Si Kecil Sering Kaget saat Tidur, Ketahui Alasannya!

Ternyata, ada berbagai alasan yang menyebabkan anak mama bisa kaget pada saat tidur, lho

27 Juli 2023

Si Kecil Sering Kaget saat Tidur, Ketahui Alasannya
Freepik/Ulkas
Ilustrasi

Mendapatkan tidur yang cukup dan juga berkualitas merupakan salah satu cara agar memastikan anak mama dapat menjalani aktivitasnya dengan baik, dan juga menjaga kesehatan. Namun, terkadang sering terdapat tantangan yang menghalangi si Kecil untuk tidur dengan lelap.

Salah satunya adalah reaksi kaget pada saat tidur, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik pada anak mama sendiri, maupun pada lingkungan tidurnya.

Berikut ini, Popmama.com sudah merangkum penyebab anak sering kaget saat tidur.

1. Refleks Moro

1. Refleks Moro
Freepik/pch.vector

Refleks Moro adalah respon alami yang dimiliki bayi baru lahir. Saat merasa tiba-tiba jatuh atau mendengar suara keras, bayi akan bereaksi dengan gerakan tangan dan kaki yang terbuka lebar.

Hal ini sering terjadi saat tidur dan dapat menyebabkan mereka terbangun dengan kaget. Refleks Moro cenderung mereda seiring dengan perkembangan anak.

2. Gangguan tidur

2. Gangguan tidur
Freepik/User18526052

Anak-anak rentan mengalami berbagai gangguan tidur, termasuk sleep apnea dan mimpi buruk. Sleep apnea, misalnya, terjadi ketika saluran napas sementara terblokir, menyebabkan anak mengalami gangguan pernapasan dan terbangun dengan kaget.

Sementara itu, mimpi buruk juga dapat menyebabkan reaksi emosional yang kuat saat tidur. Gangguan tidur semacam ini dapat mempengaruhi kualitas tidur anak dan menyebabkan mereka merasa gelisah dan kurang bertenaga saat bangun.

Editors' Pick

3. Kelelahan

3. Kelelahan
Freepik/freepik

Anak-anak yang sering mengalami kelelahan atau tidur terlalu larut malam bisa menjadi lebih rentan mengalami kaget pada saat tidur. Kelelahan berpengaruh negatif pada pola tidur normal, sehingga anak-anak menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan yang kecil.

Gangguan tidur ini dapat mengakibatkan tidur yang tidak nyenyak, bangun dengan kaget, dan membuat anak merasa tidak segar ketika bangun.

Penting bagi orangtua untuk menciptakan rutinitas tidur yang konsisten dan memastikan anak cukup istirahat agar tidur mereka lebih nyenyak dan berkualitas.

4. Stress dan kecemasan

4. Stress kecemasan
Freepik/jcomp

Selain faktor-faktor fisik, anak-anak juga dapat mengalami stres atau kecemasan yang mempengaruhi tidur mereka. Ketika menghadapi situasi seperti berpisah dengan orangtua atau menghadapi peristiwa baru, anak-anak mungkin mengalami tidur yang tidak nyenyak dan mudah terbangun dengan kaget.

Kecemasan dan ketidaknyamanan emosional dapat mempengaruhi pola tidur mereka dan menyebabkan gangguan tidur. Oleh sebab itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang penuh dengan dukungan dan kenyamanan untuk membantu anak menghadapi stress tersebut.

5. Perubahan lingkungan

5. Perubahan lingkungan
Freepik
Ilustrasi

Anak-anak seringkali mengalami kaget pada saat tidur karena berbagai perubahan lingkungan. Misalnya, saat mengalami perpindahan rumah atau tidur di kamar tidur yang baru, mereka bisa merasa tidak nyaman dan gelisah, sehingga tidur mereka terganggu.

Selain itu, kebisingan yang tidak biasa di sekitar tempat tidur anak juga dapat menyebabkan mereka terbangun dengan kaget. Lingkungan tidur yang stabil dan nyaman sangat penting untuk memastikan tidur yang berkualitas bagi anak-anak.

6. Gelombang mimpi

6. Gelombang mimpi
Freepik/pikisuperstar

Saat tidur, anak-anak dapat mengalami gelombang mimpi yang intens, terutama saat berada dalam fase REM (Rapid Eye Movement). Gelombang mimpi ini dapat menyebabkan respons emosional yang kuat pada anak, sehingga mereka terbangun dengan perasaan kaget atau takut.

Pada saat fase REM, otak aktif dalam mengolah pengalaman dan emosi, yang bisa menghasilkan mimpi yang menggugah.

7. Sistem saraf yang beum matang

7. Sistem saraf beum matang
Freepik/Martyna1802

Terkadang, anak-anak sering terbangun dengan kaget saat tidur karena sistem saraf mereka yang belum sepenuhnya matang. Sistem saraf yang belum matang dapat menyebabkan respons tubuh yang berlebihan terhadap rangsangan ringan selama tidur, sehingga anak cenderung mudah terbangun.

Kondisi ini adalah bagian dari perkembangan normal sistem saraf pada anak dan biasanya akan berangsur-angsur membaik seiring bertambahnya usia. 

Itu dia, 7 alasan penyebab anak sering kaget saat tidur. Jika hal ini berkelanjutan dan tidak berangsur membaik, jangan segan untuk membawa anak ke dokter, ya Ma!

Baca juga:

The Latest