7 Manfaat Memelihara Anjing untuk Tumbuh Kembang Anak

Penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA Pediatrics pada tahun 2015 mengungkapkan temuan yang mengejutkan tentang hubungan antara paparan anjing dan risiko asma pada anak.

Studi tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar anjing dan hewan ternak selama tahun pertama kehidupan mereka memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami asma pada usia 6 tahun.

Penelitian ini melibatkan analisis data dari ribuan anak dan memberikan bukti kuat bahwa paparan dini terhadap anjing dapat memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit pernapasan.

Mekanisme di balik perlindungan ini berkaitan dengan konsep hygiene hypothesis di mana paparan terhadap berbagai mikroorganisme dari anjing membantu sistem imun anak berkembang dengan lebih seimbang.

Sistem imun yang terlatih sejak dini melalui paparan terkontrol ini cenderung tidak bereaksi berlebihan terhadap alergen yang dapat memicu asma.

Para peneliti menekankan bahwa manfaat ini paling optimal ketika paparan terjadi pada tahun pertama kehidupan, periode kritis dimana sistem imun anak sedang dalam tahap pembentukan.

Memiliki anjing di rumah berhubungan dengan penurunan risiko alergi makanan pada bayi hingga 90%.

Penelitian menunjukkan temuan yang luar biasa dimana anak-anak yang tinggal dengan anjing memiliki peluang yang jauh lebih kecil untuk mengalami alergi makanan dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki anjing.

Yang lebih menarik lagi, penelitian juga menemukan bahwa memiliki dua atau lebih anjing dan interaksi yang lebih intens dengan anjing dapat menurunkan risiko alergi makanan hingga tingkat yang lebih rendah lagi.

Para peneliti menduga bahwa mekanisme perlindungan ini berkaitan dengan paparan bakteri dari mikrobioma usus anjing yang dapat meningkatkan bakteri menguntungkan dalam usus anak.

Mikrobioma usus yang sehat dan beragam ini kemudian berperan dalam mengatur respons imun dan mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi alergi terhadap makanan.

Temuan ini membuka pandangan baru tentang pentingnya keragaman mikroba dalam lingkungan anak untuk mendukung perkembangan sistem imun yang optimal dan toleransi terhadap berbagai protein makanan.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Preventing Chronic Disease pada tahun 2015 mengeksplorasi hubungan positif antara memiliki anjing peliharaan dengan kesehatan mental anak-anak.

Studi ini menemukan bahwa kehadiran anjing di rumah berhubungan dengan penurunan kemungkinan terjadinya kecemasan pada anak.

Anjing memberikan dukungan emosional yang konstan dan tanpa syarat kepada anak-anak, menciptakan rasa aman dan nyaman yang dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan.

Interaksi dengan anjing juga merangsang produksi hormon oksitosin yang dikenal sebagai hormon cinta yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi kortisol, hormon stres dalam tubuh.

Selain itu, rutinitas merawat anjing dapat memberikan struktur dan tanggung jawab yang membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan mengelola emosi dengan lebih baik.

Studi yang sama dalam jurnal Preventing Chronic Disease juga mengeksplorasi hubungan antara memiliki anjing dengan berat badan sehat pada anak-anak.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki anjing cenderung lebih aktif secara fisik karena kebutuhan untuk mengajak anjing berjalan-jalan, bermain, dan beraktivitas di luar ruangan.

Aktivitas fisik yang teratur ini berperan penting dalam menjaga berat badan ideal dan mencegah obesitas pada anak, yang merupakan masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan di banyak negara.

Kehadiran anjing memberikan motivasi alami bagi anak untuk bergerak lebih banyak, baik melalui permainan aktif di halaman rumah maupun jalan-jalan rutin di sekitar lingkungan.

Aktivitas fisik yang konsisten ini tidak hanya membantu membakar kalori tetapi juga meningkatkan kesehatan kardiovaskular, kekuatan otot, dan koordinasi motorik anak.

Selain itu, aktivitas outdoor bersama anjing juga memberikan paparan sinar matahari yang penting untuk sintesis vitamin D, nutrisi esensial untuk kesehatan tulang dan sistem imun anak.

Anak-anak yang alergi terhadap anjing justru memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami eksim jika mereka memiliki anjing di rumah selama tahun pertama kehidupan mereka.

Mekanisme perlindungan ini diduga berkaitan dengan desensitisasi alami yang terjadi ketika anak terpapar alergen anjing dalam dosis rendah dan konsisten sejak dini.

Paparan yang terkontrol ini membantu sistem imun anak belajar untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap protein anjing, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi inflamasi pada kulit.

Penelitian ini memberikan bukti bahwa timing paparan sangat penting, dan paparan dini dapat memberikan manfaat perlindungan jangka panjang bahkan pada anak yang secara genetik rentan terhadap alergi.

Paparan terhadap mikrobioma anjing sejak dini membantu dalam pembentukan sistem imun yang lebih robust dan seimbang pada anak-anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan anjing memiliki diversitas mikroba yang lebih tinggi dalam sistem pencernaan mereka, yang berkorelasi dengan sistem imun yang lebih kuat dan responsif.

Mikrobioma yang beragam ini berperan sebagai sarana pelatihan alami bagi sistem imun untuk mengenali dan merespons berbagai patogen dengan tepat tanpa bereaksi berlebihan.

Sistem imun yang terlatih dengan baik tidak hanya melindungi anak dari infeksi tetapi juga mengurangi risiko pengembangan penyakit autoimun dan alergi di kemudian hari.

Paparan yang terkontrol terhadap bakteri dan mikroorganisme dari anjing membantu mengkalibrasi respons imun, sehingga tubuh anak dapat membedakan antara ancaman nyata dan zat-zat yang tidak perlu dilawan.

Investasi dalam kesehatan sistem imun pada masa awal kehidupan ini memberikan manfaat perlindungan yang berkelanjutan hingga dewasa.

Selain manfaat fisik yang telah terbukti, memelihara anjing juga memberikan dampak positif jangka panjang terhadap perkembangan sosial dan emosional anak.

Interaksi dengan anjing mengajarkan anak tentang empati, tanggung jawab, dan kemampuan merawat makhluk hidup lain.

Keterampilan sosial-emosional ini sangat penting untuk perkembangan kepribadian yang sehat dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain di masa depan.

Anak-anak yang tumbuh dengan anjing cenderung lebih mudah bersosialisasi dan memiliki kemampuan komunikasi non-verbal yang lebih baik.

Hubungan emosional yang terbangun antara anak dan anjing juga memberikan fondasi yang kuat untuk pengembangan attachment yang sehat dan kemampuan membentuk hubungan sosial yang bermakna.

Anjing memberikan dukungan emosional yang konsisten dan tanpa judgment, yang dapat membantu anak mengembangkan rasa percaya diri.

Manfaat psikologis ini berlanjut hingga dewasa, dimana individu yang memiliki pengalaman positif dengan hewan peliharaan cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan kemampuan coping yang lebih baik dalam menghadapi tantangan hidup.

Itulah 7 manfaat memelihara anjing untuk tumbuh kembang anak. Tertarik untuk memelihara anjing, Ma?