Waspada Kanker Anak, Banyak yang Penyebabnya Masih Belum Pasti

Tidak hanya pengobatan untuk kanker, anak juga perlu dukungan psikososial

20 Februari 2023

Waspada Kanker Anak, Banyak Penyebab Masih Belum Pasti
Pexels/Tara Winstead

Hari Kanker Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 15 Februari. Dikatakan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Ludi Dhyani Rahmartani, Sp.A (K) bahwa penyebab dari terjadinya kanker pada anak masih terus diteliti.

Jika orang dewasa didiagnosis kanker maka kemungkinan besar bisa karena gaya hidup. Namun, untuk kasus kanker anak penyebabnya masih belum bisa dipastikan 100 persen.

"Tidak bisa melakukan pencegahan khusus untuk anak-anak. Kalau dewasa misalnya kanker paru yang merokok, dan lain-lain. Sayangnya untuk kanker anak ini belum tahu penyebabnya. Ada yang bilang genetik tapi juga tidak sampai 5 persen, kalau gaya hidup juga masih belum pasti. Jadi yang bisa disebutkan kemungkinan multifaktorial," tuturnya dalam acara Hero For Life dibidang kesehatan yaitu #HeroForWellness, Jumat (17/2/2023).

Ketika anak didiagnosis kanker, yang sakit tidak hanya si Kecil. Namun, juga seluruh keluarganya. Apalagi jika anak itu berasal dari kalangan yang kurang mampu yang membuat probabilitasnya untuk sembuh dengan perawatan terbaik bisa terabaikan.

Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.

1. Gejala kanker pada anak yang harus disadari orangtua

1. Gejala kanker anak harus disadari orangtua
Popmama.com/Putri Syifa N

Pada kesempatan itu, dr. Ludi juga mengatakan menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) kanker adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia dan tahun ini. Di Indonesia telah memperkirakan ada 11.000 kasus baru pada anak sehingga orangtua disarankan untuk mewaspadai sedini mungkin gejala kanker pada anak.

"Orangtua perlu menyadari gejala kanker pada anak seperti pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha, sesak napas, tersumbatnya saluran pencernaan, demam, keringat malam, lemah, lesu, nafsu makan berkurang, serta penurunan berat badan agar bisa segera dilakukan penanganan," tuturnya.

Sebelum hal tersebut terjadi, peran orangtua untuk mencegah kanker pada anak sangat diperlukan. Cara sederhana dengan membiasakan pola hidup sehat sejak dini yang bisa dimulai dari mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi.

Dokter spesial onkologi anak ini juga menyebutkan kalau si Kecil didiagnosis kanker pada stadium 1 maka kemungkinan sembuhnya masih 90 persen. Sayangnya ketika baru diketahui ketika sudah stadium 4 maka butuh usaha lebih dan keajaiban untuk bisa benar-benar sembuh.

"Kalau anak sudah vonis stadium 4 sudah tidak bisa turun. Lalu cepat tanggap dan kenali perbedaan tubuh pada anak seperti di atas. Ikuti kata hati orangtua, kalau ada sesuatu yang bahaya pada anak. Kalau ini kemungkinan kanker jangan menghilang tapi kejar dokternya untuk dapat diagnosis pasti agar segera diobati," tegasnya.

Editors' Pick

2. Saat anak didiagnosis kanker, support system dari keluarga penting

2. Saat anak didiagnosis kanker, support system dari keluarga penting
Popmama.com/Putri Syifa N

Kanker tidak hanya menyerang fisik orang yang didiagnosis. Tetapi juga melukai secara psikis dan emosional. Apalagi pada anak-anak, satu keluarga besar bisa sangat terpengaruh.

Inilah penting sekali ketika anak didiagnosis kanker, keluarga bisa tetap kuat untuk menjalani pengobatan. Orangtua harus yakin kalau kanker anak ini bisa sembuh karena perawatan yang baik.

"Harus yakin kanker itu bisa disembuhkan. Anak bisa sembuh dari kanker karena pengobatannya baik. Kanker lebih cepat sembuh kalau sudah dideteksi sejak dini. Jadi memang butuh support dari seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya pasiennya yang sakit tapi juga keluarganya," tuturnya.

Secara data, dr. Lida menyebutkan banyak anak mengidap Leukimia atau kanker darah. Data tersebut tidak hanya di Indonesia tetapi dari seluruh dunia. Selanjutnya data dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) peringkat nomor dua adalah kanker mata yang biasanya menyerang anak-anak di bawah 5 tahun.

"Rata-rata terdiagnosis di usia 1 tahun. Saat anak didiagnosis tumbuh kembang pasti terganggu. Tapi tetap kami memaksimalkan sejalan dengan pengobatannya," pungkasnya.

3. Bantuan untuk anak terdiagnosis kanker dari kalangan prasejahtera

3. Bantuan anak terdiagnosis kanker dari kalangan prasejahtera
Popmama.com/Putri Syifa N

Untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi mengenai kanker anak ini, dr. Lida mengimbau orangtua untuk mencari tahu lebih dalam mengenai setiap tanda-tandanya. Ketika dicurigai segera minta pertolongan.

Apabila anak berasal dari keluarga kurang mampu, cari yayasan yang bisa mengakomodir bantuan yang mendorong pengobatan terbaik. Manfaatkan juga media sosial.

Pada kesempatan yang sama, PT Hero Supermarket Tbk melalui Hero Supermarket berkolaborasi dengan Yayasan Pita Kuning memberikan dukungan berupa donasi materil untuk anak dengan kanker terutama mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera.

"Kali ini dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Sedunia, Hero Supermarket ingin ikut berkontribusi untuk memberikan dukungan dalam bentuk apapun, termasuk dukungan secara psikologis untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan kanker agar tetap memiliki semangat selama menjalani pengobatan," ujar Head of Finance Business Partners Hero Supermarket, Dwi Rahmawati.

Hero Supermarket memberikan donasi materil untuk mendukung program di Yayasan Pita Kuning yang fokus pada peningkatan kualitas hidup pasien anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera di Indonesia, memberikan pendampingan psikososial berkala, menyalurkan dana bantuan kebutuhan bulanan, serta menyediakan akses konseling dan informasi atas kebutuhan perawatan paliatif.

4. Anak terdiagnosis kanker butuh dukungan psikososial juga

4. Anak terdiagnosis kanker butuh dukungan psikososial juga
Popmama.com/Putri Syifa N

Dodi Nuriana, Petugas Sosial Yayasan Pita Kuning menyampaikan kalau fokus Yayasan Pita Kuning untuk membantu anak-anak yang terdiagnosis kanker bukan hanya pengobatan untuk menghilangkan kanker. Dukungan lain berupa psikososial juga diberikan.

"Kami fokus kepada anak dan keluarganya, karena ketika terdiagnosis kanker seluruh keluarga juga sakit. Fokus yang kami lakukan juga psikososial, meningkatkan semangat anak serta orangtua anak tersebut," tuturnya.

Menurut Dodi, ada beberapa tahapan bagaimana Yayasan Pita Kuning menerima calon pasien anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera. Di mana anak tersebut akan bisa mendapatkan berbagai fasilitas pengobatan terbaik.

"Jadi biasanya orangtua atau kerabat dari orangtua yang menghubungi dahulu melalui call centre atau media sosial. Menyampaikan ada anak kanker dari keluarga prasejahtera, lalu kami lakukan waiting list dan asesmen terhadap anak tersebut sampai bisa dibantu hingga pulih," pungkasnya.

Menurutnya, penanggulangan kanker yang efektif harus sejalan dengan pengetahuan informasi, pengobatan, dan perawatan sehingga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

“Kami percaya bahwa setiap anak dan remaja dengan kanker, termasuk mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera, bisa mendapatkan perawatan psikososial terbaik dan meningkatkan kualitas hidup mereka," ucap Dodi.

Itulah tadi informasi agar orangtua agar tetap waspada mengenai kemungkinan kanker yang menyerang anak-anak. Tetapi juga jangan panik atau parno ya! Segera pelajari gejalanya, jika terdiagnosis kanker langsung diobati.

Baca juga:

The Latest