Meminta bantuan.
Tak perlu malu untuk mengakui kekurangan dalam diri pada pasangan, keluarga, dan sahabat. Mengutarakan keluh kesah dapat mengurangi sedikit beban yang dimiliki, bahkan dengan ini Mama juga bisa mendapatkan dukungan dan bantuan dari mereka.
Namun, jika kondisi ini masih dialami, jangan ragu untuk bertemu dengan ahli kesehatan yang dapat mengatasi depresi, kecemasan, atau tantangan kesehatan mental lainnya.
Ketahuilah bahwa Mama tidak sendirian.
Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian, kondisi ini wajar dan sering terjadi. Buang rasa malu dan bersalah yang tidak membantu. Berhenti menyalahkan diri sendiri akan meningkatkan energi emosional yang bisa digunakan untuk membuang pemikiran yang tidak berguna.
Berlatih belas kasih diri.
Belas kasih diri melibatkan sikap penerimaan dan kebaikan yang konsisten terhadap diri sendiri. Mengambil pendekatan ini dapat membantu orangtua menghindari jebakan perfeksionisme.
Bergabunglah dengan grup pendukung.
Dalam kelompok pendukung, orangtua dapat berbicara dengan orangtua lainnya yang memahami tantangan, emosi, dan permasalahan yang mereka hadapi setiap hari.
Membangun struktur.
Mama dan Papa dapat mengurangi kelelahan dengan menetapkan batasan yang jelas dan aturan rumah. Struktur ini berfungsi paling baik ketika dibuat secara kolaboratif bersama anak, dan didasarkan pada komunikasi terbuka, kepercayaan, dan penuh rasa cinta
Jika Mama mulai merasakan gejala dari Parental Burnout, mulai tangani sejak dini agar kondisi tidak semakin meningkat dan menyebabkan permasalahan pada kesehatan fisik dan mental lainnya. Serta mulai peka pada kondisi diri sendiri dan jangan ragu untuk terbuka satu sama lain.
Berikut tadi informasi mengenai parental burnout dan cara mengatasi parental burnout.