Pengalaman Sembuh dari Vitiligo dan Mitosnya

Mengalami vitiligo memang bukan satu hal yang mudah untuk diterima ya. Pastinya Mama dan Papa bisa bayangkan ketika kita mengalami perubahan warna kulit terus suka jadi perhatian banyak orang, terutama ketika berada di tempat umum.

Tapi kayaknya kondisi ini tuh nggak berlaku bagi suami saya, hehe.

Cerita pengalaman vitiligo

Jadi awalnya di tahun 2014 lalu, suami saya tuh nemuin ada perubahan di kulit sekitar telapak tangannya. Tapi tadinya dipikir biasa aja, sampe perubahannya tuh jadi lebih cepat dan menyebar ke tangan, punggung dan wajah.

Karena bingung dan merasa panik, akhirnya dia mencoba periksakan diri ke dokter dan diketahui kalo kondisi ini namanay vitiligo.

Vitiligo menurut medis adalah suatu gangguan autoimun, yang menyebabkan pigmen warna kulit menghilang. Sebenernya kondisi ini tuh tidak menyebabkan rasa sakit, tapi karena sangat terlihat jelas perbedaan warnanya di kulit, terutama wajah, tentu aja ini bikin rasa percaya diri seseorang menurun.

Sampai sekarang, menurut informasi yang aku baca dari berbagai sumber, vitiligo ini bisa disembuhkan, tapi butuh tindakan perawatan dan pengobatan yang tidak sebentar.

Pengalaman Sembuh dari Vitiligo dan Mitosnya

Meski perawatan dan pengobatannya tidak sebentar, suami saya tetep ikhtiar mencoba berbagai cara tuh Ma, Pa. Sampai akhirnya dokter menyarankan untuk melakuakn terapi UVA dan UVB, di salah satu rumah sakit pemerintah. Jadi ini tuh mirip sama metode fisioterapi, tapi namanya terapi UVA dan UVB. Terus ada juga penggunaan krim oles dan obat minum.

Setiap jadwal terapi tentu kita harus datang ke rumah sakit dari pagi, maklum aja karena rumah sakit pemerintah jadi antriannya cukup banyak, hehe. Tapi semua dijalani dengan ikhlas sampai kurang lebih 9 tahun Ma, Pa.

Tapi satu hal sih yang terapin sama suami aku yaitu, ikhlas dan terus berjuang. Jangan mau kalah hanya karena rasa malu atau nggak percaya diri. Karena kalo pikiran ini mulai muncul, biasanya jadi satu hambatan besar dalam proses perawatan.

Selain itu, ada jug nih mitos-mitos lain yang beredar di masyarakat mengenai penyakit vitiligo, diantaranya yaitu:

  • Vitiligo dianggap penyakit menular. Faktanya penyakit ini terjadi karena kelainan autoimun, sehingga tidak menular ya Ma, Pa.
  • Vitiligo merupakan penyakit keturunan. Vitiligo belum tentu terjadi karena keturunan. Artinya ketika seorang ibu atau ayah mengalami vitiligo, belum tentu anak atau keturunannya juga menderita penyakit ini.
  • Vitiligo tidak ada obatnya. Vitiligo bisa diobati tapi dengan pengobatan jangka panjang. Pengobatannya berupa konsumsi obat minum, penggunaan obat oles, serta terapi sinar UVA dan UVB. Selain itu ada juga prosedur operasi yang mungkin disarankan untuk sebagain orang yang menglamai vitiligo.
  • Vitiligo hanya terjadi pada orang dengan kulit gelap. Ini tentu satu hal yang tidak benar ya Ma, Pa. Sebab vitiligo bsa terjadi pada siapa saja, jenis kulit apa saja dan usian berapa saja.

Itu tadi, Pengalaman Sembuh dari Vitiligo dan Mitosnya. Semoga ini bisa menginspirasi ya. Yuk mulai sekarang lebih aware lagi dengan kesehatan tubuh kita!

Baca juga:

Komentar
group-image
Mengalami vitiligo memang bukan satu hal yang mudah untuk diterima ya. Pastinya Mama dan Papa bisa bayangkan ketika kita mengalami....

Mengalami vitiligo memang bukan satu hal yang mudah untuk diterima ya. Pastinya Mama dan Papa bisa bayangkan ketika kita mengalami perubahan warna kulit terus suka jadi perhatian banyak orang, terutama ketika berada di tempat umum.

Tapi kayaknya kondisi ini tuh nggak berlaku bagi suami saya, hehe.

Cerita pengalaman vitiligo

Jadi awalnya di tahun 2014 lalu, suami saya tuh nemuin ada perubahan di kulit sekitar telapak tangannya. Tapi tadinya dipikir biasa aja, sampe perubahannya tuh jadi lebih cepat dan menyebar ke tangan, punggung dan wajah.

Karena bingung dan merasa panik, akhirnya dia mencoba periksakan diri ke dokter dan diketahui kalo kondisi ini namanay vitiligo.

Vitiligo menurut medis adalah suatu gangguan autoimun, yang menyebabkan pigmen warna kulit menghilang. Sebenernya kondisi ini tuh tidak menyebabkan rasa sakit, tapi karena sangat terlihat jelas perbedaan warnanya di kulit, terutama wajah, tentu aja ini bikin rasa percaya diri seseorang menurun.

Sampai sekarang, menurut informasi yang aku baca dari berbagai sumber, vitiligo ini bisa disembuhkan, tapi butuh tindakan perawatan dan pengobatan yang tidak sebentar.

Pengalaman Sembuh dari Vitiligo dan Mitosnya

Meski perawatan dan pengobatannya tidak sebentar, suami saya tetep ikhtiar mencoba berbagai cara tuh Ma, Pa. Sampai akhirnya dokter menyarankan untuk melakuakn terapi UVA dan UVB, di salah satu rumah sakit pemerintah. Jadi ini tuh mirip sama metode fisioterapi, tapi namanya terapi UVA dan UVB. Terus ada juga penggunaan krim oles dan obat minum.

Setiap jadwal terapi tentu kita harus datang ke rumah sakit dari pagi, maklum aja karena rumah sakit pemerintah jadi antriannya cukup banyak, hehe. Tapi semua dijalani dengan ikhlas sampai kurang lebih 9 tahun Ma, Pa.

Tapi satu hal sih yang terapin sama suami aku yaitu, ikhlas dan terus berjuang. Jangan mau kalah hanya karena rasa malu atau nggak percaya diri. Karena kalo pikiran ini mulai muncul, biasanya jadi satu hambatan besar dalam proses perawatan.

Selain itu, ada jug nih mitos-mitos lain yang beredar di masyarakat mengenai penyakit vitiligo, diantaranya yaitu:

  • Vitiligo dianggap penyakit menular. Faktanya penyakit ini terjadi karena kelainan autoimun, sehingga tidak menular ya Ma, Pa.
  • Vitiligo merupakan penyakit keturunan. Vitiligo belum tentu terjadi karena keturunan. Artinya ketika seorang ibu atau ayah mengalami vitiligo, belum tentu anak atau keturunannya juga menderita penyakit ini.
  • Vitiligo tidak ada obatnya. Vitiligo bisa diobati tapi dengan pengobatan jangka panjang. Pengobatannya berupa konsumsi obat minum, penggunaan obat oles, serta terapi sinar UVA dan UVB. Selain itu ada juga prosedur operasi yang mungkin disarankan untuk sebagain orang yang menglamai vitiligo.
  • Vitiligo hanya terjadi pada orang dengan kulit gelap. Ini tentu satu hal yang tidak benar ya Ma, Pa. Sebab vitiligo bsa terjadi pada siapa saja, jenis kulit apa saja dan usian berapa saja.

Itu tadi, Pengalaman Sembuh dari Vitiligo dan Mitosnya. Semoga ini bisa menginspirasi ya. Yuk mulai sekarang lebih aware lagi dengan kesehatan tubuh kita!

Baca juga:

thanku udah sharing" info Ma

group-image
Mengalami vitiligo memang bukan satu hal yang mudah untuk diterima ya. Pastinya Mama dan Papa bisa bayangkan ketika kita mengalami....

Mengalami vitiligo memang bukan satu hal yang mudah untuk diterima ya. Pastinya Mama dan Papa bisa bayangkan ketika kita mengalami perubahan warna kulit terus suka jadi perhatian banyak orang, terutama ketika berada di tempat umum.

Tapi kayaknya kondisi ini tuh nggak berlaku bagi suami saya, hehe.

Cerita pengalaman vitiligo

Jadi awalnya di tahun 2014 lalu, suami saya tuh nemuin ada perubahan di kulit sekitar telapak tangannya. Tapi tadinya dipikir biasa aja, sampe perubahannya tuh jadi lebih cepat dan menyebar ke tangan, punggung dan wajah.

Karena bingung dan merasa panik, akhirnya dia mencoba periksakan diri ke dokter dan diketahui kalo kondisi ini namanay vitiligo.

Vitiligo menurut medis adalah suatu gangguan autoimun, yang menyebabkan pigmen warna kulit menghilang. Sebenernya kondisi ini tuh tidak menyebabkan rasa sakit, tapi karena sangat terlihat jelas perbedaan warnanya di kulit, terutama wajah, tentu aja ini bikin rasa percaya diri seseorang menurun.

Sampai sekarang, menurut informasi yang aku baca dari berbagai sumber, vitiligo ini bisa disembuhkan, tapi butuh tindakan perawatan dan pengobatan yang tidak sebentar.

Pengalaman Sembuh dari Vitiligo dan Mitosnya

Meski perawatan dan pengobatannya tidak sebentar, suami saya tetep ikhtiar mencoba berbagai cara tuh Ma, Pa. Sampai akhirnya dokter menyarankan untuk melakuakn terapi UVA dan UVB, di salah satu rumah sakit pemerintah. Jadi ini tuh mirip sama metode fisioterapi, tapi namanya terapi UVA dan UVB. Terus ada juga penggunaan krim oles dan obat minum.

Setiap jadwal terapi tentu kita harus datang ke rumah sakit dari pagi, maklum aja karena rumah sakit pemerintah jadi antriannya cukup banyak, hehe. Tapi semua dijalani dengan ikhlas sampai kurang lebih 9 tahun Ma, Pa.

Tapi satu hal sih yang terapin sama suami aku yaitu, ikhlas dan terus berjuang. Jangan mau kalah hanya karena rasa malu atau nggak percaya diri. Karena kalo pikiran ini mulai muncul, biasanya jadi satu hambatan besar dalam proses perawatan.

Selain itu, ada jug nih mitos-mitos lain yang beredar di masyarakat mengenai penyakit vitiligo, diantaranya yaitu:

  • Vitiligo dianggap penyakit menular. Faktanya penyakit ini terjadi karena kelainan autoimun, sehingga tidak menular ya Ma, Pa.
  • Vitiligo merupakan penyakit keturunan. Vitiligo belum tentu terjadi karena keturunan. Artinya ketika seorang ibu atau ayah mengalami vitiligo, belum tentu anak atau keturunannya juga menderita penyakit ini.
  • Vitiligo tidak ada obatnya. Vitiligo bisa diobati tapi dengan pengobatan jangka panjang. Pengobatannya berupa konsumsi obat minum, penggunaan obat oles, serta terapi sinar UVA dan UVB. Selain itu ada juga prosedur operasi yang mungkin disarankan untuk sebagain orang yang menglamai vitiligo.
  • Vitiligo hanya terjadi pada orang dengan kulit gelap. Ini tentu satu hal yang tidak benar ya Ma, Pa. Sebab vitiligo bsa terjadi pada siapa saja, jenis kulit apa saja dan usian berapa saja.

Itu tadi, Pengalaman Sembuh dari Vitiligo dan Mitosnya. Semoga ini bisa menginspirasi ya. Yuk mulai sekarang lebih aware lagi dengan kesehatan tubuh kita!

Baca juga:

Makasih sharingnya ya Mam, aku bisa hubungi kemana ya untuk tanya2 lebih lanjut

group-image
thanku udah sharing" info Ma

thanku udah sharing" info Ma

Apakah setelah 9th skrng vitiligo sembuh ka suaminya?saya sedang menjalankan terapi uv sdh jalan 6 bln, ada perubahan pelan2 sekali.tp memang kunci nya harus sabar