Selain Mudah Teralihkan, 5 Hal Kecil pada Anak yang Jarang Dipahami

Biarkan mereka mengungkapkannya dan tidak perlu dibatasi

22 Mei 2024

Selain Mudah Teralihkan, 5 Hal Kecil Anak Jarang Dipahami
Freepik

Pada tiga tahun pertama, anak memasuki masa tumbuh kembang optimal. Pada masa inilah si Kecil akan mengeksplorasi dirinya dengan mengamati sekitar. Membatasi aktivitas anak karena kekhawatiran orangtua hanya akan membuat si Kecil tak bebas mengeksplorasi diri dan sekitar. 

Oleh karena itu, penting bagi Mama dan Papa untuk memahami beberapa karakteristik dan tantangan yang sering ditemui pada si Kecil yang sedang dalam usia 1-3 tahun. 

Pada kesempatan ini, Popmama.com akan membagikan 5 hal kecil pada Anak yang jarang Mama pahami. 

1. Anak belum bisa mengungkapkan perasaanya dengan baik

1. Anak belum bisa mengungkapkan perasaa baik
Freepik

Beberapa anak dalam usia 1-3 tahun mungkin mengalami kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya karena mereka belum mampu mengekspresikan emosi mereka dengan kata-kata yang jelas. 

Minimnya kosakata mereka, membuat pilihan kata-kata mereka sedikit, sehingga mereka kurang bisa mengungkapkan perasaan dan pemikirannya dengan baik. 

Di momen ini, Mama dan Papa bisa membantu dengan berbicara kepada anak menggunakan kalimat sederhana dan penuh kasih sayang. Mama dapat memberikan pertanyaan yang mudah dipahami. 

Editors' Pick

2. Mudah teralihkan

2. Mudah teralihkan
Freepik

Hal berikutnya yang perlu Mama pahami pada anak dalam usia ini adalah mereka cenderung memiliki rentan waktu pendek dalam memperhatikan sesuatu. Sehingga, si Kecil sulit untuk duduk diam atau fokus pada satu aktivitas untuk waktu yang lama. 

Karena hal tersebut, mereka mudah teralihkan dan bisa beralih dari satu aktivitas ke aktivitas lain dalam hitungan menit. Meski begitu, hal ini adalah bagian normal dari perkembangan si Kecil karena mereka sedang mengeksplorasi dunia di sekitar mereka.

Dalam menangani hal ini, Mama dan Papa sebaiknya dapat menciptakan lingkungan yang aman dan menarik sehingga anak dapat bergerak bebas dan bereksplorasi. 

Selain itu, mengatur jadwal yang fleksibel dan membiarkan anak memilih aktivitas yang ingin mereka lakukan juga dapat membantu menjaga perhatian mereka.

3. Tantrum merupakan hal normal

3. Tantrum merupakan hal normal
Freepik

Selain masih kesulitan dana mengungkapkan perasaan, si Kecil dalam usia ini juga masih sulit untuk mengontrol perasaan mereka. Mereka sering mengalami perubahan suasana hati dan bisa cepat marah atau sedih. 

Sehingga, seringkali anak menjadi tantrum. Meski begitu, tantrum pada anak adalah hal yang wajar karena pada usia ini karena mereka belum tahu cara yang tepat untuk mengekspresikan perasaan mereka. 

Dalam memahami hal ini, sebaiknya Mama mencoba untuk tetap tenang dan tidak bereaksi berlebihan jika anak sedang tantrum. Mama harus paham bahwa tantrum bagian dari tumbuh kembangnya, asal masih dalam tahap dan waktu yang wajar. 

Mama harus tetap tenang dan menjadi pendengar yang baik, agar Mama dapat mengerti kebutuhan si Kecil. 

4. Anak tidak kenal takut

4. Anak tidak kenal takut
Pexels/Germán TR

Berikutnya, anak kecil memang sering kali tidak memiliki rasa takut dan belum mengerti bahaya. Saat bermain, si Kecil bisa memanjat hingga ke tempat yang tinggi lalu melompat, merasa itu menyenangkan tanpa menyadari risiko yang ada.  

Nah, hal tersebut sebenarnya merupakan bentuk kepercayaan diri anak dan rasa ingin tahunya, sehingga si Kecil mencoba kegiatan-kegiatan tersebut untuk meningkatkana adrenalinnya. 

Peran Mama dan Papa dalam hal ini sangat diperlukan. Karena si Kecil belum memahami konsep bahaya, peran orangtua sangat penting dalam mengedukasi mereka.

Orangtua perlu memberikan pemahaman tentang bahaya dengan cara yang mudah dimengerti dan menggunakan bahasa yang sederhana agar anak-anak dapat memahaminya dengan baik.

Selain itu, Mama perlu memberikan batasan pada anak agar ia mengerti perbuatan mana yang memiliki resiko tinggi atau tidak. 

5. Anak penuh dengan energi

5. Anak penuh energi
Freepik

Anak dalam usia 1-3 tahun dikenal sangat aktif dan suka berkegitaan seperti berlari, melompat, atau berlari bermain. Perlu Mama tahu, saat si Kecil berlarian, salah satu alasannya karena hal itu adalah sesuatu yang menyenangkan bagi dirinya.

Mungkin berlari menjadi salah satu kegiatan fisik yang anak senangi. Untuk itu, si Kecil sangat senang melakukannya bahkan berulang-ulang kali hanya untuk kesenangan dirinya semata. 

Selain itu aktivitas fisik yang banyak membantu mereka untuk menghabiskan energi dan mengembangkan keterampilan motorik baru. Si Kecil sedang dalam fase penting perkembangan fisik dan motorik, sehingga butuh banyak ruang untuk bergerak.

Meski begitu, Mama tetap harus memastikannya untuk berlari di lingkungan yang aman dan tetap dalam pengawasan. Mama perlu tetap tenang dan memantaunya. Sebab, jika si Kecil akan mulai merasa capek, dia pasti akan berhenti dan kembali ke Mama.  

Jadi itu Ma 5 hal kecil pada Anak yang jarang Mama pahami. Dengan memahami empat hal ini, Mama dapat lebih bijak dalam mendukung perkembangan dan kebutuhan anak. Semangat Ma! 

Baca juga:  

The Latest