Tetap Penuhi Hak-Hak Anak dalam Masa Pandemi

Kapan pun dan di mana pun hak-hak anak harus terpenuhi

24 Juli 2021

Tetap Penuhi Hak-Hak Anak dalam Masa Pandemi
Freepik/senivpetro

Anak merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada seseorang. Maka dari itu, kehadirannya sangat spesial dan sangat dinantikan oleh orangtua. Namun, saat anak-anak lahir di tengah-tengah Mama dan Papa, maka wajib hukumnya untuk memenuhi segala hak yang ia butuhkan. 

Apapun situasinya, Mama dan Papa harus tetap memenuhi hak-hak anak. Termasuk saat pandemi seperti saat ini. Karena hak perihal masalah hak anak bukanlah hal sepela. 

Pada tahun 1989, pemerintah di seluruh dunia menjanjikan hak yang sama untuk anak-anak dengan mengadopsi Konvensi PBB tentang Hak-Hak Anak. 

Konvensi tersebut mengatur berbagai hal yang harus dilakukan tiap negara untuk anak-anak yakni anak dapat tumbuh dan berkembang, sehat, bersekolah, dilindungi dan didengar pendapatnya. 

Isi konvensi tersebut sama dengan Pasal 28B UUD 1945 yang menyatakan setiap anal berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas kekerasan dan diskriminasi. 

Berikut ini, Popmama.com telah merangkumkan hak-hak anak secara terperinci yang harus dipenuhi sejak dalam kandungan hingga anak memasuki usia dewasa. 

1. Hak untuk hidup

1. Hak hidup
Freepik/Tirachardz

Anak memiliki hak untuk mempertahankan hidupnya. Untuk itu, selaku orangtua, Mama dan Papa dapat membantu memberikan mereka perawatan yang baik. Apalagi di saat pandemi seperti ini. Di mana virus corona yang tak terlihat dapat menularkan semua orang dan bisa menyebabkan kematian. 

Mama dan Papa dapat memberikan anak makan-makanan yang bergizi, mengajaknya melakukan pola hidup sehat, memberinya vitamin dan tak lupa untuk merawatnya sepenuh hati jika anak sakit. 

Selain itu hak kelangsungan hidup ini pun memberikan hak kepada anak untuk mengetahui identitas dirinya. Contohnya, siapa orangtuanya kandungnya, di mana dilahirkan, dan hal-hal lainnya terkait si Anak.

Editors' Pick

2. Hak mendapatkan perlindungan

2. Hak mendapatkan perlindungan
Freepik/Rawpixel-com

Anak berhak mendapatkan perlindungan. Menurut UU Nomor 35 Tahun 2014, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia anak menjadi tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, keluarga dan orangtua. 

Hak perlindungan ini termasuk perlindungan diri anak dari kekerasan fisik, kekerasan seksual secara offline ataupun online, keterlantaran, eksploitasi dan diskriminasi. 

Jika anak mendapatkan segala perlindungan tersebut, ia akan dengan bebas melakukan berbagai aktivitasnya dengan nyaman, aman dan bahagia.

3. Hak tumbuh dan berkembang 

3. Hak tumbuh berkembang 
Freepik/Jcomp

Anak berhak untuk tumbuh dan berkembang. Namun, dalam pemenuhan hak tersebut ia butuh bantuan orang lain seperti Mama dan Papa. 

Agar hak tumbuh dan berkembang anak terpenuhi, Mama dan Papa memiliki kewajiban untuk menemani anak dan melatih anak sejak ia lahir agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Contohya, mengajak anak berbicara sejak lahir. Walaupun ia belum mengerti, namun hal tersebut dapat membantu anak mengenali perubahan ekspresi dan mengenal suara-suara. 

Contoh lainnya, mengajak anak bermain untuk melatih motorik dan kreativitasnya. Selain itu, Mama dan Papa dapat memberinya pendidikan yang layak agar pengetahuan dan ilmu yang anak dapatkan selalu bertambah sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Mama dan Papa juga berkewajiban memberi anak makanan bergizi seimbang. Sebab, untuk tumbuh dan berkembang membutuhkan energi.

4. Hak berpartisipasi

4. Hak berpartisipasi
Popsugar.com

Anak berhak untuk ikut berpartisipasi memerikan pendapatnya secara bebas sesuai dengan pemikirannya sebagai anak-anak. 

Namun, tak jarang par orangtua melarang anak untuk berpendapat. Alasannya pun cukup beragam. Misalnya, anak masih terlalu kecil tidak akan paham, Mama dan Papa adalah orangtua pasti tahu yang terbaik untuk anak dan lain sebagainya. 

Padahal, apa yang dipikirkan dan diputuskan oleh Mama dan Papa belum tentu itu yang terbaik untuk anak lho. Sebab, orangtua terkadang tidak tahu tentang diri anak yang sesungguhnya. Apalagi jika anak termasuk sosok yang tidak terbuka dengan orangtua. 

Untuk itu, yuk mulai ajak ank berkominakasi dan minta ia berpartisipasi. Mama dan Papa dapat memulai mengajak anak untuk berpartisipasi hal-hal kecil seperti apa yang ingin ia makan hari ini, apa yang ingin ia mainkan, dan lainnya. 

Tak hanya itu, Mama dan Papa pun dapat mengajak anak berpartisipasi secara nyata untuk keberlangsungan hidupnya. Contoh, menanyakan kepadanya ingin sekolah di mana (sekolah umum atau sekolah berbasis agama), ingin mengikuti les khusus apa dan lain-lain. 

Dengan begitu, anak merasa dirinya aktif dan didengar tidak diabaikan.

Nah itulah empat hak anak yang perlu dipenuhi oleh orangtua, masyarakat, bahkan negara. Yuk, penuhi haknya dan buatlah dia bahagia. 

Baca juga:

The Latest