Saat ingin memberikan paracetamol untuk anak-anak pastikan dosisnya dalam takaran yang tepat. Usahakan perhatikan dosis yang tertera pada label kemasan atau ajuran dari dokter, jangan sampai berlebihan dan memicu overdosis.
Ketika overdosis akibat paracetamol perlu diketahui gejala-gejala yang bisa terlihat, seperti:
- Kehilangan nafsu makan.
- Selalu merasa tidak enak badan.
- Mengalami mual-mual hingga muntah.
Ketiga gejala ini bisa Mama perhatikan jika anak-anak mulai mengalami overdosis akibat paracetamol. Umumnya penyebab overdosis paracetamol yang terjadi pada anak-anak dikarenakan terlalu banyak dikonsumsi dalam satu waktu tertentu.
Selain itu, beberapa orangtua terbiasa menggunakan sendok yang tersedia di rumah untuk menakar paracetamol untuk diberikan kepada si Kecil. Padahal untuk menghindari salah dosis, ada baiknya menggunakan sendok takar yang terdapat pada sepaket paracetamol cair.
Overdosis paracetamol dapat berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Menurut Badan Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) terlalu banyak mengonsumsi paracetamol yang dikonsumsi oleh anak-anak dapat merusak hati atau liver.
Bila dibiarkan begitu saja, kerusakan pada hati dapat berdampak buruk hingga berisiko kematian.
Perlu diingat lagi kembali bila si Kecil mengalami keluhan seperti diare, mual, muntah, nyeri perut, keringat dingin hingga badannya lemas sebaiknya untuk segea berkonsultasi ke dokter anak. Mama harus bisa memastikan kalau anak mama bisa mendapatan penanganan lebih lanjut.
Selain itu, penting untuk mengetahui dosis paracetamol yang tepat untuk anak di rumah.
Sebagai orangtua, Mama harus bisa berusaha yang terbaik untuk memerhatikan kesehatan anak serta keluarga. Tetap semangat dan selalu memberikan yang terbaik ya, Ma!