Cara Bujuk Anak Mau Bermain di Luar Ruangan, Semangat Mencoba Ma!

Begini cara yang bisa Mama lakukan supaya anak mau bermain di luar ruangan bersama teman sebayanya

23 Juli 2023

Cara Bujuk Anak Mau Bermain Luar Ruangan, Semangat Mencoba Ma
Instagram.com/orissa21

Para ahli dan psikolog sependapat bahwa bermain adalah dunia bagi anak-anak. Si Kecil membutuhkan bermain tidak hanya sekadar untuk bersenang-senang. Bermain dapat menjadi stimulus guna memaksimalkan potensi dan kemampuan yang mereka miliki.

Kegiatan ini dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun. Kini, gawai pun sudah menjadi sarana bermain bagi si Kecil. Namun, Mama dan Papa harus membatasi anak bermain gawai. Anak perlu bermain bersama teman-teman sebayanya di ruang terbuka.

Psikolog dan Co-Founder Rumah Dandelion Orissa Anggita Rinjani mengatakan, “Ruang terbuka sangat penting terutama setelah masa post pandemic yang menyebabkan anak-anak terkungkung. Kesempatan bermain di luar ruangan terbatas sehingga berdampak pada tumbuh kembang anak.”

Dampaknya pun sangat besar lantaran memengaruhi segala aspek kemampuan si Kecil. Keterlambatan perkembangan meliputi kemampuan bahasa, motorik, hingga sosial. Namun, banyak orangtua yang mengalami kesulitan membujuk anak bermain di luar ruangan.

Tenang Ma, Popmama.com akan mengulas cara mengajak anak supaya mau bermain di luar ruangan. Simak langkah-langkah di bawah ini!

1. Menghilangkan rasa malas dalam diri orangtua

1. Menghilangkan rasa malas dalam diri orangtua
Freepik/Anna Brusnicyna

Tips pertama dari psikolog adalah perlunya usaha orangtua untuk mengalahkan rasa malas dalam diri. Terkadang yang mager keluar ruangan justru bukan anak, tetapi Mama atau Papanya. Rasa malas ini ditunjukkan dengan menunda-nunda rencana bermain di luar ruangan. Alasannya beragam mulai dari capek, panas, gerah, dan sebagainya.

Berbalik 180 derajat dengan si Kecil yang sangat antusias saat diajak ke fasilitas bermain seperti Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang disediakan pemerintah. Padahal, dukungan dan kehadiran Mama sangat mempengaruhi minat anak untuk main di luar bersama  teman-teman lainnya.

Untuk menghilangkan rasa malas, Mama bisa mulai menguatkan niat bermain di luar ruangan demi anak. Para orangtua akan lebih gerak cepat apabila segala sesuatu niatnya karena anak tercinta.

2. Mengenalkan si Kecil dengan fasilitas yang menarik dan edukatif

2. Mengenalkan si Kecil fasilitas menarik edukatif
Freepik

Mengajak anak bermain di luar ruangan memang jadi tantangan bagi para orangtua. Mama bisa lho membujuk dengan menceritakan fasilitas menarik yang ada di ruang bermain guna meningkatkan minatnya.

Mama bisa memberitahu bahwa di tempat bermain terbuka itu terdapat mainan-mainan seru, seperti banyak ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, terowongan, ruang baca, dan lain-lain. Orangtua bisa menjelaskan aktivitas menarik yang bisa anak lakukan. Seperti akan bertemu dengan teman yang lebih tua, teman sebaya, bahkan teman yang usianya lebih muda.

Atau coba ceritakan bahwa di ruang bermain itu ada banyak tukang jualan. Jadi, sambil menikmati jajanan bisa melihat anak-anak lain bermain. Meskipun niatnya hanya untuk jajan setidaknya si Kecil bisa melihat langsung seperti apa tempat bermain dan keseruan anak-anak di situ. Harapannya ia juga bisa tertarik untuk berkegiatan di sana.

Editors' Pick

3. Mama dan anak harus ikut main bersama

3. Mama anak harus ikut main bersama
Freepik
Ilustrasi

Langkah selanjutnya adalah Mama dan Papa harus ikut bermain bersama si Kecil saat di area permainan terbuka. Anak beranggapan kenyamanannya adalah saat bersama orang orang terdekat, seperti Mama dan Papa.

Apalagi ketika anak belum mengenal teman sebaya yang ada di fasilitas bermain tersebut. Ia akan cenderung hanya duduk saja melihat teman lainnya sudah aktif berlari dan menaiki berbagai wahana karena takut dan merasa belum nyaman.

Solusinya, orangtua ikut mencoba wahana yang ingin si Kecil naiki. Ketika ada Mama dan Papa, ia jadi lebih berani dan percaya diri saat bermain bahkan menyapa teman sebayanya.

Lama-kelamaan ia akan merasa nyaman dan berbaur bersama teman-teman barunya. Mama dan Papa pun bisa perlahan meninggalkan anak dan menunggu di pinggir area bermain untuk sekadar mengawasi saja.

4. Membawa mainan favorit si Kecil saat ke taman bermain

4. Membawa mainan favorit si Kecil saat ke taman bermain
Freepik/stockimagesfactorycom

Membawa mainan favorit jadi cara ampuh untuk membujuk anak supaya mau ke tempat bermain luar ruangan. Misalnya membawa boneka ke ruang terbuka lalu bermain roleplay di sana. Sementara untuk anak laki-laki, orangtua bisa membawa mobil-mobilan kesayangannya.

“Jadi kalau si Kecil belum mau bermain, orangtua bisa meluncurkan mobil mainan itu ke arah yang banyak anak-anaknya. Lantas anak akan mengambil mainan tersebut dan mulai tertarik untuk bergabung.  Atau paling tidak mulai main berdampingan dengan taman lainnya,” jelas Orissa.

Atau Mama juga bisa lho mulai mengenalkan si Kecil dengan teman sebayanya. Ya, Mama jadi perantara. Ketika anak sudah mengenal satu teman akan muncul kemauan untuk bermain bersama dan berbaur.

5. Memberikan waktu bebas untuk anak eksplor tempat bermain

5. Memberikan waktu bebas anak eksplor tempat bermain
Freepik/saka.p

Ketika anak sudah mau diajak bermain di luar ruangan, berikan ia free time untuk memilih permainan yang ia sukai. Biarkan anak mencoba dan mengeksplorasi setiap sudut dan semua fasilitas yang ada di tempat bermain itu.

Setelah itu, Mama bisa mengajak si Kecil bermain tebak-tebakan tentang benda yang ada di sekitar lokasi tersebut. Misalnya mencari benda bentuknya bulat warnanya hijau fungsinya untuk menyimpan barang-barang tidak terpakai.

Atau Mama juga bisa mengajak si Kecil meraba berbagai tekstur, seperti pasir, kulit pohon, batu, atau mendengarkan bunyi hewan di sekitar lokasi. Kegiatan ini memiliki manfaat guna mengasah kemampuan bahasa dan berpikir anak.

6. Tidak memaksa anak untuk bermain di luar ruangan

6. Tidak memaksa anak bermain luar ruangan
Freepik/YuriArcursPeopleimages

Jangan sekali-sekali memaksa anak ketika Mama dan Papa menghadapi kebuntuan membujuk si Kecil bermain di luar ruangan. Hal ini justru akan menimbulkan trauma. Alhasil, anak semakin nyaman bermain di dalam rumah.

Tidak menutup kemungkinan juga si Kecil benar0benar tidak mau keluar rumah. Karena ia takut disuruh untuk bermain. Padahal, niat Mama dan Papa mengajak anak keluar rumah hanya sekadar untuk jalan-jalan saja atau berkunjung ke rumah saudara.

7. Membuat jadwal bermain dan menjadikannya sebagai rutinitas

7. Membuat jadwal bermain menjadikan sebagai rutinitas
Freepik/timeimages

Last but not least adalah menjadikan kegiatan bermain di luar ruangan bersama anak sebagai sebuah rutinitas di dalam keluarga. Artinya orangtua perlu melakukannya secara terus-menerus sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Misalnya dilakukan setiap pagi di akhir pekan. Momen sekaligus sebagai bonding dan quality time lho.

Orissa memaparkan waktu ideal anak usia dini melakukan aktivitas fisik adalah dua jam sehari. Namun, ia tidak memungkiri hal tersebut sulit dipraktekkan mengingat kegiatan sekolah sudah menyita waktu. Jadi, ia menyarankan paling tidak 20-30 menit saja per hari untuk bermain di luar ruang.

Entah itu bermain di fasilitas tempat bermain atau sekadar jalan-jalan sekitar rumah. Kalau tidak bisa setiap hari, cukup seminggu sekali. Mama mengajak si Anak bermain ini pada pagi atau sore hari.

Itulah ulasan mengenai cara mengajak anak supaya mau bermain di luar ruangan. Bermain adalah dunia dan “pekerjaan” si Kecil. Namun, Mama perlu memvariasikan cara bermain agar kemampuan dasarnya berkembang optimal. 

Baca Juga:

 

The Latest