Pola asuh snowplow mungkin terasa membantu dalam jangka pendek, tapi bisa menghambat sifat mandiri pada anak. Berikut cara untuk menghindari pola asuh ini dan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh:
1. Jadilah contoh yang baik
Anak belajar dari orangtua. Tunjukkan cara merespons stres dengan positif dan berbagi bagaimana Mama mengatasi frustrasi atau kegagalan. Dengan melihat Mama, anak akan meniru cara menghadapi tantangan.
2. Biarkan konsekuensi terjadi
Setiap tindakan anak memiliki konsekuensi. Biarkan mereka merasakan dampaknya, baik positif maupun negatif. Ini membantu anak belajar menjadi tangguh dan menyelesaikan masalah sendiri.
3. Dengarkan keinginan anak
Jangan selalu memutuskan apa yang terbaik untuk anak tanpa mendengar pendapat mereka. Luangkan waktu untuk memahami keinginan dan tujuan mereka. Biarkan mereka gagal dalam proses mencapainya, karena kegagalan adalah bagian dari pembelajaran.
4. Puji usaha, bukan hanya hasil
Alih-alih fokus pada kesuksesan, hargai usaha dan proses yang dilalui anak. Ini membantu mereka memahami bahwa perjalanan dan pembelajaran lebih penting daripada sekadar hasil akhir.
5. Jangan langsung memperbaiki masalah mereka
Saat anak menghadapi masalah, jangan buru-buru menyelamatkan mereka. Ajarkan cara menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. Beri panduan, tapi biarkan mereka yang melakukannya sendiri.
Menjadi orang tua yang selalu "membersihkan jalan" untuk anak mungkin terasa membantu, tapi justru menghambat kemandirian dan ketangguhan si Kecil.
Dengan membiarkan anak menghadapi tantangan, kegagalan, dan konsekuensi, Mama dan Papa memberi mereka kesempatan untuk tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan siap menghadapi dunia nyata.
Yuk, mulai kurangi kebiasaan snowplow parenting dan dukung si Kecil untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri! Semoga bermanfaat.