Prediksi Perbedaan Karakter Gen Z dan Gen Beta

Gen Z tumbuh dengan internet dan teknologi yang berkembang sebagai bagian besar dari kehidupan mereka, menjadikan mereka generasi multitasking yang sangat mahir menggunakan berbagai perangkat dan platform teknologi. Sebuah penelitian oleh Pew Research Center (2022) menunjukkan bahwa 95% remaja Gen Z memiliki akses ke smartphone, dan mereka menghabiskan rata-rata 7 jam per hari di layar.

Meski begitu, Gen Beta diperkirakan akan lebih menguasai dalam hal teknologi. Dengan berkembangnya teknologi seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan Artificial Intelligence (AI), Gen Beta akan hidup dalam lingkungan digital yang lebih mendalam, sehingga membuat mereka menjadi lebih adaptif terhadap teknologi-teknologi di masa yang akan datang.

Gen Z cenderung lebih mandiri dan pragmatis dalam mengambil keputusan. Mereka lebih fokus pada hasil dan efisiensi, dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang lebih menghargai proses.

Sedangkan karena akan terbiasa atau bahkan terlibat dengan pengembangan berbagai macam teknologi yang lebih canggih di masa depan, Gen Beta diprediksi cenderung akan memiliki sifat yang lebih kreatif dan inovatif atas semua hal yang mereka putuskan. Mereka akan mengekspresikan diri dengan cara yang baru dan menarik

Gen Z sangat peduli terhadap isu global seperti perubahan iklim, kesetaraan, dan keberlanjutan. Mereka adalah generasi yang vokal dalam menyuarakan perubahan dan sering memanfaatkan platform digital untuk mendukung kampanye sosial. 

Sedangkan Gen Beta kemungkinan akan tumbuh dengan pandangan yang lebih mendalam terhadap lingkungan, terutama karena mereka hidup di era di mana dampak perubahan iklim semakin nyata. Kesadaran ini dapat mendorong mereka untuk menciptakan solusi inovatif dalam menjaga bumi.

Kepribadian Gen Z cenderung lebih inklusif dan menghargai keberagaman. Mereka mencari otentisitas dalam segala hal, mulai dari hubungan hingga hal-hal yang mereka dukung. 

Sedangkan Gen Beta mungkin akan lebih berorientasi pada efisiensi. Dengan teknologi yang mendukung kehidupan mereka, Gen Beta diperkirakan akan menjadi generasi yang sangat adaptif dan terbuka terhadap perubahan, meskipun bisa jadi lebih individualis.

Gen Z telah memang dikenal sebagai generasi yang memberikan perhatian besar terhadap isu kesehatan mental. Mereka tidak segan untuk berbicara secara terbuka tentang stres, kecemasan, atau depresi. Survei dari American Psychological Association (2021) menemukan bahwa 70% Gen Z merasa bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Di sisi lain, Gen Beta diprediksi akan lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mental mereka. Dengan akses ke teknologi seperti aplikasi meditasi berbasis AI dan terapi virtual, mereka akan memiliki alat yang lebih canggih untuk mencegah masalah kesehatan mental sejak dini. Laporan dari Deloitte (2024) memperkirakan bahwa teknologi kesehatan mental akan menjadi bagian penting dari kehidupan Gen Beta.

Itulah prediksi perbedaan karakter Gen Z dan Gen Beta. Perbedaan antara Gen Z dan Gen Beta mencerminkan bagaimana teknologi dan perubahan sosial membentuk manusia dari waktu ke waktu. Gen Z membawa semangat kritis dan kesadaran global, sementara Gen Beta diprediksi akan menjadi generasi yang akan sangat imersif di dunia teknologi.