Ramadhan Keluargaku

group-image

Assalammualaikum!!

Berbicara Gaya Ramadhan tak akan lepas dengan momen ibadah yang lebih digencar, namun kami mempunyai Gaya Ramadhan tersendiri, yaitu suatu momen dimana semua Keluarga Berkumpul Kembali dan penuh dengan Semangat Kebersamaan.

 

Berkumpul Kembali

Kami yg tak pernah satu duduk di meja makan, didudukan kembali bersama pada saat waktu sahur dan terkadang buka puasa. Kenapa saat buka puasa "terkadang", ya karena kesibukan masing2 membuat salah satu atau dua dari kami harus berbuka puasa tdk di rumah. Sekarang Ramadhan ditengah pandemik membuat ruang gerak terkekang perekonomian menurun membuat kami lebih lillah dr biasanya, setidaknya sekarang kami tidak hanya duduk makan bersama dikala sahur dan buka puasa tapi nyaris 24jam bersama.

 

Semangat Kebersamaan

Persoalan kebersamaan ini hal penting untuk saya dan personil keluarga yg lain, kira sangat senang jika semua terlibat memberikan opini dan aksi.

Menyambut Ramadhan tak lepas untuk meminta dan memaafkan, kami akan meminta maaf kepada yang tua dan saling memaafkan diantara kami, dan mengikhlaskan kesalahan mereka yg berada di tahap pendewasaan. 

Meminta maaf kepada orang tua

Sembari saling memaafkan, tangan pun tak lepas dari proses pembuatan ramuan ajaib turun temurun keluarga kami bahkan tradisi suku kami, Minang. BALIMAU, merupakan tradisi terun temurun mandi dengan air jeruk purut, dkk plus bunga 7 rupa, yg bertujuan membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. 

Kami bersama saling marut memarut jeruk purut, dedaunan yg saya tak kunjung hafal hingga kini namanya karena setiap ke pasar cukup bilang ke bapak kembang "utk balimau yo pak" lalu bayar?. Ramuan  LIMAU kemudian dimasak hingga wangi, dan  terakhir baru ditaburi bunga 7 rupa menambah aroma wewangiannya, perpaduan aroma jeruk melati dan mawar sangatlah menonjol. Kami membasahi tubuh dengan LIMAU yg hangat, dengan terlebih dahulu kami mandi seperti biasa.

Tubuh wangi, pakaian rapi, kami siap melangkah ke mesjid yg berada 2 gang dari rumah kami. Taraweh dan Witir berjamaah dengan tetangga dan warga lainnya. Namun, untuk tahun ini Taraweh dan Witir #dirumahaja tentunya ayah,adek dan suami akan bergantian menjadi imam, dan pemimpin untuk tadarusan kami.

Hari kedua Ramadhan kita mulai kembali beraktifitas seperti biasa, 11bulan yang lain kami mempunyai usaha jualan Lontong dan Pical setiap Sabtu-Kamis, dan khusus Ramadhan kami menyiapkan takjil dan lauk pauk untuk dijual setelah Ashar kami tunaikan diujung gang rumah kami. Namun berbeda untuk Ramadhan kali ini, sudah 3hari kami ikhtiar, tak banyak orang yg keluar rumah untuk belanja bahkan untuk hanya melihat-lihat saja, sehingga modal mulai tergerus jika kami paksakan untuk tetap berjualan. Kembali kepasrahan bulan Ramadhan tahun ini kami akan berpuasa jualan. Semoga alam semesta segera sembuh.

Kebersamaan kami masih hangat dan Insyaallah akan selalu hangat walaupun ditengah kondisi kami saat ini, Ramadhan saat yg tepat memperbarui tatanan isi rumah dan memberikan warna baru, namun kali ini cukup tatanan saja, Insyaallah warna yg lama masih enak dipandang.

Minggu ketiga Ramadhan bisanya kami akan menyicil proses baking kue kering untuk toples Idul Fitri, dimulai dari yg kriuk dan berakhir yg manis, knpa minggu kedua? Karena kami tidak hanya mengerjakan untuk kami saja, namun untuk anggota keluarga lain, karena beliau telah menitipkan bahan-bahannya kepada kami.?

Melihat foto utamaa postingan ini, pasti udah lihat kami mempunyai seragam yg sama. Kami sangat suka memakai baju yg samaan, ada perasaan kekompakkan yg lebih kuat diseragam ini?.

Hal yang paling bikin kita heboh dan berdebat adalah penentuan tema seragam lebaran?, dengan kepala yg banyak dan keinginan pun beragam, untuk menentukan warna saja bisa makan waktu, kadang kami harus mengganti warna dadakan karena setelah dicari tdk ada ukuran yg sesuai untuk personil yg "subur". Kenapa tidak jahit saja? Jahit baju lebih mahal dari pada belanja baju jadi, bayangkan untuk ongkos tukang jahit saja bikin gamis tanpa aksen yg banyak 250rb ((belum lagi harus beli bahan sekitar 40rb/m)), sedangkan jika beli baju 250rb kami bisa dapat 2potong gamis, jikaa beruntung promo di Lazada kami bisa dapat 3potong ?. 

Dari Gaya Ramadhanku yg terakhir ini muncullah sebuah harapan apa yang kuinginkan untuk Parcel dari Lazada adalah berupa BAJU SERAGAM untuk saya dan keluarga di hari Idul Fitri nanti. Karena untuk kondisi seperti sekarang ini, kami tidak membahasnya, karena bertahan hiduplah yg kami butuhkan saat ini. Saya harap Lazada memberikan kami seragam ? agar hal yg tak kami bahas tahun ini bisa menjadi kejutan untuk personil keluarga kami semua.

Begitulah Gaya Ramadhanku bersama keluarga, sehingga kami selalu menganggap Ramadhan bukan hanya bulan penuh keberkahan dan suci, namun jg bagian dari keluarga kami. Karena Ramadhanlah yg mrmbuat kami bersama kembali dan penuh semangat kebersamaan.

Terimakasih telah mebaca tulisanku ini.

Wassalammualaikum !!

IG: @windaersy

 

Komentar
group-image
Assalammualaikum!! Berbicara Gaya Ramadhan tak akan lepas dengan momen ibadah yang lebih digencar, namun kami mempunyai Gaya Ramadhan tersendiri, yaitu suatu....

Assalammualaikum!!

Berbicara Gaya Ramadhan tak akan lepas dengan momen ibadah yang lebih digencar, namun kami mempunyai Gaya Ramadhan tersendiri, yaitu suatu momen dimana semua Keluarga Berkumpul Kembali dan penuh dengan Semangat Kebersamaan.

 

Berkumpul Kembali

Kami yg tak pernah satu duduk di meja makan, didudukan kembali bersama pada saat waktu sahur dan terkadang buka puasa. Kenapa saat buka puasa "terkadang", ya karena kesibukan masing2 membuat salah satu atau dua dari kami harus berbuka puasa tdk di rumah. Sekarang Ramadhan ditengah pandemik membuat ruang gerak terkekang perekonomian menurun membuat kami lebih lillah dr biasanya, setidaknya sekarang kami tidak hanya duduk makan bersama dikala sahur dan buka puasa tapi nyaris 24jam bersama.

 

Semangat Kebersamaan

Persoalan kebersamaan ini hal penting untuk saya dan personil keluarga yg lain, kira sangat senang jika semua terlibat memberikan opini dan aksi.

Menyambut Ramadhan tak lepas untuk meminta dan memaafkan, kami akan meminta maaf kepada yang tua dan saling memaafkan diantara kami, dan mengikhlaskan kesalahan mereka yg berada di tahap pendewasaan. 

Meminta maaf kepada orang tua

Sembari saling memaafkan, tangan pun tak lepas dari proses pembuatan ramuan ajaib turun temurun keluarga kami bahkan tradisi suku kami, Minang. BALIMAU, merupakan tradisi terun temurun mandi dengan air jeruk purut, dkk plus bunga 7 rupa, yg bertujuan membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. 

Kami bersama saling marut memarut jeruk purut, dedaunan yg saya tak kunjung hafal hingga kini namanya karena setiap ke pasar cukup bilang ke bapak kembang "utk balimau yo pak" lalu bayar?. Ramuan  LIMAU kemudian dimasak hingga wangi, dan  terakhir baru ditaburi bunga 7 rupa menambah aroma wewangiannya, perpaduan aroma jeruk melati dan mawar sangatlah menonjol. Kami membasahi tubuh dengan LIMAU yg hangat, dengan terlebih dahulu kami mandi seperti biasa.

Tubuh wangi, pakaian rapi, kami siap melangkah ke mesjid yg berada 2 gang dari rumah kami. Taraweh dan Witir berjamaah dengan tetangga dan warga lainnya. Namun, untuk tahun ini Taraweh dan Witir #dirumahaja tentunya ayah,adek dan suami akan bergantian menjadi imam, dan pemimpin untuk tadarusan kami.

Hari kedua Ramadhan kita mulai kembali beraktifitas seperti biasa, 11bulan yang lain kami mempunyai usaha jualan Lontong dan Pical setiap Sabtu-Kamis, dan khusus Ramadhan kami menyiapkan takjil dan lauk pauk untuk dijual setelah Ashar kami tunaikan diujung gang rumah kami. Namun berbeda untuk Ramadhan kali ini, sudah 3hari kami ikhtiar, tak banyak orang yg keluar rumah untuk belanja bahkan untuk hanya melihat-lihat saja, sehingga modal mulai tergerus jika kami paksakan untuk tetap berjualan. Kembali kepasrahan bulan Ramadhan tahun ini kami akan berpuasa jualan. Semoga alam semesta segera sembuh.

Kebersamaan kami masih hangat dan Insyaallah akan selalu hangat walaupun ditengah kondisi kami saat ini, Ramadhan saat yg tepat memperbarui tatanan isi rumah dan memberikan warna baru, namun kali ini cukup tatanan saja, Insyaallah warna yg lama masih enak dipandang.

Minggu ketiga Ramadhan bisanya kami akan menyicil proses baking kue kering untuk toples Idul Fitri, dimulai dari yg kriuk dan berakhir yg manis, knpa minggu kedua? Karena kami tidak hanya mengerjakan untuk kami saja, namun untuk anggota keluarga lain, karena beliau telah menitipkan bahan-bahannya kepada kami.?

Melihat foto utamaa postingan ini, pasti udah lihat kami mempunyai seragam yg sama. Kami sangat suka memakai baju yg samaan, ada perasaan kekompakkan yg lebih kuat diseragam ini?.

Hal yang paling bikin kita heboh dan berdebat adalah penentuan tema seragam lebaran?, dengan kepala yg banyak dan keinginan pun beragam, untuk menentukan warna saja bisa makan waktu, kadang kami harus mengganti warna dadakan karena setelah dicari tdk ada ukuran yg sesuai untuk personil yg "subur". Kenapa tidak jahit saja? Jahit baju lebih mahal dari pada belanja baju jadi, bayangkan untuk ongkos tukang jahit saja bikin gamis tanpa aksen yg banyak 250rb ((belum lagi harus beli bahan sekitar 40rb/m)), sedangkan jika beli baju 250rb kami bisa dapat 2potong gamis, jikaa beruntung promo di Lazada kami bisa dapat 3potong ?. 

Dari Gaya Ramadhanku yg terakhir ini muncullah sebuah harapan apa yang kuinginkan untuk Parcel dari Lazada adalah berupa BAJU SERAGAM untuk saya dan keluarga di hari Idul Fitri nanti. Karena untuk kondisi seperti sekarang ini, kami tidak membahasnya, karena bertahan hiduplah yg kami butuhkan saat ini. Saya harap Lazada memberikan kami seragam ? agar hal yg tak kami bahas tahun ini bisa menjadi kejutan untuk personil keluarga kami semua.

Begitulah Gaya Ramadhanku bersama keluarga, sehingga kami selalu menganggap Ramadhan bukan hanya bulan penuh keberkahan dan suci, namun jg bagian dari keluarga kami. Karena Ramadhanlah yg mrmbuat kami bersama kembali dan penuh semangat kebersamaan.

Terimakasih telah mebaca tulisanku ini.

Wassalammualaikum !!

IG: @windaersy

 

Waahh terharu umii