Sekolah Anak 2 Tahun Sedang Tren, Apakah Perlu Ikut?

Sekolah balita sedang tren karena para artis sudah menyekolahkan anaknya sejak usia 1 tahun lebih

31 Agustus 2023

Sekolah Anak 2 Tahun Sedang Tren, Apakah Perlu Ikut
Pexels/Nila Racigan

Saat anak memasuki usia balita, si Kecil mulai berusaha memahami fungsi dari beberapa bagian tubuhnya. Anak usia 2 tahun sudah mampu mengembangkan kemampuan dalam dirinya dari mulai bicara, memahami kosa kata hingga instruksi dari orangtuanya.

Namun, belakangan ini beberapa orangtua memasukkan anak usia 2 tahun untuk sekolah. Hal ini sedang tren yang dipercaya dapat memberi banyak manfaat pada pertumbuhan fisik dan mental anak.

Untuk mama yang masih bingungPopmama.com sudah rangkum sekolah anak 2 tahun sedang tren, apakah perlu ikut?

1. Perkembangan pertumbuhan anak di usia 2 tahun

1. Perkembangan pertumbuhan anak usia 2 tahun
Freepik/Pch.vector
Ilustrasi

Berbeda dengan usia 1 tahun atau sebelumnya, saat anak usia 2 tahun perkembangannya sudah sangat pesat. Pada usia ini, anak sudah bisa memberi tahu orang di sekitarnya ia ingin ke toilet, haus dan lapar, atau ingin bermain.

Selain itu, anak usia 2 tahun idealnya sudah mulai bisa memakai dan melepas baju sendiri. Ia juga mulai bisa menyusun balok mainan serta membedakan bentuk dan warna.

Editors' Pick

2. Emosi anak 2 tahun juga sudah mulai bisa ia atur

2. Emosi anak 2 tahun juga sudah mulai bisa ia atur
Freepik/Gelpi

Anak usia 2 tahun biasanya mulai menunjukkan kemandirian dan suka meniru orang lain yang lebih tua darinya. Selain itu, anak usia ini juga mulai bersemangat bertemu dan bermain bersama teman-temannya.

Dalam hal emosi, anak yang berusia 2 tahun lebih dapat mengendalikan emosinya. Meski demikian, anak usia ini umumnya mengalami masalah kebiasaan, seperti menghisap jempol, mengalami mimpi buruk, dan temper tantrum.

3. Manfaat sekolah anak 2 tahun yang saat ini sedang tren

3. Manfaat sekolah anak 2 tahun saat ini sedang tren
Pexels User

Sekolah bayi dan balita biasanya dibuka untuk anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun. Tidak seperti sekolah pada umumnya karena hanya 2-3 kali dalam satu minggu.

Memasukkan anak ke sekolah di usia bisa memengaruhi perkembangan fisiknya. Sementara anak di bawah umur 5 tahun harus banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan harus duduk diam di kelas.

Sehingga mama perlu memastikan kurikulum belajar dan bermain sekolah anak 2 tahun ini. Sejatinya harus mendukung perkembangan anak sesuai usia pertumbuhannya.

Berikut manfaat sekolah anak 2 tahun untuk si Kecil:

  • Melatih motorik, anak akan distimulasi dan diasah motoriknya dengan bermain. Bukan hanya bermain tetapi sambil melewati rintangan, masuk terowongan, hingga naik turun tangga untuk melatih keberanian bayi.
  • Melatih bersosialisasi agar anak berani sama orang lain dan tidak mudah menangis dan tantrum.
  • Melatih sensorik mulai dari sensorik penglihatan, sentuhan, dan penciuman. Semua alat indera si Kecil akan dilatih untuk terangsang dalam proses bermainnya.

4. Tujuan sekolah bayi dan balita bukan untuk lebih pintar ya, Ma!

4. Tujuan sekolah bayi balita bukan lebih pintar ya, Ma
Pexels/Nila Racigan

Biasanya orangtua menyekolahkan si Kecil agar lebih terampil. Namun, usia anak pra-sekolah yakni antara 3-6 tahun bukan untuk agar lebih pintar atau terampil tujuannya.

Karena tujuan sekolah bayi dan balita bukan untuk pintar. Sekolah ini tujuan utamanya masih bermain, jadi jangan ekspektasi terlalu tinggi anak akan bisa seperti anak TK yang sudah bisa langsung menulis/membaca atau hal-hal yang bisa langsung terlihat.

Sifatnya sekolah ini stimulasi sehingga efeknya tidak akan terasa sekarang. Si Kecil akan mendapatkan stimulasi yang memberi efek positif pada perkembangan dari aspek motoriknya. Anak akan diajari banyak hal agar pertumbuhannya tepat waktu dan bahkan lebih cepat.

5. Setiap anak berbeda, perlukah iku sekolah anak 2 tahun?

5. Setiap anak berbeda, perlukah iku sekolah anak 2 tahun
Pexels/Nila Racigan

Beberapa penelitian menyebutkan jika anak-anak yang mengikuti sekolah bayi atau balita sebelum memasuki tingkat pendidikan yang sesungguhnya prevalensinya memang lebih baik dibandingkan anak lainnya.

Kemungkinan saat anak sudah memasuki TK ia setidaknya lebih mudah bersosialisasi dan keterampilan pra-membaca yang lebih baik. Ia juga bisa memiliki kosakata yang lebih banyak.

Pendapat dari banyak orang jika sekolah bayi dan balita tidak wajib untuk dilakukan. Hal tersebut karena stimulasi untuk mengembangkan kemampuan motoriknya dapat dilakukan oleh orangtuanya sendiri.

Poin yang paling penting adalah mengetahui langkah-langkah yang dilakukan untuk merangsang kecerdasan anak. Jika orangtua memiliki visi dan misi yang sama dengan sekolah tersebut dan kebetulan memang mencukupi secara finansial, mama sekolah anak 2 tahun ini bisa menjadi pilihan.

Itulah tadi jawaban dari kebingungan mama tentang sekolah anak 2 tahun sedang tren. Semoga menjadi tambahan informasi yang dibutuhkan ya!

Baca juga:

The Latest