Kehilangan Sosok Papa, Anak Bisa Alami Father Hunger

Father hunger adalah istilah yang mengacu pada kondisi seorang anak yang kekurangan kasih sayang dan kehadiran papa dalam hidupnya. Ketidakhadiran papa dalam kehidupan anak bukan hanya dalam bentuk ketidakhadiran secara fisik, melainkan juga secara psikis dan mental. Misalnya ketika sang Papa berada di rumah, tetapi tidak terlibat dalam pengasuhan anak sama sekali. 

Kondisi ini juga punya istilah lain yaitu Fatherless Daughter Syndrome.

Ketidakhadiran sosok papa ini bisa disebabkan karena berbagai faktor, antara lain:

• Papa bekerja di luar kota atau luar negeri sehingga terpisah jarak yang jauh
• Orangtua bercerai
• Papa meninggal dunia
• Papa yang suka melakukan tindakan kekerasan
• Papa yang kecanduan narkoba, alkohol, dan judi
• Budaya patriarki dalam keluarga yang membebankan pengasuhan anak pada sang Mama saja

'Rasa lapar' akan kehadiran sosok papa  dalam kehidupan sang Anak ini ternyata begitu besar mempengaruhi anak hingga ia dewasa. Dampaknya antara lain:

• Anak perempuan jadi berusaha mencari perhatian lebih dari sosok laki-laki
• Sulit beradaptasi dalam berbagai kondisi sosial
• Bingung terhadap identitas gendernya
• Kurang memiliki jiwa kepemimpinan
• Terlalu mandiri sehingga beranggapan tidak perlu memiliki pasangan hidup
• Kesulitan mengambil keputusan dalam hidupnya sendiri
• Memiliki trust issue terhadap sosok laki-laki
• Memicu kenakalan pada remaja
• Menurunnya prestasi akademik

Dampak-dampak ini bisa berbeda-beda pada tiap anak, tergantung penyebabnya. Anak yang ditinggal meninggal dunia oleh papanya mungkin lebih bisa menerima kondisinya. 

Berbeda dengan anak yang sosok papanya masih hidup dan ada di sekitarnya, tetapi tidak dekat secara emosional. Misalnya karena sang Papa kecanduan narkoba atau suka melakukan tindakan kekerasan. Anak yang melihat perilaku sang Papa akan merasa lebih sulit menerima kondisinya. Tak menutup kemungkinan juga menimbulkan trauma pada anak.
 

Konsep patriarki memang masih cukup kuat mengakar di Indonesia. Hal inilah yang membuat banyak papa zaman dulu yang merasa bahwa tugasnya dalam keluarga hanyalah mencari nafkah. Mereka pergi sejak pagi hari untuk bekerja dan pulang di malam hari. Seringkali tidak bertemu dengan anak-anaknya walaupun tinggal serumah. Pengasuhan anak pun dibebankan kepada sosok mama semata.

Penting bagi setiap orang yang akan berumahtangga dan memiliki anak untuk sepakat bahwa pengasuhan anak dipikul rata oleh papa dan papa. Keterlibatan papa bukan hanya sebagai pencari nafkah, melainkan juga panutan dan pendidik yang wajib juga hadir dalam pengasuhan anak. 

Dengan kehadiran sosok papa dalam hidup anak, anak akan merasa lebih aman dan lebih percaya diri. Anak akan merasakan limpahan kasih sayang yang penuh dan utuh dari rumahnya sendiri sehingga tidak perlu mencarinya dari luar.

Ada beberapa kondisi yang memang tidak memungkinkan seorang papa hadir bagi anak. Meninggal dunia, misalnya. Apa yang harus dilakukan mama jika kondisinya seperti ini?

Mama dapat menunjuk anggota keluarga lain sebagai pengganti sosok papa dalam kehidupan anak.

Misalnya kakek atau paman yang dinilai dapat menjadi sosok pengasuh dan mengayomi anak. Perkenalkan bahwa sekalipun papa kandung sudah tidak lagi bisa mendampingi, anak tetap punya sosok laki-laki yang menyayanginya sepenuh hati.

Demikianlah informasi seputar father hunger. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.