Seorang Balita Berusia 18 Bulan Ditemukan Tewas di Selokan Matraman

Diduga ia terseret arus saat sedang main hujan-hujanan

10 Mei 2024

Seorang Balita Berusia 18 Bulan Ditemukan Tewas Selokan Matraman
Instagram.com/update_infojakarta

Seorang balita berusia 18 bulan berinisial A, ditemukan telah meninggal di sebuah selokan. Sebelumnya ia dilaporkan hilang saat sedang bermain hujan-hujanan di daerah rumahnya di Matraman, Jakarta Timur.

Ia ditemukan oleh seorang warga yang bernama Slamet (62) yang saat itu sedang membersihkan sampah. Seperti apa informasi lengkapnya? Berikut Popmama.com  telah merangkumnya lebih lanjut.

1. Jasad ditemukan saat Slamet sedang membersihkan sampah yang menyumbat selokan

1. Jasad ditemukan saat Slamet sedang membersihkan sampah menyumbat selokan
Pixabay/rade nugroho

Menurut keterangan polisi, Slamet mulai membersihkan selokan di depan rumahnya sekitar pukul 10.30 WIB. Sebab, banyak sampah yang menyumbat selokan itu usai hujan deras pada Jumat (3/5/2024).

"Saksi sedang membersihkan saluran air di depan rumahnya karena tersumbat sampah. Saat membersihkan saluran air, saksi melihat jenazah bayi laki-laki," ungkap Kanit Reskrim Polsek Matraman AKP Mochamad Zen saat ditemui pada Senin (6/5/2024).

Saat membersihkan selokan, bau busuk tiba-tiba tercium dari salah satu titik di selokannya. Slamet pun memeriksa titik tersebut. Saat diperiksa, ia menemukan jasad balita yang sudah terbujur kaku.

"Saksi melaporkan kejadian tersebut ke Ketua RT setempat dan kepolisian. Kami langsung datang untuk memeriksa TKP (tempat kejadian perkara)," kata Mochamad Zen.

2. Korban sempat bermain dengan kakaknya sebelum dilaporkan hilang

2. Korban sempat bermain kakak sebelum dilaporkan hilang
Freepik

Sambil memeriksa lokasi ditemukannya A, pihak kepolisian juga memintai keterangan sejumlah saksi. Dari pemeriksaan itu, diketahui bahwa A merupakan anak pasangan suami istri asal Bogor, Jawa Barat, yang mengontrak sekitar 200 meter dari rumah Slamet.

Diketahui ketiga anak dari pasangan suami istri tersebut memang sedang bermain hujan-hujanan di luar rumah, Saat itu, sang ibu memantau ketiga buah hatinya di sela-sela kegiatan memasak dan menyiapkan bumbu dagangan. Namun, selang beberapa saat kemudian, hanya dua anaknya yang pulang. Sedangkan A masih di luar.

Ibunda A seorang ibu rumah tangga, sementara ayahnya bekerja sebagai pedagang mi ayam di Stasiun Jatinegara. Sang ibu sering membantu untuk menyiapkan bumbu-bumbu mi ayam, sedangkan sang ayah memanfaatkan waktu untuk beristirahat sebelum mulai berdagang.

"Hari Jumat itu ibunya sibuk masak. Bapaknya tidur. Anak-anaknya tiga pada main hujan-hujanan di luar," tutur Mochamad Zen.

3. Sempat dilakukan proses pencarian bersama warga

3. Sempat dilakukan proses pencarian bersama warga
freepik/freepik

Setelah mengetahui salah satu anaknya belum pulang setelah bermain hujan-hujanan, kedua orangtua bergegas untuk mencari anaknya tersebut. Proses pencarian juga dilakukan bersama warga sekitar. Saat itu masih hujan deras, pencarian dilakukan ke selokan sekitar karena khawatir A terperosok ke dalam selokan.

Namun, pencarian tersebut hasilnya nihil. Kedua orangtua korban memutuskan membuat laporan kehilangan anak ke pihak kepolisian. Sebelum akhirnya, A balita yang masih berusia 18 tahun tersebut ditemukan tak bernyawa oleh seorang warga bernama Slamet yang kebetulan sedang membersihkan selokan yang tersumbat.

Rupanya, A terperosok ke salah satu selokan saat bermain hujan-hujanan. Tubuhnya terbawa arus sekitar 200 meter sampai ke selokan rumah Slamet. Berdasarkan pemeriksaan pada tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang dialaminya. Meski begitu, polisi tetap membawa jasad A ke RS Cipto Mangunkusumo untuk melakukan visum.

Adapun saat ini jasad A telah dimakamkan di Bogor, jawa Barat. Orangtua A mengaku telah mengikhlaskan kepergian buah hati mereka.

Itulah informasi tentang seorang balita berusia 18 bulan ditemukan tewas di selokan Matraman. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan, dan semoga kejadian tersebut dapat menjadi pengingat bagi seluruh orangtua untuk selalu memberikan pengawasan pada anak-anaknya yang sedang bermain di area luar rumah, khususnya pada anak-anak yang usianya masih kecil.

Baca juga:

The Latest