Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang?

group-image

Debat Capres dan Cawapres sudah berjalan dengan baik. Setiap paslon beradu argument dan gagasan mengenai visi dan misi masing-masing. Uniknya menjelang Pemilu 2024 ini, setiap debat menghasilkan polemik yang didapatkan dari terminologi yang diumpatkn oleh para pendukung paslon, Salah satunya sengkuni. Tapi Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang?

Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang?

Mengutip buku Pesona & Sisi Kelam Majapahit oleh Sri Wintala Achmad, Sengkuni adalah salah satu tokoh wayang yang ada dalam wiracarita Mahabharata. Dalam beberapa tulisan, dikenal juga sebagai Sangkuni atau Shakuni. Nama lainnya adalah Trigantalpati.

Dalam Mahabharata, Sengkuni adalah seorang pangeran dari Negeri Gandhara di masa pemerintahan Subala. Ia merupakan kakak dari Gandari, istri dari Drestarastra (Raja Astina setelah Pandu Dewanata).

Namun dalam dunia pewayangan Jawa, Sengkuni merupakan putra Prabu Subala dari Kerajaan Plasa Jenar. Dirinya adalah adik dari Prabu Gandara (sosok Raja Plasa Jenar sepeninggal Prabu Subala) dan Dewi Gendari. Sengkuni kemudian tinggal di Kerajaan Hastinapura setelah kakak perempuannya, Gendari menikah dengan Prabu Drestarastra.

Sengkuni digambarkan memiliki badan kurus dan bermuka pucat kebiru-biruan. Sewaktu muda, ia disebutkan mempunya wajah yang tampan. Namun kerupawanannya itu lantas dihancurkan oleh tokoh Gandamana. Tokoh Sengkuni terkenal pula dengan cara bicaranya yang tidak tegas dan menjengkelkan. Padahal, ia merupakan seorang Patih Hastinapura pada masa pemerintahan Prabu Drestarastra.
 

Sifat Sengkuni

Sosok pewayangan Sengkuni diceritakan sebagai tokoh antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia memiliki sifat licik, senang memfitnah, menghasut, serta mencelakakan orang lain. Tercermin saat dirinya menyingkirkan Gandamana untuk menjadi Patih Hastinapura, ketika mengadu domba Arimba sebagai utusan Prabu Trembaka dengan Prabu Pandu Dewanata, sampai pecahnya perang Bharatayuda.

Saking buruk dan busuknya watak yang digambarkan bagi Sengkuni, ada penulis lakon wayang yang menyebutkan bahwa sisi baik tidak akan ditemukan di dalam diri Sengkuni. Dengan kata lain, tokoh ini adalah sosok antagonis yang benar-benar tulen.

Dengan sifatnya yang tak segan melakukan segala cara untuk mendapatkan posisi atau jabatan yang ia mau, orang-orang yang berpolitik dengan menghalalkan segala cara dan kelicikan kerap dicap sebagai Sengkuni. Di kalangan masyarakat Jawa juga, nama Sengkuni dipakai untuk menjuluki orang yang paling tidak disukai di lingkungan karena watak yang buruk.

Bahkan di masa lalu, masyarakat Jawa sampai melarungkan Sengkuni ke laut selatan usai pertunjukkan wayang yang melibatkan tokoh tersebut. Ini sebagai simbol penolakan karakter jahat yang diwujudkan pada sosok Sengkuni. Demikian istilah atau nama Sengkuni sering digunakan untuk memberi julukan kepada orang yang berperilaku buruk, licik, senang menghasut, hingga suka mengadu domba.
 

Itu lah info mengenai Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang? Semoga bisa bermanfaat ya!

 

Baca juga:

Komentar
Debat Capres dan Cawapres sudah berjalan dengan baik. Setiap paslon beradu argument dan gagasan mengenai visi dan misi masing-masing. Uniknya....

Debat Capres dan Cawapres sudah berjalan dengan baik. Setiap paslon beradu argument dan gagasan mengenai visi dan misi masing-masing. Uniknya menjelang Pemilu 2024 ini, setiap debat menghasilkan polemik yang didapatkan dari terminologi yang diumpatkn oleh para pendukung paslon, Salah satunya sengkuni. Tapi Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang?

Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang?

Mengutip buku Pesona & Sisi Kelam Majapahit oleh Sri Wintala Achmad, Sengkuni adalah salah satu tokoh wayang yang ada dalam wiracarita Mahabharata. Dalam beberapa tulisan, dikenal juga sebagai Sangkuni atau Shakuni. Nama lainnya adalah Trigantalpati.

Dalam Mahabharata, Sengkuni adalah seorang pangeran dari Negeri Gandhara di masa pemerintahan Subala. Ia merupakan kakak dari Gandari, istri dari Drestarastra (Raja Astina setelah Pandu Dewanata).

Namun dalam dunia pewayangan Jawa, Sengkuni merupakan putra Prabu Subala dari Kerajaan Plasa Jenar. Dirinya adalah adik dari Prabu Gandara (sosok Raja Plasa Jenar sepeninggal Prabu Subala) dan Dewi Gendari. Sengkuni kemudian tinggal di Kerajaan Hastinapura setelah kakak perempuannya, Gendari menikah dengan Prabu Drestarastra.

Sengkuni digambarkan memiliki badan kurus dan bermuka pucat kebiru-biruan. Sewaktu muda, ia disebutkan mempunya wajah yang tampan. Namun kerupawanannya itu lantas dihancurkan oleh tokoh Gandamana. Tokoh Sengkuni terkenal pula dengan cara bicaranya yang tidak tegas dan menjengkelkan. Padahal, ia merupakan seorang Patih Hastinapura pada masa pemerintahan Prabu Drestarastra.
 

Sifat Sengkuni

Sosok pewayangan Sengkuni diceritakan sebagai tokoh antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia memiliki sifat licik, senang memfitnah, menghasut, serta mencelakakan orang lain. Tercermin saat dirinya menyingkirkan Gandamana untuk menjadi Patih Hastinapura, ketika mengadu domba Arimba sebagai utusan Prabu Trembaka dengan Prabu Pandu Dewanata, sampai pecahnya perang Bharatayuda.

Saking buruk dan busuknya watak yang digambarkan bagi Sengkuni, ada penulis lakon wayang yang menyebutkan bahwa sisi baik tidak akan ditemukan di dalam diri Sengkuni. Dengan kata lain, tokoh ini adalah sosok antagonis yang benar-benar tulen.

Dengan sifatnya yang tak segan melakukan segala cara untuk mendapatkan posisi atau jabatan yang ia mau, orang-orang yang berpolitik dengan menghalalkan segala cara dan kelicikan kerap dicap sebagai Sengkuni. Di kalangan masyarakat Jawa juga, nama Sengkuni dipakai untuk menjuluki orang yang paling tidak disukai di lingkungan karena watak yang buruk.

Bahkan di masa lalu, masyarakat Jawa sampai melarungkan Sengkuni ke laut selatan usai pertunjukkan wayang yang melibatkan tokoh tersebut. Ini sebagai simbol penolakan karakter jahat yang diwujudkan pada sosok Sengkuni. Demikian istilah atau nama Sengkuni sering digunakan untuk memberi julukan kepada orang yang berperilaku buruk, licik, senang menghasut, hingga suka mengadu domba.
 

Itu lah info mengenai Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang? Semoga bisa bermanfaat ya!

 

Baca juga:

anies disebut sengkuni, berarti dia punya sifat2 tersebut ya?

Debat Capres dan Cawapres sudah berjalan dengan baik. Setiap paslon beradu argument dan gagasan mengenai visi dan misi masing-masing. Uniknya....

Debat Capres dan Cawapres sudah berjalan dengan baik. Setiap paslon beradu argument dan gagasan mengenai visi dan misi masing-masing. Uniknya menjelang Pemilu 2024 ini, setiap debat menghasilkan polemik yang didapatkan dari terminologi yang diumpatkn oleh para pendukung paslon, Salah satunya sengkuni. Tapi Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang?

Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang?

Mengutip buku Pesona & Sisi Kelam Majapahit oleh Sri Wintala Achmad, Sengkuni adalah salah satu tokoh wayang yang ada dalam wiracarita Mahabharata. Dalam beberapa tulisan, dikenal juga sebagai Sangkuni atau Shakuni. Nama lainnya adalah Trigantalpati.

Dalam Mahabharata, Sengkuni adalah seorang pangeran dari Negeri Gandhara di masa pemerintahan Subala. Ia merupakan kakak dari Gandari, istri dari Drestarastra (Raja Astina setelah Pandu Dewanata).

Namun dalam dunia pewayangan Jawa, Sengkuni merupakan putra Prabu Subala dari Kerajaan Plasa Jenar. Dirinya adalah adik dari Prabu Gandara (sosok Raja Plasa Jenar sepeninggal Prabu Subala) dan Dewi Gendari. Sengkuni kemudian tinggal di Kerajaan Hastinapura setelah kakak perempuannya, Gendari menikah dengan Prabu Drestarastra.

Sengkuni digambarkan memiliki badan kurus dan bermuka pucat kebiru-biruan. Sewaktu muda, ia disebutkan mempunya wajah yang tampan. Namun kerupawanannya itu lantas dihancurkan oleh tokoh Gandamana. Tokoh Sengkuni terkenal pula dengan cara bicaranya yang tidak tegas dan menjengkelkan. Padahal, ia merupakan seorang Patih Hastinapura pada masa pemerintahan Prabu Drestarastra.
 

Sifat Sengkuni

Sosok pewayangan Sengkuni diceritakan sebagai tokoh antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia memiliki sifat licik, senang memfitnah, menghasut, serta mencelakakan orang lain. Tercermin saat dirinya menyingkirkan Gandamana untuk menjadi Patih Hastinapura, ketika mengadu domba Arimba sebagai utusan Prabu Trembaka dengan Prabu Pandu Dewanata, sampai pecahnya perang Bharatayuda.

Saking buruk dan busuknya watak yang digambarkan bagi Sengkuni, ada penulis lakon wayang yang menyebutkan bahwa sisi baik tidak akan ditemukan di dalam diri Sengkuni. Dengan kata lain, tokoh ini adalah sosok antagonis yang benar-benar tulen.

Dengan sifatnya yang tak segan melakukan segala cara untuk mendapatkan posisi atau jabatan yang ia mau, orang-orang yang berpolitik dengan menghalalkan segala cara dan kelicikan kerap dicap sebagai Sengkuni. Di kalangan masyarakat Jawa juga, nama Sengkuni dipakai untuk menjuluki orang yang paling tidak disukai di lingkungan karena watak yang buruk.

Bahkan di masa lalu, masyarakat Jawa sampai melarungkan Sengkuni ke laut selatan usai pertunjukkan wayang yang melibatkan tokoh tersebut. Ini sebagai simbol penolakan karakter jahat yang diwujudkan pada sosok Sengkuni. Demikian istilah atau nama Sengkuni sering digunakan untuk memberi julukan kepada orang yang berperilaku buruk, licik, senang menghasut, hingga suka mengadu domba.
 

Itu lah info mengenai Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang? Semoga bisa bermanfaat ya!

 

Baca juga:

Jadi ini ya yg dimaksud sengkuni buat sindiran anies itu?

Debat Capres dan Cawapres sudah berjalan dengan baik. Setiap paslon beradu argument dan gagasan mengenai visi dan misi masing-masing. Uniknya....

Debat Capres dan Cawapres sudah berjalan dengan baik. Setiap paslon beradu argument dan gagasan mengenai visi dan misi masing-masing. Uniknya menjelang Pemilu 2024 ini, setiap debat menghasilkan polemik yang didapatkan dari terminologi yang diumpatkn oleh para pendukung paslon, Salah satunya sengkuni. Tapi Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang?

Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang?

Mengutip buku Pesona & Sisi Kelam Majapahit oleh Sri Wintala Achmad, Sengkuni adalah salah satu tokoh wayang yang ada dalam wiracarita Mahabharata. Dalam beberapa tulisan, dikenal juga sebagai Sangkuni atau Shakuni. Nama lainnya adalah Trigantalpati.

Dalam Mahabharata, Sengkuni adalah seorang pangeran dari Negeri Gandhara di masa pemerintahan Subala. Ia merupakan kakak dari Gandari, istri dari Drestarastra (Raja Astina setelah Pandu Dewanata).

Namun dalam dunia pewayangan Jawa, Sengkuni merupakan putra Prabu Subala dari Kerajaan Plasa Jenar. Dirinya adalah adik dari Prabu Gandara (sosok Raja Plasa Jenar sepeninggal Prabu Subala) dan Dewi Gendari. Sengkuni kemudian tinggal di Kerajaan Hastinapura setelah kakak perempuannya, Gendari menikah dengan Prabu Drestarastra.

Sengkuni digambarkan memiliki badan kurus dan bermuka pucat kebiru-biruan. Sewaktu muda, ia disebutkan mempunya wajah yang tampan. Namun kerupawanannya itu lantas dihancurkan oleh tokoh Gandamana. Tokoh Sengkuni terkenal pula dengan cara bicaranya yang tidak tegas dan menjengkelkan. Padahal, ia merupakan seorang Patih Hastinapura pada masa pemerintahan Prabu Drestarastra.
 

Sifat Sengkuni

Sosok pewayangan Sengkuni diceritakan sebagai tokoh antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia memiliki sifat licik, senang memfitnah, menghasut, serta mencelakakan orang lain. Tercermin saat dirinya menyingkirkan Gandamana untuk menjadi Patih Hastinapura, ketika mengadu domba Arimba sebagai utusan Prabu Trembaka dengan Prabu Pandu Dewanata, sampai pecahnya perang Bharatayuda.

Saking buruk dan busuknya watak yang digambarkan bagi Sengkuni, ada penulis lakon wayang yang menyebutkan bahwa sisi baik tidak akan ditemukan di dalam diri Sengkuni. Dengan kata lain, tokoh ini adalah sosok antagonis yang benar-benar tulen.

Dengan sifatnya yang tak segan melakukan segala cara untuk mendapatkan posisi atau jabatan yang ia mau, orang-orang yang berpolitik dengan menghalalkan segala cara dan kelicikan kerap dicap sebagai Sengkuni. Di kalangan masyarakat Jawa juga, nama Sengkuni dipakai untuk menjuluki orang yang paling tidak disukai di lingkungan karena watak yang buruk.

Bahkan di masa lalu, masyarakat Jawa sampai melarungkan Sengkuni ke laut selatan usai pertunjukkan wayang yang melibatkan tokoh tersebut. Ini sebagai simbol penolakan karakter jahat yang diwujudkan pada sosok Sengkuni. Demikian istilah atau nama Sengkuni sering digunakan untuk memberi julukan kepada orang yang berperilaku buruk, licik, senang menghasut, hingga suka mengadu domba.
 

Itu lah info mengenai Apa Itu Sengkuni dalam Tokoh Wayang? Semoga bisa bermanfaat ya!

 

Baca juga:

banyak bocah sotoy gatau artinya asal sebut sengkuni aja