Perlukah Memberi Kursus Tambahan untuk Anak?

Ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan jika ingin mendaftarkan anak ke berbagai kursus.

1 April 2022

Perlukah Memberi Kursus Tambahan Anak
Pexels/cottonbro

Kini banyak tempat yang menawarkan les untuk anak-anak hingga bahkan balita sekalipun. Ada berbagai macam les yang Mama dapat berikan pada anak, mulai dari kesenian, menari, olahraga, dan lainnya.

Namun sebenarnya perlukah memberi kursus tambahan untuk anak? Di usia berapa anak dapat menerima manfaat kursus sepenuhnya?

Jangan khawatir Ma, Popmama.com sudah merangkum jawabannya secara lebih detail.

Mengapa Anak Perlu Diberikan Kursus Tambahan?

Mengapa Anak Perlu Diberikan Kursus Tambahan
Unsplash/JESHOOTS.COM

Sejak masa balita, anak dapat berkembang secara optimal jika diberikan banyak ruang untuk mengeksplorasi seluruh inderanya.

Tempat kursus atau les dapat memberikan anak kesempatan untuk mengeksplor seluruh inderanya, tergantung kursus apa yang Mama berikan kepada anak. 

Ini berarti memberikan anak tambahan kursus calistung boleh jadi tidak cukup, tergantung dengan ketertarikan dan kebutuhan anak Mama.

"Anak di bawah usia 6 tahun memang sebaiknya diberikan alternatif kegiatan yang banyak untuk mulai bereksplorasi," jelas Samantha, M.Psi, seorang psikolog anak dan keluarga dalam acara peluncuran buku cerita Seri Anak Hebat dari Erlangga For Kids.

Jika orangtua dapat memberikan ruang eksplorasi di rumah tersendiri, maka tidak apa-apa. Mama tidak perlu merasa wajib memberikan les tambahan

"Namun kalau dirasa tidak sanggup, ada baiknya anak diberikan les tambahan agar memiliki ruang eksplorasi," terang Samantha.

Meski begitu, ada beberapa hal tertentu yang perlu diperhatikan jika ingin memberikan anak les tambahan. Apa saja ya?

Editors' Pick

1. Usia dan perkembangan anak

1. Usia perkembangan anak
Pexels/Andrea Piacquadio

Jika Mama memutuskan untuk memberikan anak les tambahan, ada baiknya jika les yang diberikan sesuai dengan umur anak.

Selain umur, Mama juga perlu memerhatikan kondisi fisik serta perkembangan anak, misal ketika ingin memberikan anak kursus musik.

"Misal mau kursus piano, anak umur 3 tahun sudah bisa? Yakin jari anak sudah lebar-lebar? Kan ada anak yang jarinya masih kecil-kecil dan jika dipaksa tetap tidak bisa," terang Samantha.

Kalau anak diberikan tantangan yang terlalu sulit atau membuatnya tidak nyaman, anak malah akan merasa frustrasi ketika sedang kursus.

"Supaya anak tidak frustrasi, berikan anak jenis les yang sesuai dengan dirinya, misal dengan memberikan les drum yang perlu tinggal dipukul. Atau bisa juga memberikan anak hanya mendengar dan merespon musik," tutur Samantha.

2. Kurikulum les

2. Kurikulum les
Unsplash/Dragos Gontariu

Selain memilih kegiatan yang tepat untuk usia anak, kurikulum yang dipakai di satu tempat les juga perlu diperhatikan.

Ini karena cara mengajar tiap tempat les dapat berbeda meski mengajarkan tema yang sama, misal sama-sama les melukis.

Melukis adalah salah satu kegiatan yang disarankan untuk anak balita lakukan karena memungkinkan anak untuk berkreasi bebas.

Meski begitu, tidak semua tempat kursus menyediakan kurikulum yang membebaskan anak untuk melukis. Ada beberapa tempat kursus yang cenderung mengajarkan teknik melukis dengan baik dibandingkan membiarkan anak eksplorasi.

"Kalau untuk kesenian saya menyarankan untuk mencari tempat les dengan metode yang memberikan kebebasan pada anak, terutama untuk anak-anak usia 3 sampai 4 tahun," jelas Samantha.

Anak dengan usia sekolah sudah dapat diberikan kurikulum les yang lebih metodis, seperti belajar mewarnai bergradasi menggunakan krayon atau cara menggambar dengan tepat.

3. Minat anak

3. Minat anak
Pexels/Yan Krukov

Hal terakhir yang juga penting untuk diperhatikan ketika memilih les tambahan untuk anak adalah minat serta kebiasaan anak sehari-hari.

Jika anak cenderung aktif, mungkin anak akan lebih senang untuk mencoba menari atau berolahraga. Begitu pula dengan anak yang diam yang mungkin lebih tertarik untuk menggambar atau bermain musik.

Namun, Mama juga dapat memberikan anak les tambahan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak secara utuh. Misal, anak yang cenderung diam dan pemalu dapat diberikan les yang mendukung sosial dan fisiknya seperti olahraga dan begitu pula sebaliknya.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dari memilih tempat kursus anak. Jadi bagaimana nih menurut Mama, perlukah memberi kursus tambahan untuk anak?

Baca Juga:

The Latest