7 Tanda Balita Merasa Cemburu pada Kehadiran Bayi Baru

Adanya kedatangan seorang adik bayi baru membuat balita seringkali menunjukkan tanda kecemburuan

9 April 2024

7 Tanda Balita Merasa Cemburu Kehadiran Bayi Baru
Freepik/user18526052

Ketika keluarga mengalami perubahan dengan kedatangan seorang adik bayi baru, balita seringkali menunjukkan berbagai tingkah laku yang menggambarkan perasaan dan kekhawatiran mereka.

Meskipun mereka belum memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan jelas, namun perilaku yang mereka tunjukkan kepada Mama memberikan gambaran sekilas tentang apa yang mereka alami. 

Rasanya wajar jika balita mencari kenyamanan ekstra dalam situasi seperti ini. Kedatangan adik baru tidak hanya mengubah dinamika keluarga, tetapi juga mengguncang dunia yang sudah mereka kenal.

Perubahan ini bisa memicu perasaan cemburu, ketidakamanan, dan kebutuhan akan perhatian yang lebih besar dari orangtua mereka.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa tanda balita merasa cemburu pada kehadiran bayi baru dalam keluarga. Yuk, Ma, simak selengkapnya!

1. Merangkak di pangkuan Mama saat menyusui

1. Merangkak pangkuan Mama saat menyusui
Freepik/gpointstudio

Saat Mama sedang menyusui bayi, momen tersebut seringkali menjadi saat yang penuh perhatian dan kasih sayang antara ibu dan bayi yang baru lahir.

Namun, bagi seorang balita yang telah menjadi anak sulung sebelum kelahiran adik bayi mereka, momen tersebut mungkin memicu perasaan cemburu dan keinginan yang kuat untuk mendapatkan perhatian yang sama dari Mama.

Saat melihat Mama memperhatikan adik bayi dengan penuh kasih sayang, balita mungkin merasa terpinggirkan atau bahkan merasa bahwa mereka tidak lagi menjadi pusat perhatian Mama seperti sebelumnya. Ini bisa menimbulkan perasaan cemburu yang kuat dan dorongan untuk mendapatkan kembali perhatian Mama yang mereka anggap sebagai hak mereka.

Sebagai hasilnya, balita mungkin merangkak ke pangkuan Mama saat sedang menyusui bayi sebagai upaya untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang mereka rasakan telah terlupakan.

Mereka mungkin merasa bahwa dengan berada di dekat Mama, mereka akan kembali menjadi pusat perhatian dan mendapatkan kasih sayang yang sama seperti yang diberikan pada adik bayi.

Perilaku ini juga bisa menjadi refleksi dari kebutuhan balita akan keamanan dan kenyamanan yang mereka rasakan ketika mereka merasa tidak lagi menjadi fokus utama Mama. Dengan merangkak ke pangkuan Mama, mereka mencari kehangatan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk merasa aman dan dicintai di tengah-tengah perubahan yang terjadi dalam keluarga.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami bahwa perilaku merangkak ke pangkuan Mama saat menyusui bayi tidak hanya sekadar tingkah laku fisik, tetapi juga merupakan ekspresi dari perasaan cemburu dan kebutuhan akan kasih sayang dari balita.

Dengan memberikan perhatian dan dukungan ekstra kepada balita, orangtua dapat membantu mereka merasa dicintai dan diperhatikan dalam keluarga dengan kedatangan anggota keluarga baru.

2. Menangis seperti bayi

2. Menangis seperti bayi
Freepik/bearfotos

Ketika seorang balita merasa cemburu atau merasa tidak mendapatkan cukup perhatian dari orangtua, mereka mungkin menunjukkan perilaku menangis seperti bayi sebagai cara untuk mengekspresikan kekhawatiran, ketidaknyamanan, atau kebutuhan akan kasih sayang. 

Menangis adalah salah satu cara utama bagi balita untuk berkomunikasi dengan orangtua mereka, dan ketika mereka merasa tidak aman atau tidak dicintai, mereka mungkin menggunakan tangisan sebagai cara untuk menarik perhatian Mama dan menyampaikan perasaan mereka.

Tangisan seperti bayi bisa menjadi reaksi langsung terhadap kehadiran adik bayi baru dalam keluarga. Balita mungkin merasa cemburu karena merasa bahwa saudaranya mengambil perhatian dan kasih sayang yang sebelumnya mereka punya sepenuhnya.

Mereka mungkin tidak sepenuhnya memahami konsep berbagi perhatian, dan ketika mereka merasa bahwa perhatian Mama terbagi, mereka mungkin merasa tidak aman atau tidak dicintai.

Selain itu, tangisan seperti bayi juga bisa menjadi respons terhadap perasaan kesepian atau rasa tidak aman yang muncul akibat perubahan yang terjadi dalam dinamika keluarga.

Balita mungkin merasa kehilangan dalam perhatian yang diberikan kepada adik bayi baru dan merasa bahwa mereka tidak lagi menjadi pusat perhatian Mama seperti sebelumnya. Ini bisa membuat mereka merasa tidak dicintai atau tidak penting dalam keluarga.

Dengan menangis seperti bayi, balita mungkin berharap bahwa Mama akan menyadari kebutuhan dan perasaan mereka serta memberikan perhatian ekstra dan kasih sayang yang mereka butuhkan. Mereka ingin memastikan bahwa perasaan mereka didengar dan dipahami oleh orangtua mereka, dan tangisan adalah cara yang mereka gunakan untuk mengekspresikan kebutuhan akan kasih sayang dan perhatian.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengakui dan merespons tangisan balita dengan penuh empati dan pengertian. Dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang memadai kepada balita, orangtua dapat membantu mereka merasa dicintai dan aman dalam keluarga yang baru dengan adanya adik bayi.

Komunikasi terbuka dan penjagaan terhadap kebutuhan emosional balita dapat membantu mengurangi kecemburuan dan ketidakamanan yang mungkin mereka rasakan.

Editors' Pick

3. Ingin botol susu atau dot

3. Ingin botol susu atau dot
Freepik

Ketika seorang balita mengungkapkan keinginan untuk menggunakan botol susu atau dot, hal tersebut bisa menjadi indikasi bahwa mereka merasa terpinggirkan atau tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari Mama.

Permintaan ini mungkin mencerminkan upaya balita untuk kembali menjadi bayi dan memperoleh perhatian dan kasih sayang yang sama seperti yang diberikan pada adik bayi mereka.

Saat melihat Mama memberikan perhatian dan perawatan khusus pada adik bayi mereka, balita mungkin merasa cemburu atau merasa bahwa mereka tidak lagi mendapatkan perhatian yang sama seperti sebelumnya. Ini dapat memicu perasaan terpinggirkan atau merasa bahwa mereka harus bersaing dengan adik bayi untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari Mama.

Dengan menginginkan botol susu atau dot, balita mungkin mencoba untuk kembali menjadi bayi sebagai cara untuk menarik perhatian Mama. Mereka mungkin berharap bahwa dengan kembali menjadi bayi, Mama akan memberikan perhatian yang sama seperti yang diberikan pada adik bayi mereka. Permintaan ini juga bisa mencerminkan keinginan balita untuk kembali merasa dicintai dan diurus dengan penuh perhatian oleh Mama.

Penting bagi orangtua untuk memahami bahwa permintaan balita untuk menggunakan botol susu atau dot bukanlah hanya permintaan fisik semata, tetapi juga merupakan ekspresi dari perasaan mereka tentang perhatian dan kasih sayang yang mereka butuhkan.

Dengan memberikan perhatian ekstra pada balita dan memastikan bahwa mereka merasa dicintai dan diurus dengan penuh perhatian, orangtua dapat membantu mengurangi perasaan cemburu dan kebingungan yang mungkin dirasakan oleh balita dalam menghadapi perubahan dalam keluarga mereka.

4. Regresi dan merengek

4. Regresi merengek
Freepik

Regresi adalah fenomena psikologis di mana seseorang, dalam kasus ini balita, kembali ke perilaku atau tahap perkembangan yang lebih muda sebagai respons terhadap stres, kecemasan, atau perubahan lingkungan. Ketika seorang balita merasa cemburu atau tidak mendapatkan cukup perhatian dari orangtua, mereka mungkin mengalami regresi sebagai cara untuk mengatasi perasaan tersebut.

Dalam konteks kelahiran adik bayi baru, balita mungkin merasa terancam oleh perubahan dinamika keluarga dan merasa bahwa mereka tidak lagi menjadi pusat perhatian orangtua seperti sebelumnya. Ini dapat memicu perasaan cemburu, ketidakamanan, atau kecemasan yang mendorong mereka untuk kembali ke perilaku yang lebih muda atau tahap perkembangan sebelumnya.

Salah satu bentuk regresi yang umum adalah merengek. Balita mungkin mulai merengek lebih sering atau dalam situasi yang sebelumnya tidak menimbulkan tanggapan yang sama.

Hal ini dapat terjadi karena mereka mencari perhatian dan kasih sayang dari orangtua mereka. Dengan merengek, balita mungkin berharap bahwa orangtua akan merespons dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang mereka butuhkan untuk merasa aman dan dicintai.

Selain merengek, balita juga mungkin mengalami regresi dalam hal pencapaian perkembangan fisik, seperti kembali merangkak atau mengompol setelah mereka sudah menguasai toilet training. Ini juga dapat menjadi cara bagi mereka untuk menunjukkan kebutuhan akan perhatian dan dukungan dari orangtua mereka di tengah-tengah perubahan yang terjadi dalam keluarga.

Penting bagi orangtua untuk mengenali dan merespons dengan bijaksana perilaku regresif pada balita. Memberikan perhatian dan kasih sayang yang memadai, serta memastikan bahwa balita merasa dicintai dan dihargai dalam keluarga, dapat membantu mengurangi perasaan cemburu dan kecemasan yang mungkin mereka rasakan.

Komunikasi terbuka dan penjagaan terhadap kebutuhan emosional balita dapat membantu mereka mengatasi perubahan dalam keluarga dengan lebih baik dan merasa lebih aman dalam hubungan dengan orangtua dan adik bayi mereka.

5. Lebih ‘clingy’ dan menginginkan terlalu banyak perhatian

5. Lebih ‘clingy’ menginginkan terlalu banyak perhatian
Freepik

Ketika seorang balita merasa tidak aman atau merasa bahwa perhatian mereka terancam oleh kehadiran adik bayi baru, mereka mungkin mengalami perilaku clingy yang lebih intens. Perasaan cemburu atau ketidakamanan dapat memicu dorongan untuk mencari perhatian Mama secara berlebihan sebagai cara untuk memastikan bahwa mereka tidak terlupakan di tengah-tengah perhatian yang diberikan pada adik bayi.

Perilaku clingy dapat mencakup berbagai tindakan, seperti merangkak di belakang Mama setiap saat, menolak untuk berpisah dari Mama, atau meminta perhatian terus-menerus bahkan ketika Mama sedang sibuk merawat bayi.

Balita mungkin merasa bahwa dengan memperoleh perhatian Mama secara konstan, mereka dapat memastikan bahwa perasaan cemburu atau ketidakamanan mereka terhadap adik bayi tidak diabaikan.

Perilaku clingy juga bisa menjadi cara bagi balita untuk mencari keamanan dan kepastian di tengah-tengah perubahan yang terjadi dalam keluarga mereka.

Saat mereka merasa tidak aman atau tidak dicintai, mereka mungkin menganggap perhatian dan kasih sayang Mama sebagai sumber keamanan yang penting. Dengan meminta perhatian Mama secara berlebihan, mereka berharap untuk merasa lebih aman dan dicintai di tengah-tengah perubahan yang terjadi.

Penting untuk dipahami bahwa perilaku clingy bukanlah tindakan manipulatif dari balita, tetapi merupakan respons alami terhadap perasaan mereka yang kompleks. Balita mungkin belum memiliki keterampilan komunikasi yang matang untuk menyampaikan perasaan mereka dengan jelas, sehingga mereka menggunakan perilaku clingy sebagai cara untuk mengekspresikan kebutuhan akan perhatian dan kasih sayang.

Dalam menghadapi perilaku clingy pada balita, penting bagi orangtua untuk memberikan perhatian dan kasih sayang yang memadai, sambil tetap memastikan bahwa perhatian dan perawatan yang sama diberikan pada adik bayi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan waktu dan perhatian yang terpisah untuk balita dan adik bayi, serta dengan memastikan bahwa balita merasa dihargai dan dicintai dalam keluarga.

6. Mencolek bayi

6. Mencolek bayi
Freepik

Ketika seorang balita mengambil tindakan mencolek bayi, hal tersebut dapat menjadi tanda dari perasaan cemburu yang mendalam terhadap kehadiran adik bayi baru dalam keluarga. Perasaan cemburu ini sering kali timbul karena balita merasa terancam oleh kehadiran bayi yang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari Mama.

Mencolek bayi bisa menjadi bentuk ekspresi dari kecemburuan yang dirasakan oleh balita. Mereka mungkin merasa bahwa kehadiran bayi mengubah dinamika keluarga dan menggeser perhatian yang sebelumnya diberikan padanya. Ini bisa menimbulkan perasaan tidak aman dan kecemburuan yang mendalam, yang kemudian diekspresikan melalui tindakan agresif terhadap adik bayi.

Selain itu, balita mungkin juga belum memiliki keterampilan yang cukup untuk mengatasi perasaan cemburu mereka dengan cara yang lebih konstruktif. Sebagai hasilnya, mereka mungkin mencoba untuk menarik perhatian Mama dengan cara yang kurang tepat, seperti mencolek bayi.

Mereka mungkin berharap bahwa dengan melakukan tindakan agresif tersebut, mereka akan menjadi pusat perhatian kembali dan Mama akan memberikan lebih banyak perhatian kepada mereka.

Perilaku mencolek bayi bukanlah tindakan yang boleh diabaikan, karena dapat berpotensi menyebabkan cedera pada bayi dan mengganggu hubungan antara saudara. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengatasi perasaan cemburu yang dialami oleh balita dengan cara yang tepat.

Caranya bisa melibatkan memberikan perhatian ekstra kepada balita, menjelaskan dengan lembut tentang perubahan dalam keluarga, dan membantu mereka merasa dicintai dan dihargai di tengah-tengah kehadiran adik bayi baru.

Selain itu, orangtua juga perlu memberikan pengawasan dan arahan yang jelas terhadap perilaku balita. Mereka harus menetapkan batasan yang jelas tentang perilaku yang diterima dan memberikan pengarahan yang tepat tentang cara-cara untuk mengekspresikan perasaan cemburu dengan cara yang lebih baik dan aman.

7. Meniru apa yang Mama katakan

7. Meniru apa Mama katakan
Freepik

Ketika seorang balita mencoba meniru perilaku atau ucapan Mama terhadap adik bayi, hal tersebut seringkali mencerminkan upaya mereka untuk memahami perasaan dan hubungan antara Mama dan adik bayi. Balita mungkin merasa ingin memastikan bahwa mereka juga dicintai dan diperhatikan dengan cara yang sama seperti yang diberikan kepada adik bayi mereka.

Melalui meniru perilaku atau ucapan Mama, balita mungkin berusaha untuk memahami bagaimana Mama berinteraksi dengan adik bayi. Mereka mungkin mencoba untuk meniru perilaku tersebut sebagai cara untuk merasa lebih dekat dengan Mama atau untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang sama seperti yang diberikan kepada adik bayi.

Tindakan meniru ini juga bisa menjadi bentuk usaha balita untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang perasaan Mama terhadap mereka. Balita mungkin merasa perlu untuk memastikan bahwa perasaan cinta dan perhatian yang mereka terima tidak berkurang atau tergeser oleh kehadiran adik bayi.

Dengan meniru perilaku Mama terhadap adik bayi, mereka mungkin berharap untuk memvalidasi perasaan mereka sendiri dan memastikan bahwa mereka juga tetap dicintai dan diperhatikan.

Selain itu, balita mungkin juga mencoba untuk meniru perilaku Mama sebagai cara untuk memperoleh perhatian dan pujian dari Mama. Mereka mungkin menyadari bahwa perilaku yang serupa dengan Mama dapat mendapatkan respons positif dan perhatian lebih lanjut dari Mama.

Oleh karena itu, mereka mungkin secara sadar atau tidak sadar mencoba meniru perilaku tersebut sebagai strategi untuk memperoleh lebih banyak perhatian dan kasih sayang dari Mama.

Nah, itulah beberapa tanda balita merasa cemburu pada kehadiran bayi baru dalam keluarga. Dalam menghadapi perubahan dinamika keluarga dengan kedatangan seorang adik bayi baru, penting bagi orangtua untuk memahami dan merespons dengan bijaksana tanda-tanda cemburu yang ditunjukkan oleh balita.

Mengakui perasaan mereka, memberikan perhatian dan kasih sayang yang memadai, serta membantu mereka merasa dicintai dan dihargai dalam keluarga adalah langkah-langkah kunci dalam membantu balita mengatasi perasaan cemburu mereka.

Baca juga:

The Latest