Memasuki usia balita (di bawah 5 tahun), anak berada dalam tahap mempelajari dan menguasai aspek-aspek keterampilan dalam kecerdasan emosional.
Pada balita, rasa marah cukup efektif untuk mendapatkan perhatian atau memenuhi keinginan. Reaksi marah dapat terlihat saat wajah mengerutkan kening atau melotot serta nada suara meninggi yang disertai perilaku memukul, menendang, atau melempar benda.
Marah dapat diekspresikan dengan menangis atau cemberut saat merasa frustrasi dan kurang suka terhadap orang lain atau objek tertentu.
Hal yang dapat memunculkan rasa marah pada balita adalah tidak terpenuhinya keinginan dengan segera, merasa tidak nyaman secara fisik, lingkungan yang terlalu panas atau berisik, aktivitas dibatasi, dan adanya paksaan dari orang lain.
Faktanya, perilaku seperti itu adalah bagian dari proses belajar dan perkembangan mereka. Yuk, Popmama.com bahas 7 alasan balita suka memukul, bagaimana cara menghentikannya?
