5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya

Hai, Ma! Kali ini aku mau bahas seputar 5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya.

Mama udah pernah ke Pantai Parangtritis yang terkenal di Yogyakarta, belum? Wah, kalo belum Mama wajib ke destinasi wisata satu ini karena punya ombak besar di pesisir selatan. Bahkan, pemandangannya tuh bukan main, Ma. Suasanya sangat romantis apalagi kalo lagi sunset

Tapi, Pantai Parangtritis ternyata menyimpan misteri di balik keindahannya. Misteri itu bersifat mistis yang bisa memakan korban jiwa. Benarkah begitu?

Daripada bikin penasaran, berikut 5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya yang sudah aku rangkum buat Mama:

1. Sebagai gerbang Kerajaan Kanjeng Ratu Kidul
Dulu, ada penguasa kerajaan laut dan gaib yang bernama Kanjeng Ratu Kidul atau Nyi Roro Kidul yang suka menjelajahi Kesultanan Yogyakarta. Bahkan, para sultan harus menjalin komunikasi dengan penguasa laut untuk menjalankan kegiatan di kesultanan.  

2. Ada tradisi labuhan
Pantai Parangtritis rutin mengadakan tradisi upacara pemberian sesaji atau dikenal dengan labuhan sejak zaman Sultan Hamengkubuwono setiap 8 tahun sekali. Tradisi ini dilaksanakan biar Sultan dan masyarakat sekitar tetap aman dan sejahtera.

3. Nggak boleh pakai baju warna hijau
Kalo Mama mengunjungi Pantai Parangtritis nggak boleh pakai baju warna hijau yaa. Karena Ratu Pantai Selatan atau Nyi Roro Kidul menyukai orang yang pakai baju warna hijau. Apalagi kalo laki-laki yang memakainya, bisa-bisa 'direkrut' jadi pegawai Nyi Roro Kidul deh.

4. Sering ditemukan jasad yang tenggelam
Karena Pantai Parangtritis dikenal punya ombak yang sangat besar makanya sering memakan korban jiwa. Padahal pemerintah udah melarang nggak boleh berenang terlalu jauh dari bibir pantai. Korban yang menghilang dan tiba-tiba mengambang setelah beberapa hari kemudian dipercaya kalo arwahnya telah diambil oleh Nyi Roro Kidul dan jasadnya disandera.

5. Arus balik ombak
Alasan Pantai Parangtritis sering memakan korban jiwa yaitu adanya arus balik pada ombak yang bisa membuat korban menjauhi pantai. Bahkan, korban bisa tersangkut di karang atau patahan di dalam laut. 


Legenda Pantai Parangtritis

Legenda tentang Pantai Parangtritis emang jadi bahan perbincangan sejak turun-temurun. Walaupun kebenarannya belum terbukti, tapi sebagian masyarakat percaya dengan legenda dan mitos yang terjadi di Pantai Parangtritis.

Nama 'Parangtritis' berasal dari kisah pelarian Pangeran Dipokusumo pada zaman Kerajaan Majapahit. Pangeran tersebut melihat ada batu karang yang sangat besar sekaligus ada aliran tetesan air. 'Parang' artinya karang dan 'Tritis' artinya saling menetes. 

Konon, Pantai Parangtritis dikuasai oleh Ratu Pantai Selatan dan diyakini ada hubungan antara tokoh penguasa Parangtritis dengan lautan sebelah selatan Yogyakarta. Oh iyaa, Ratu Pantai Selatan itu paling suka mengenakan pakaian hijau sehingga sering menarik korban yang memakai pakaian hijau untuk masuk ke dalam lautan alias mati teggelam. 

Itulah 5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya yang sudah aku rangkum buat Mama. Mama percaya mitos di atas nggak?

Komentar
Hai, Ma! Kali ini aku mau bahas seputar 5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya. Mama udah pernah ke Pantai Parangtritis yang....

Hai, Ma! Kali ini aku mau bahas seputar 5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya.

Mama udah pernah ke Pantai Parangtritis yang terkenal di Yogyakarta, belum? Wah, kalo belum Mama wajib ke destinasi wisata satu ini karena punya ombak besar di pesisir selatan. Bahkan, pemandangannya tuh bukan main, Ma. Suasanya sangat romantis apalagi kalo lagi sunset

Tapi, Pantai Parangtritis ternyata menyimpan misteri di balik keindahannya. Misteri itu bersifat mistis yang bisa memakan korban jiwa. Benarkah begitu?

Daripada bikin penasaran, berikut 5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya yang sudah aku rangkum buat Mama:

1. Sebagai gerbang Kerajaan Kanjeng Ratu Kidul
Dulu, ada penguasa kerajaan laut dan gaib yang bernama Kanjeng Ratu Kidul atau Nyi Roro Kidul yang suka menjelajahi Kesultanan Yogyakarta. Bahkan, para sultan harus menjalin komunikasi dengan penguasa laut untuk menjalankan kegiatan di kesultanan.  

2. Ada tradisi labuhan
Pantai Parangtritis rutin mengadakan tradisi upacara pemberian sesaji atau dikenal dengan labuhan sejak zaman Sultan Hamengkubuwono setiap 8 tahun sekali. Tradisi ini dilaksanakan biar Sultan dan masyarakat sekitar tetap aman dan sejahtera.

3. Nggak boleh pakai baju warna hijau
Kalo Mama mengunjungi Pantai Parangtritis nggak boleh pakai baju warna hijau yaa. Karena Ratu Pantai Selatan atau Nyi Roro Kidul menyukai orang yang pakai baju warna hijau. Apalagi kalo laki-laki yang memakainya, bisa-bisa 'direkrut' jadi pegawai Nyi Roro Kidul deh.

4. Sering ditemukan jasad yang tenggelam
Karena Pantai Parangtritis dikenal punya ombak yang sangat besar makanya sering memakan korban jiwa. Padahal pemerintah udah melarang nggak boleh berenang terlalu jauh dari bibir pantai. Korban yang menghilang dan tiba-tiba mengambang setelah beberapa hari kemudian dipercaya kalo arwahnya telah diambil oleh Nyi Roro Kidul dan jasadnya disandera.

5. Arus balik ombak
Alasan Pantai Parangtritis sering memakan korban jiwa yaitu adanya arus balik pada ombak yang bisa membuat korban menjauhi pantai. Bahkan, korban bisa tersangkut di karang atau patahan di dalam laut. 


Legenda Pantai Parangtritis

Legenda tentang Pantai Parangtritis emang jadi bahan perbincangan sejak turun-temurun. Walaupun kebenarannya belum terbukti, tapi sebagian masyarakat percaya dengan legenda dan mitos yang terjadi di Pantai Parangtritis.

Nama 'Parangtritis' berasal dari kisah pelarian Pangeran Dipokusumo pada zaman Kerajaan Majapahit. Pangeran tersebut melihat ada batu karang yang sangat besar sekaligus ada aliran tetesan air. 'Parang' artinya karang dan 'Tritis' artinya saling menetes. 

Konon, Pantai Parangtritis dikuasai oleh Ratu Pantai Selatan dan diyakini ada hubungan antara tokoh penguasa Parangtritis dengan lautan sebelah selatan Yogyakarta. Oh iyaa, Ratu Pantai Selatan itu paling suka mengenakan pakaian hijau sehingga sering menarik korban yang memakai pakaian hijau untuk masuk ke dalam lautan alias mati teggelam. 

Itulah 5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya yang sudah aku rangkum buat Mama. Mama percaya mitos di atas nggak?

wah legenda ini mah sering banget diomongin orang

Hai, Ma! Kali ini aku mau bahas seputar 5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya. Mama udah pernah ke Pantai Parangtritis yang....

Hai, Ma! Kali ini aku mau bahas seputar 5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya.

Mama udah pernah ke Pantai Parangtritis yang terkenal di Yogyakarta, belum? Wah, kalo belum Mama wajib ke destinasi wisata satu ini karena punya ombak besar di pesisir selatan. Bahkan, pemandangannya tuh bukan main, Ma. Suasanya sangat romantis apalagi kalo lagi sunset

Tapi, Pantai Parangtritis ternyata menyimpan misteri di balik keindahannya. Misteri itu bersifat mistis yang bisa memakan korban jiwa. Benarkah begitu?

Daripada bikin penasaran, berikut 5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya yang sudah aku rangkum buat Mama:

1. Sebagai gerbang Kerajaan Kanjeng Ratu Kidul
Dulu, ada penguasa kerajaan laut dan gaib yang bernama Kanjeng Ratu Kidul atau Nyi Roro Kidul yang suka menjelajahi Kesultanan Yogyakarta. Bahkan, para sultan harus menjalin komunikasi dengan penguasa laut untuk menjalankan kegiatan di kesultanan.  

2. Ada tradisi labuhan
Pantai Parangtritis rutin mengadakan tradisi upacara pemberian sesaji atau dikenal dengan labuhan sejak zaman Sultan Hamengkubuwono setiap 8 tahun sekali. Tradisi ini dilaksanakan biar Sultan dan masyarakat sekitar tetap aman dan sejahtera.

3. Nggak boleh pakai baju warna hijau
Kalo Mama mengunjungi Pantai Parangtritis nggak boleh pakai baju warna hijau yaa. Karena Ratu Pantai Selatan atau Nyi Roro Kidul menyukai orang yang pakai baju warna hijau. Apalagi kalo laki-laki yang memakainya, bisa-bisa 'direkrut' jadi pegawai Nyi Roro Kidul deh.

4. Sering ditemukan jasad yang tenggelam
Karena Pantai Parangtritis dikenal punya ombak yang sangat besar makanya sering memakan korban jiwa. Padahal pemerintah udah melarang nggak boleh berenang terlalu jauh dari bibir pantai. Korban yang menghilang dan tiba-tiba mengambang setelah beberapa hari kemudian dipercaya kalo arwahnya telah diambil oleh Nyi Roro Kidul dan jasadnya disandera.

5. Arus balik ombak
Alasan Pantai Parangtritis sering memakan korban jiwa yaitu adanya arus balik pada ombak yang bisa membuat korban menjauhi pantai. Bahkan, korban bisa tersangkut di karang atau patahan di dalam laut. 


Legenda Pantai Parangtritis

Legenda tentang Pantai Parangtritis emang jadi bahan perbincangan sejak turun-temurun. Walaupun kebenarannya belum terbukti, tapi sebagian masyarakat percaya dengan legenda dan mitos yang terjadi di Pantai Parangtritis.

Nama 'Parangtritis' berasal dari kisah pelarian Pangeran Dipokusumo pada zaman Kerajaan Majapahit. Pangeran tersebut melihat ada batu karang yang sangat besar sekaligus ada aliran tetesan air. 'Parang' artinya karang dan 'Tritis' artinya saling menetes. 

Konon, Pantai Parangtritis dikuasai oleh Ratu Pantai Selatan dan diyakini ada hubungan antara tokoh penguasa Parangtritis dengan lautan sebelah selatan Yogyakarta. Oh iyaa, Ratu Pantai Selatan itu paling suka mengenakan pakaian hijau sehingga sering menarik korban yang memakai pakaian hijau untuk masuk ke dalam lautan alias mati teggelam. 

Itulah 5 Mitos Pantai Parangtritis dan Legendanya yang sudah aku rangkum buat Mama. Mama percaya mitos di atas nggak?

Tapi keren banget ya pantainya