Pasutri Tewas Berpelukan, Kedua Anaknya Ditemukan di Sisi Mereka

Hasil visum tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan atau kejanggalan

15 Oktober 2023

Pasutri Tewas Berpelukan, Kedua Anak Ditemukan Sisi Mereka
Freepik/kjpargeter

Pada Rabu, 11 Oktober 2023, peristiwa yang menggetarkan masyarakat terjadi di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pasangan suami, Y (37), dan istri, IDP (39), ditemukan dalam keadaan berpelukan di dalam rumah mereka, menyita perhatian publik.

Saat penemuan tragis ini berlangsung, orangtua korban datang ke rumah mereka dengan maksud untuk melihat cucu mereka yang masih balita.

Namun, apa yang mereka saksikan begitu menyayat hati. Kedua cucu mereka menangis di samping jasad orang tua mereka. Agus Abdul Rokhim (67), ayah dari IDP, menduga bahwa putrinya mungkin telah meninggal, sementara menantunya, Y, diduga mengalami serangan jantung yang membuatnya tidak sadarkan diri.

Warga Desa Tegalrejo dan sekitarnya merasa bingung dan terenyuh oleh kejadian ini, dan penyebab pasti kematian pasangan suami istri ini tetap belum terungkap.

Nah, untuk berita lengkapnya, Popmama.com telah merangkumnya berikut ini. 

1. Keterangan orangtua korban dan dugaan penyebab kematian

1. Keterangan orangtua korban dugaan penyebab kematian
Freepik

Dalam sebuah pengakuan yang mengharukan, Ayah dari IDP, Agus Abdul Rokhim, berbagi ceritanya saat menemukan 2 cucunya yang menangis di samping jasad orang tua mereka.

Dalam wawancaranya, Agus dengan penuh kebingungan dan kesedihan mengungkapkan perasaannya saat melihat kondisi tragis ini. Dia menyatakan, "Kebetulan lewat sini. Cucunya kok nangis, kemudian membuka pintu (gerbang) yang tak dikunci."

Agus juga mencoba menjelaskan apa yang menurutnya terjadi pada anaknya, IDP, dan menantu laki-laki, Y. Dia mengatakan, "Kira-kira istrinya terjadi. Apa jantungnya opo kaget, langsung ikut nggledak." Ini mengindikasikan bahwa dia menduga IDP mungkin meninggal dunia, dan Y, suaminya, mungkin terkejut dan terkena serangan jantung.

Kesaksian Agus memberikan pemahaman yang mendalam tentang kebingungan yang dirasakan oleh keluarga dalam menghadapi tragedi ini. Dugaan penyebab kematian menjadi salah satu aspek penting dalam penyelidikan yang sedang berlangsung untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi pada pasangan suami istri ini.

Editors' Pick

2. Latar belakang kesehatan pasangan suami istri

2. Latar belakang kesehatan pasangan suami istri
Freepik

Pasangan suami istri yang ditemukan meninggal dunia ini telah menimbulkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan mereka. Y, suami berusia 37 tahun, dan IDP, istri berusia 39 tahun, diduga mengalami kesehatan yang rentan, yang mungkin memainkan peran dalam insiden yang tragis ini.

Agus, ayah dari IDP, memberikan pandangan awal tentang kondisi kesehatan keduanya. Menurutnya, putrinya menderita hipertensi, sementara menantunya, Y, diketahui mengidap asma. Ini adalah informasi penting yang bisa menjadi kunci dalam memahami penyebab kematian mereka.

3. Respon dan tindakan keluarga korban

3. Respon tindakan keluarga korban
Freepik/pressfoto

Keluarga korban, termasuk keluarga suami Y dan istrinya IDP, memutuskan untuk tidak melakukan autopsi dalam menghadapi peristiwa tragis ini untuk menjaga proses berduka.

Dalam kata-kata Agus, ayah IDP, "Ini adalah takdir. Jenazah langsung dimakamkan. Tidak ada tuntutan atas meninggalnya anak kami."

Menghadapi situasi ini, keluarga korban juga telah menunjukkan perhatian yang kuat terhadap cucu mereka yang kini yatim piatu. Kedua anak korban yang berusia 2 tahun dan 4 bulan akan dirawat dengan kasih sayang oleh keluarga. 

4. Penyelidikan dan pengambilan sampel makanan oleh pihak berwenang

4. Penyelidikan pengambilan sampel makanan oleh pihak berwenang
Freepik

"Pihak berwenang, termasuk Polsek Ceper, telah merespons peristiwa tragis ini dengan langkah-langkah yang bijak," ujar Kapolres Klaten, AKBP Warsono, yang memimpin upaya penyelidikan. "Mereka segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan awal. Upaya ini mencakup wawancara dengan saksi, termasuk keluarga korban yang menemukan kedua cucu mereka di samping jasad orang tuanya."

Warsono juga menyoroti koordinasi yang baik antara pihak berwenang dan tenaga medis. "Koordinasi dengan Tim Medis Puskesmas Ceper dr Nur Alfiah telah dilakukan, dan hasil visum luar awal tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan atau hal mencurigakan lainnya," tambahnya.

Selain itu, Polsek Ceper telah memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam dengan pengambilan sampel sisa makanan dari rumah korban. "Sampel makanan itu kemudian diserahkan ke tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah," jelas Warsono. Meskipun hasil visum luar awal tidak memberikan petunjuk, tindakan penyelidikan ini dianggap sebagai langkah yang wajar dan profesional dalam upaya mencari jawaban lebih mendalam mengenai peristiwa tersebut.

The Latest