Dalam video itu, Fati menceritakan reaksi Bambino saat pertama kali mendengar kabar meninggalnya Babe. Kata Fati, saat itu Bambino sangat marah dan bahkan menyuruh adik Babe Cabita untuk keluar setelah mengatakan kabar meninggalnya Babe.
"Waktu pas (Babe) nggak ada itu aku 'kan di rumah sakit. Terus Bambino dikasih tahu sama iparku, adiknya Babe. 'Bambino, ayo kita lihat papa.' 'Oh, papanya sudah pulang, ya?' (reaksi Bambino). 'Papanya Bambino sudah nggak ada.' Di situ dia ngelihatin saja si tantenya, dilihatin saja maminya, habis itu dia nyuruh keluar, marah. Tutup mukanya pakai bantal," jelas Fati.
Fati tak menampik bahwa Bambino di usia yang masih 5 tahun masih belum mengerti tentang konsep dari meninggal dunia. Pasalnya, setelah dua hari Babe meninggal, Bambino terbangun di tengah malam dan bertanya kepada Fati soal akankah Babe kembali atau tidak.
"Dua hari setelahnya, (Bambino) kebangun tengah malam. Terus bilang gini, 'Papanya beneran nggak ada ya, ma? Papanya bisa main lagi nggak sama Nono? Papanya bisa bangkit lagi nggak?' gitu," kata Fati.
Dari situlah, akhirnya Fati memutuskan pergi berkonsultasi pada psikolog anak untuk mengetahui cara tepat memberitahukan kepada anak soal kematian Babe Cabita. Fati kemudian menceritakan apa adanya tentang kematian Babe.
Jadi, itulah kisah Bambino yang trauma setelah Babe Cabita meninggal dunia. Bila dilihat dari cerita Fati, kepergian Babe untuk selama-lamanya menyisakan duka dan kesedihan mendalam bagi Bambino.