Fakta Susu untuk Anak Stunting yang Wajib Diketahui Orangtua

Pentingnya asupan protein hewani untuk anak di 1000 hari pertama kehidupannya

26 Juli 2023

Fakta Susu Anak Stunting Wajib Diketahui Orangtua
Freepik/jcomp

Dalam 1000 hari pertama kehidupannya, anak wajib mendapatkan asupan gizi yang baik. Tak hanya setelah dilahirkan, melainkan juga saat di dalam kandungan sang Ibu.

Jika anak tidak mendapatkan asupan gizi yang seimbang, maka berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah stunting. 

Stunting dapat dicegah atau pun diatasi dengan memberikan makanan yang memiliki gizi lengkap. Susu, misalnya.

Berikut ini Popmama.com merangkum fakta susu untuk anak stunting yang penting diketahui orangtua:

1. Mengenal apa itu stunting

1. Mengenal apa itu stunting
Freepik/User20254016
joker with card

Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak yang diakibatkan karena kekurangan gizi secara kronis, kurangnya stimulasi, serta anak mengalami infeksi berulang. 

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi mengapa seorang anak mengalami stunting, antara lain status kesehatan ibu hamil, pola makan balita, permasalahan ekonomi, budaya, sulitnya akses terhadap layanan kesehatan, hingga faktor kebersihan lingkungan.

Editors' Pick

2. Tanda-tanda anak stunting

2. Tanda-tanda anak stunting
Freepik/rawpixel.com

Dilansir dari website Kemkes, perbedaan antara balita normal dan stunting dapat terlihat mencolok dari sisi tinggi badan. Balita yang mengalami stunting terlihat lebih pendek daripada balita seusianya. 

Namun, perlu diketahui bahwa perbedaan itu tidak hanya terlihat dari sisi tinggi badan semata, Ma. Pada anak yang mengalami stunting otaknya tidak terbentuk dengan baik. Tentunya hal ini dapat berdampak jangka panjang, seperti kecerdasan anak yang rendah, perkembangan kognitifnya kurang optimal sehingga kemampuan pemahamannya lebih lambat jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

3. Pemberian susu PKMK sebagai susu untuk anak stunting

3. Pemberian susu PKMK sebagai susu anak stunting
Freepik/Jcomp

Stunting dapat dicegah dengan pemberian ASI secara eksklusif pada anak. Jika anak tidak bisa mendapatkan ASI secara eksklusif, orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter untuk solusi pemenuhan gizi dan nutrisi yang tepat. 

Saat anak sudah mengonsumsi makanan padat, penting untuk memberikan protein hewani yang diperlukan tubuhnya untuk bertumbuh-kembang. Salah satunya dengan susu.

Untuk anak yang memiliki gejala-gejala stunting, anak bisa diberikan susu Pangan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK). Konsumsi susu khusus ini atas indikasi dan resep dokter sehingga pemberiannya tidak boleh sembarangan ya, Ma.

Susu PKMK ini tinggi kalori sehingga dapat menjadi terapi bagi anak yang menderita gejala stunting. Jika anak menolak meminumnya, dokter mungkin akan melakukan tindakan berupa memasang selang di hidung agar susu bisa langsung masuk ke lambung anak.

4. Apakah konsumsi susu dapat mencegah anak stunting?

4. Apakah konsumsi susu dapat mencegah anak stunting
Freepik/Freepik

Sebetulnya, sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa konsumsi susu sapi dapat mencegah anak stunting. 

Sebuah studi yang dilakukan di tahun 2018 oleh kelompok peneliti yang terdiri dari Damayanti Rusli Sjarif, Klara Yuliarti, dan William Jayadi Iskandar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebutkan bahwa konsumsi susu sapi sebanyak 300 ml per hari dapat mencegah terjadinya stunting pada anak.

Faktor yang menjadi penyebab terjadinya stunting pada anak dihubungkan dengan kondisi, antara lain:

  • Usia pertama kali anak minum susu pertumbuhan di atas 1 tahun
  • Frekuensi minum susu yang mana kurang dari 3 kali sehari
  • Jumlah susu yang diminum anak kurang dari 300 ml atau 2 gelas per hari

Konsumsi susu di Indonesia memang masihlah sangat rendah. Jika dibandingakn dengan negara-negara ASEAN lainnya, konsumsi susu di Indonesia hanya 16,27 kh/kapita/tahun, dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS).

5. Pentingnya mengonsumsi makanan yang mengandung sumber protein hewani untuk balita

5. Penting mengonsumsi makanan mengandung sumber protein hewani balita
Freepik/KamranAydinov

Banyak orangtua yang khawatir memberikan makanan yang mengandung protein dan lemak hewani untuk anak dengan alasan takut anak jadi kegemukan atau menderita kolesterol. Padahal, dengan porsi dan takaran yang wajar, sumber protein hewani ini justru diperlukan tubuh anak untuk bertumbuh-kembang secara optimal. 

Faktanya, anak usia 7-11 bulan di Indonesia hanya mengonsumsi 2 persen makanan yang mengandung sumber protein hewani, termasuk susu dan olahannya. 

Susu sapi adalah salah satu sumber kalsium yang baik yang dapat membantu mencukupi kebutuhan kalsium harian anak untuk membantu pembekuan darah, memperkuat tulang dan gigi anak, menjaga kekuatan otot anak, mengoptimalkan fungsi otak dan sistem saraf, dan juga membantu melepaskan hormon dari tubuh anak.

Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan susu sapi pada balita agar mama mendapatkan saran kesehatan dan takaran konsumsi yang tepat untuk si Kecil. Semoga informasi fakta susu untuk anak stunting ini dapat membantu ya, Ma.

Baca juga:

The Latest