Beberapa keluarga mungkin memiliki rutinitas liburan tertentu setiap tahunnya, seperti saat hari raya keagamaan, di mana setiap anggota keluarga meminta semua orang mengatakan apa yang mereka paling syukuri.
Atau beberapa keluarga meminta setiap orang menuliskan apa yang mereka syukuri di selembar kertas dan menyimpannya dari tahun ke tahun dengan nama dan tahun tertulis di atasnya.
Jika ingin, Mama dapat melubangi dan melaminasinya, lalu menempelkannya pada dinding dalam rumah, sehingga semua orang dapat membaca tentang ucapan terima kasih dari tahun-tahun.
Kebiasaan atau ritual liburan ini penting, tetapi Mama juga dapat membuat ritual rasa syukur yang lebih sering, melalui doa harian, percakapan makan malam, dan rutinitas sebelum tidur.
Dengan berfokus pada semua hal yang harus Mama dan anak syukuri, Mama dapat menggunakan momen sehari-hari untuk menjadikan rasa terima kasih dan syukur sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari keluarga.
Komentar sederhana seperti "Bukankah ini hari yang indah?" atau "Bukankah kita beruntung memiliki satu sama lain dalam keluarga kita?" akan membantu menumbuhkan kesadaran pada anak tentang betapa dirinya harus belajar bersyukur.
Yuk Ma, mulai tumbuhkan rasa terima kasih dan rasa syukur anak sejak dini dengan cara-cara di atas, agar si Kecil bisa tumbuh menjadi anak yang lebih positif dan sering bersyukur di kehidupannya sehari-hari!
Baca juga: