Tips Kakek dan Nenek dalam Menghadapi Cucu Tantrum

Kakek dan Nenek harus paham kalau tantrum bagian dari perkembangan cucu!

30 April 2024

Tips Kakek Nenek dalam Menghadapi Cucu Tantrum
Pexels/Pixabay
Ilustrasi lanjut usia

Penelitian mengungkapkan bahwa otak anak balita masih dalam tahap perkembangan sehingga mereka sulit untuk menenangkan diri saat berada dalam momen-momen yang ramai. Kondisi ini merupakan hal normal yang disebut tantrum pada anak. 

Tantrum pada anak seringkali menjadi tantangan bagi orangtua. Namun, terkadang ada anak yang tinggal dengan kakek dan neneknya. Sehingga, hal ini mengharuskan kakek da nenek ikut serta merawat si kecil. 

Maka dari itu, Popmama.com akan membagikan 5 tips yang dapat membantu kakek dan nenek menghadapi anak tantrum.

1. Tunjukkan empati dan penerimaan

1. Tunjukkan empati penerimaan
Freepik

Mirip dengan penanganan anak tantrum dari orangtua, saat cucu sedang tantrum, Kakek dan Nenek dapat menunjukkan empati dan mengajak anak terbuka tentang perasaan mereka. 

Misalnya Kakek dan Nenek dapat berkata, "Kakek paham kamu marah karena dia mengambil buku dari tanganmu”. 

Hal Ini akan membantu anak merasa didengar dan dipahami, sehingga mereka merasa lebih nyaman untuk meredakan emosinya. Dengan menunjukkan penerimaan terhadap perasaan mereka, Kakek dan Nenek dapat membantu membangun hubungan dengan cucu. 

Editors' Pick

2. Tetap hadir tanpa perlu ikut campur

2. Tetap hadir tanpa perlu ikut campur
Freepik

Meskipun terkadang Kakek dan Nenek ingin segera membantu, seringkali Kakek Nenek cukup untuk tetap hadir secara fisik dan emosional tanpa langsung campur tangan.

Memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan emosinya dan menenangkan diri sendiri adalah bagian penting dari pembelajaran anak. 

Dengan memberikan kesempatan ini, Kakek Nenek memberikan kesempatan kepada cucu untuk belajar mengatasi tantangan dan kesulitan dengan cara yang mandiri.

3. Pahami bahwa tantrum tidak dibuat-buat

3. Pahami bahwa tantrum tidak dibuat-buat
Freepik

Tantrum pada anak seringkali disalah artikan sebagai upaya untuk memanipulasi orangtua atau anggota keluarga lainnya. Namun, perlu diingat bahwa tantrum adalah cara si kecil untuk mengungkapkan emosi yang mereka alami dan bukan upaya manipulatif. 

Dengan memahami bahwa tantrum adalah respons alami terhadap ketidakmampuan anak untuk mengelola emosinya, Kakek dan Nenek dapat menghadapinya dengan lebih sabar dan pengertian.

4. Pahami semua perasaan, namun tidak semua perilaku

4. Pahami semua perasaan, namun tidak semua perilaku
Freepik

Meskipun penting untuk mengakui dan terbuka terhadap perasaan yang dirasakan anak, hal ini tidak membenarkan bahwa semua perilaku yang muncul selama anak tantrum harus diterima. 

Kakek dan Nenek harus dapat tegas dan memberikan batasan yang jelas tentang perilaku yang dapat diterima dan tidak, tanpa perlu mengabaikan anak.

Dengan memberikan batasan yang konsisten dan tepat, Kakek dan Nenek dapat membantu cucu dalam memahami batas-batas yang ada serta belajar mengatur emosi dan perilaku mereka dengan cara yang lebih sehat.

5. Tantrum adalah bagian dari perkembangan anak

5. Tantrum adalah bagian dari perkembangan anak
Freepik/artursafronovvvv

Yang terakhir, Kakek dan Nenek perlu tetap ingat bahwa tantrum adalah bagian alami dari proses perkembangan anak. Otak anak masih dalam tahap pembentukan dan tantrum adalah salah satu cara di mana mereka belajar mengatur emosi dan bereaksi terhadap lingkungan sekitar.

Dengan memahami bahwa tantrum adalah bagian normal dari proses belajar anak balita, Kakek dan Nenek dapat menghadapinya dengan lebih tenang dan penuh kesabaran, serta memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh si Kecil dalam mengatasi tantangan ini.

Tadi adalah serangkaian tips untuk kakek dan nenek menghadapi anak tantrum. Dengan memahami bahwa tantrum bagian dari perkembangan anak, Kakek dan Nenek dapat membantu orangtua dan cucu dalam menghadapi tantangan ini.

Baca juga:  

The Latest