Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Papa menggendong belakang anak perempuannya
Freepik

Intinya sih...

  • Peran Papa dalam pengasuhan penting untuk menciptakan kedekatan yang sehat dengan anak

  • Ada 20 cara sederhana yang dapat dilakukan Papa untuk menjalin kedekatan dengan anak sehari-hari

  • Kedekatan antara Papa dan anak dapat dibangun melalui kehadiran, perhatian, dan keterlibatan dalam kehidupan sehari-hari

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Peran Papa dalam pengasuhan nampaknya belum optimal di Indonesia. Pakar UGM, Diana Setiyawati, S. Psi, MHSc, PhD mengungkapkan masih adanya budaya patriarki bahwa peran pengasuhan menjadi tanggung jawab ibu menjadi salah satu faktor fenomena fatherless di Indonesia.

Jurnal lain pada Universitas Pendidikan Indonesia meneliti adanya anak yang tidak tinggal bersama orangtua yang fungsional menjadi alasan utama fatherless.

Padahal, menurut penelitian, Papa adalah figur yang paling sering menyebabkan perilaku kelekatan pada anak. Attachment atau kedekatan yang sehat memberi anak rasa aman dan kesempatan untuk mengeksplorasi. Orangtua yang tidak terlalu dekat dengan anak, terbukti memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan mereka di masa depan.

Status kelekatan ini telah diperkirakan mempengaruhi perkembangan kognitif anak dengan memoderasi kemampuan mereka melalui pengasuhan yang baik. 

Lalu apa saja cara Papa dekat dengan anak? Berikut Popmama.com bagikan 20 cara sederhana yang sangat mudah dipraktikkan sehari-hari untuk menjalin kedekatan yang hangat.

1. Menjemput anak dari sekolah

Freepik

Perjalanan pulang sering menjadi ruang paling jujur bagi anak, karena mereka baru saja keluar dari dunia kecil yang penuh dinamika, yakni teman bermain, guru, pelajaran, dan pengalaman baru.

Papa cukup mendengarkan dengan perhatian penuh, tatap mata, angguk, dan respon dengan antusias. Kehadiran yang benar-benar hadir memberi sinyal bahwa cerita anak penting, bukan sekadar pengisi waktu.

Di sela-sela anak bercerita juga Papa bisa berikan pesan moral serta petuah-petuah yang baik tanpa menghakimi

2. Menyisir rambut anak atau bantu merapikan diri

Freepik

Terlihat sederhana ya! Sentuhan lembut saat menyisir rambut atau membantu mengancingkan baju memberi rasa nyaman dan diperhatikan.

Aktivitas ini membuat anak merasa bahwa ia dirawat dengan cinta, bukan hanya diurus sebagai rutinitas. Gerakan perlahan, komentar hangat, dan senyuman Papa menciptakan memori indah bahwa kedekatan tidak selalu butuh kata.

Anak akan melihat bahwa yang bertanggung jawab atas dirinya bukan hanya ibu, tetapi Papa juga turut andil bersama.

3. Sarapan bersama tanpa tergesa

Freepik

Saat pagi biasanya semua serba cepat. Ketika Papa melambatkan ritme untuk sarapan bersama, itu adalah bentuk penghargaan terhadap kebersamaan.

Anak belajar bahwa hari mereka dimulai dengan perhatian dan keharmonisan, bukan tekanan dan terburu-buru.

4. Menemani anak duduk diam

Freepik

Tidak semua momen berharga membutuhkan percakapan. Duduk bersisian sambil melihat halaman rumah, memegang cangkir teh, atau sekadar menikmati suasana sore menciptakan “kehadiran tanpa tuntutan”.

Kebersamaan seperti ini mengajarkan kepada anak bahwa cinta tidak harus selalu aktif, tetapi cukup dengan keberadaan yang tenang dan stabil.

5. Mengerjakan sesuatu dengan tangan bersama anak

Freepik

Mengganti baterai mainan, memperbaiki meja belajar, atau memasang paku di dinding menunjukkan proses penyelesaian masalah secara nyata.

Anak mengamati ketenangan Papa saat mencari solusi, melihat bagaimana sesuatu diperbaiki dari awal sampai selesai, dan tanpa sadar belajar tentang ketekunan serta rasa percaya diri. Libatkan anak dalam aktivitas Papa untuk membentuk karakter yang "serba bisa".

6. Menunggu anak tanpa tergesa

Freepik

Saat anak sedang berusaha, misalnya mengancingkan baju sendiri, kesabaran Papa memberikan ruang bagi anak untuk berkembang.

Alih-alih mengambil alih, Papa bisa berkata, “Pelan-pelan, kamu bisa.” Anak belajar bahwa proses lebih berharga daripada hasil. Ini mengajarkan kemandirian dan rasa percaya pada kemampuannya sendiri.

7. Mengajak anak menyiapkan meja makan

Freepik

Memberi anak tugas kecil seperti meletakkan sendok, merapikan serbet, atau membantu menuangkan air, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kebermaknaan.

Anak merasa menjadi bagian dari keluarga, bukan hanya penerima layanan. Aktivitas singkat ini menumbuhkan kerja sama dan memahami bahwa rumah berjalan karena semua saling berkontribusi.

8. Melihat langit atau bintang bersama

Freepik

Saat Papa dan anak duduk di teras sambil menunjuk bulan sabit, awan, atau bintang paling terang, yang terjadi bukan hanya observasi visual. Ini membuka percakapan yang lebih dalam tentang rasa penasaran, imajinasi, dan keindahan hal sederhana.

Menurut studi Child Development Journal, pengalaman bersama yang tenang seperti ini dapat memperkuat koneksi emosional dan rasa aman dalam hubungan.

9. Mengajak anak ke pasar atau minimarket

Freepik

Pasar adalah dunia kecil yang penuh warna dan kejutan. Anak melihat berbagai orang, mendengar suara pedagang, mencium aroma makanan, dan mengenal transaksi.

Ketika Papa berkata “Tolong pilihkan pisang yang matang,” anak merasa dipercaya dan dilibatkan. Perjalanan yang tampak biasa berubah menjadi pengalaman sensorik dan pembelajaran sosial.

10. Menyimpan benda kecil pemberian anak

Freepik

Ketika Papa menyimpan gambar tempel atau kertas lipat pemberian anak di dompet atau meja kerja, anak merasa dihargai. Mereka melihat bahwa apa yang mereka berikan memiliki nilai.

Tindakan kecil ini menumbuhkan rasa dicintai tanpa syarat dan memperkuat hubungan emosional antara Papa dan anak.

11. Menawarkan pilihan kecil

Freepik

“Mau bantu Papa cuci mobil atau siram tanaman?”

Pilihan sederhana memberikan rasa kontrol dan kepercayaan diri pada anak. Mereka merasa pendapatnya penting. Dengan memberi pilihan, Papa juga mengajarkan kemampuan mengambil keputusan tanpa tekanan.

12. Melibatkan anak pada hobi Papa

Freepik

Mengajak anak terlibat dalam hobi Papa seperti berolahraga, membaca buku, mengikuti workshop, atau sekadar mengotak-atik otomotif di garasi adalah cara sederhana namun efektif untuk membangun kedekatan sekaligus menanamkan nilai hidup.

Melihat Papa mengikuti workshop atau proyek DIY mengajarkan bahwa belajar tidak pernah berhenti, bahkan ketika sudah dewasa.

Bagi anak, bukan hobinya yang paling penting, melainkan waktu yang dihabiskan bersama Papa. Namun tanpa mereka sadari, pengalaman ini memperluas wawasan, membangun rasa ingin tahu, serta menanamkan keterampilan dan kebiasaan positif yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan.

13. Membacakan atau mendengarkan cerita

Freepik/pressfoto

Cerita adalah jembatan emosi. Saat Papa membacakan buku atau menceritakan kisah masa kecilnya, anak melihat sisi lembut dari seorang Papa yang mungkin jarang muncul dalam keseharian.

Cerita memperkaya imajinasi, meningkatkan kemampuan bahasa, dan memperkuat bonding emosional.

14. Mengantar anak berkegiatan di luar sekolah

Freepik

Kegiatan sepele ini sebenarnya membangun rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri. Ketika anak mengerjakan tugas kecil dan Papa mendampinginya, anak merasa ia memiliki peran dalam keluarga.

Ini membentuk fondasi kedisiplinan dan rasa kompeten dari hal-hal sederhana. Kebiasaan ini akan membentuk integritas dan daya juang anak.

15. Menjadi penjaga anak saat anak tertidur lelap

Pexels/Josh Willink

Ucapan sederhana seperti, “Papa di luar ya, kalau butuh panggil saja,” menciptakan rasa aman sebelum tidur. Anak tidur dengan keyakinan bahwa ada seseorang yang siaga dan melindungi.

Rumah yang nyaman, lampu yang hangat, keluarga yang lengkap akan memperkuat ikatan emosional yang akan dibawa sampai dewasa.

16. Membuat kalender kegiatan bersama

Freepik/v.ivash

Menggambar atau menuliskan rencana kegiatan keluarga memberikan anak rasa antusiasme. Mereka menantikan waktu bersama Papa dan merasa terlibat secara penuh dalam pengambilan keputusan.

Kegiatan ini memperkuat komunikasi dan manajemen waktu secara menyenangkan.

17. Berjalan kaki pelan bersama anak

Freepik

Tanpa tujuan besar, hanya menikmati perjalanan. Berhenti untuk melihat daun jatuh, mengamati burung, atau memegang rumput. Ini melatih mindfulness, yakni kehadiran penuh di saat ini.

Anak merasakan bahwa Papa menikmati waktu bersamanya tanpa tergesa.


18. Menjadi tempat anak meluapkan emosi

Freepik

Saat anak menangis atau marah, Papa cukup duduk dekat dan berkata, “Papa di sini.” Pendekatan time-in parenting membantu anak memproses emosi secara sehat, bukan memendam atau merasa salah karena emosinya.

Anak belajar bahwa emosi tidak perlu ditakuti karena ada Papa yang siap mendampingi.

19. Tunjukkan kasih sayang pada Mama

Freepik

Anak belajar tentang cinta, rasa hormat, dan kerja sama dari cara Papa memperlakukan pasangannya. Tindakan sederhana seperti memuji, berterima kasih, atau memeluk Mama di depan anak membentuk model hubungan sehat yang akan mereka tiru ketika dewasa.

20. Pimpin doa bersama sebelum tidur

Freepik

Tindakan ini memberi sinyal bahwa ada sosok yang menjaga dan memastikan semuanya baik-baik saja. Anak tidur dengan rasa aman dan dikenang sebagai pengalaman emosional yang menenangkan.

Doa juga sebagai energi baik yang dimanifestasi saat anak tertidur.

Bonding bukan soal aktivitas besar dan mahal. Attachment dibangun dalam rutinitas: menyisir rambut, menunggu, mendengarkan, menjemput, duduk bersama.

Anak mungkin tidak ingat detail cara Papa dekat dengan anak,  tapi mereka akan ingat rasanya “Papa ada untuk aku.”

FAQ Seputar Cara Papa Membangun Kedekatan dengan Anak

Apa langkah pertama yang bisa Papa lakukan untuk lebih dekat dengan anak?

Langkah pertama adalah meluangkan waktu berkualitas secara konsisten. Tidak perlu lama, yang penting fokus dan hadir sepenuhnya ketika bersama anak.

Apakah Papa harus melakukan aktivitas khusus untuk dekat dengan anak?

Tidak selalu. Aktivitas sederhana seperti ngobrol sebelum tidur, makan bersama, atau bermain permainan ringan sudah cukup untuk membangun ikatan.

Bagaimana jika Papa merasa canggung berinteraksi dengan anak?

Mulailah dari percakapan kecil: tanya tentang hari mereka, apa yang mereka sukai, atau kegiatan yang ingin dicoba bersama. Seiring waktu, interaksi akan terasa lebih natural.

Seberapa penting peran Papa dalam membangun kedekatan emosional dengan anak?

Sangat penting. Kehadiran Papa membantu anak merasa aman, dicintai, dan dihargai. Hubungan yang dekat juga berpengaruh pada perkembangan mental dan kepercayaan diri anak.

Apa yang harus dilakukan Papa jika anak terlihat menjaga jarak atau enggan bercerita?

Jangan memaksa. Tetap hadir dan jadi tempat yang aman. Tunjukkan perhatian melalui tindakan kecil seperti mendengarkan, mendukung, atau menemani aktivitas yang mereka sukai.

Editorial Team