Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Kreativitas dari plastisin
Freepik

Intinya sih...

  • Permainan sensorik membantu anak membangun keterampilan motorik halus dan menciptakan hubungan positif dengan makanan.

  • Masak-masak makanan rumah dan jajanan pasar, koin panjat-turun, main "buka café" adalah beberapa cara untuk melatih motorik anak dengan kreativitas Play-Doh.

  • Permainan "lengkapi gambarku", membuat landak, mencocokkan nama, hingga menghias cupcake juga dapat membantu melatih motorik halus anak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah anak Mama GTM saat masa MPASI? Sudah coba berbagai macam makanan dengan berbagai tekstur tapi tak jua mau makan, Ma? Bisa jadi itu perlu perbanyak sensory play lho!

Pada Kamis (16/10/2025) Popmama.com berkesempatan langsung berbincang dengan Mentari Puspa Dewi, STr Kes.OT, Terapis Okupasi Anak dan Pendiri OCDC (Occupational Child Development Center), yang berbagi wawasan tentang bagaimana permainan sensorik dapat membantu anak membangun keterampilan motorik halus dan menciptakan hubungan positif dengan makanan.

“Apa yang orang tua sering sebut ‘picky eating’ bisa berawal dari cara sistem sensorik anak memproses tekstur dan sentuhan,” jelasnya. Ia melanjutkan, “Aktivitas makan melibatkan banyak indra; perasa, penciuman, penglihatan, dan peraba. Jika seorang anak merasa suatu tekstur yang beragam, ini bukan tentang memaksa mereka untuk makan. Justru, ini tentang membantu mereka mengeksplor sensasi tersebut di lingkungan yang positif dan menyenangkan. Bermain plastisin menawarkan cara yang aman dan terstruktur untuk melakukannya, membantu otak dan tubuh beradaptasi dengan nyaman.” 

Yuk, Ma, latih motorik anak dengan 10 kreativitas Play-Doh ini!

1. Masak-masak makanan rumah dan jajanan pasar

Freepik

Sebelum mengenalkan makanan baru kepada anak, Mama bisa mengajaknya bermain masak-masakan dengan menu yang akan ia coba nanti. Misalnya, jika Mama berencana memberikan Kue Lapis Surabaya atau Es Cendol, makanan-makanan tersebut bisa dijadikan bagian dari permainan masak-masakan.

Anak bisa diajak seolah-olah membuat makanan itu sendiri sambil mengenal bahan-bahan yang digunakan. Dengan begitu, anak jadi lebih familiar dan tidak takut mencoba, karena pada dasarnya rasa takut sering muncul dari hal yang belum dikenalnya.

2. Koin panjat-turun

Freepik/frimufilms

Mama bisa mencoba permainan sederhana tapi menyenangkan ini di rumah, lho! Siapkan mainan plastisin dan beberapa koin. Tempelkan mainan plastisin di dinding, tepat sedikit di atas tinggi kepala anak. Lalu, tempelkan koin-koin di permukaannya.

Tugas anak adalah mengambil koin satu per satu, lalu menaruhnya di bawah (misalnya di wadah atau garis batas di lantai). Setelah semua koin diambil, ajak anak menempelkan kembali koin ke atas dinding, dan ulangi permainan ini beberapa kali.

Permainan ini terlihat sederhana, tapi manfaatnya banyak! Anak belajar melatih koordinasi tangan dan mata, keseimbangan tubuh, serta motorik halus saat menempel dan melepas koin. Selain itu, aktivitas ini juga membantu anak belajar fokus dan sabar, karena dilakukan berulang dengan pola yang sama.

3. Main “buka café”

Permainan Buka Café bisa jadi cara seru untuk meningkatkan kreativitas anak, lho! Selain membantu anak mengenal berbagai jenis makanan yang ia sukai, aktivitas ini juga menstimulasi motorik halusnya saat membuat “menu pesanan”. Gerakan memotong, membentuk, atau menghias makanan dari bahan mainan seperti plastisin dapat melatih koordinasi tangan yang penting untuk tahap pra-menulis.

Tak hanya itu, lewat permainan ini anak juga belajar banyak hal, seperti berkomunikasi dengan sopan, melayani pelanggan, hingga berdagang secara sederhana. Semua dilakukan dalam suasana bermain yang menyenangkan!

Mama bisa mengajak anak membuat menu yang familiar dan ia sukai, misalnya es krim, muffin, donat, atau pancake mini. Biarkan anak berimajinasi seolah-olah ia sedang menjalankan café miliknya sendiri!

4. Permainan “lengkapi gambarku”

Permainan sederhana ini ternyata sangat menyenangkan dan mudah dilakukan di rumah, lho, Ma! Siapkan alas bermain bergambar. Misalnya gambar makanan, alat dapur, atau benda favorit anak. Namun, hilangkan beberapa bagian gambar, lalu ajak anak untuk melengkapi sendiri bagian yang hilang menggunakan plastisin sesuai imajinasinya.

Contohnya, ada gambar piring berisi kentang goreng, biarkan anak yang “mengisi” kentangnya. Atau gambar donat polos yang bisa anak hias dengan “topping” warna-warni dari plastisin. Bisa juga gambar pizza yang didekorasi sesuai seleranya!

Permainan ini tidak hanya melatih motorik halus dan koordinasi tangan-mata, tapi juga membantu anak berpikir kreatif dan berani mengekspresikan diri. Seru banget untuk jadi aktivitas belajar sambil bermain di rumah, ya, Ma!

5. Membuat landak

Cara membuatnya mudah sekali, Ma! Ajak anak membentuk landak dari plastisin sesuai kreativitasnya. Setelah itu, gunting sedotan menjadi potongan pendek, lalu tusukkan potongan sedotan tersebut ke badan landak sebagai durinya.

Gunakan sedotan dengan berbagai ukuran dan warna agar hasilnya lebih menarik dan berwarna-warni. Selain seru, permainan ini juga membantu anak melatih motorik halus, konsentrasi, dan koordinasi tangan-mata saat menusukkan sedotan satu per satu.

6. Mencocokkan nama

Ini permainan lain yang sangat mudah dibuat di rumah, Ma! Mama hanya perlu kardus bekas sebagai alas, lalu buat pola gambar apa pun menggunakan origami warna-warni bisa bentuk bunga, hewan, atau benda favorit anak.

Selanjutnya, ajak anak mencocokkan warna dan huruf sesuai dengan namanya. Misalnya, huruf pertama dari namanya ditempel di warna tertentu, atau setiap huruf diberi warna berbeda untuk ia kenali satu per satu.

Permainan sederhana ini tak hanya seru, tapi juga membantu anak belajar mengenal warna, huruf, serta melatih fokus dan koordinasi tangan-mata. Aktivitas yang sempurna untuk belajar sambil bermain di rumah, ya, Ma!

7. Membersihkan biji semangka

Dengan plastisin berwarna merah dan hijau, Mama bisa mengajak anak membuat bentuk semangka lengkap dengan bijinya. Setelah selesai, ajak anak untuk mengambil biji-biji semangka satu per satu dan mengumpulkannya di wadah kecil.

Anak bisa mengambil biji menggunakan capitan mainan atau dengan jari tangannya langsung. Aktivitas sederhana ini melatih konsentrasi, ketelitian, serta motorik halus anak, sekaligus memperkenalkan konsep warna dan bentuk dengan cara yang menyenangkan.

8. Membuat spaghetti dan mengguntingnya

Permainan ini masih bertema makanan, tapi kali ini membantu anak belajar pra-matematika dan pra-menulis, Ma! Siapkan beberapa helai spaghetti mentah dan sebuah dadu angka.

Ajak anak melempar dadu, lalu potong spaghetti sebanyak angka yang keluar. Misalnya, jika dadu menunjukkan angka 3, anak akan memotong tiga helai spaghetti. Mama bisa bantu arahkan agar anak menggunting dengan hati-hati, karena kegiatan ini melatih keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata yang penting untuk tahap pra-menulis.

Selain belajar menghitung, anak juga berlatih mengontrol kekuatan tangan dan mengikuti instruksi sederhana, sambil tetap merasa seperti sedang bermain “masak-masakan”.

9. Menghias cupcake

Sangat mudah, Ma! Cukup susun dua lapis kardus, lalu bentuk menjadi cupcake. Setelah itu, ajak anak mengisi bagian kue cupcake dengan berbagai warna plastisin sesuai kreativitasnya.

Agar lebih seru, hias cupcake tersebut dengan manik-manik, kancing kecil, atau biji-bijian yang ada di rumah. Selain menyenangkan, permainan ini membantu anak melatih motorik halus, koordinasi tangan-mata, serta kemampuan berpikir kreatif.

10. Bentuk sayur mayur dan buah-buahan

Freepik

Mama bisa mengenalkan berbagai bahan makanan yang akan anak makan agar ia lebih mengenal jenis dan bentuknya. Setelah itu, ajak anak ikut berbelanja bahan makanan tersebut atau libatkan dalam proses memasak sederhana di rumah.

Dengan begitu, anak jadi memahami asal dan proses pembuatan makanan yang ia makan. Saat anak merasa terlibat, rasa ingin tahunya meningkat dan ia cenderung lebih bersemangat untuk mencoba makanan baru tanpa perlu dipaksa.

Ma, itulah cara latih motorik anak dengan 10 kreativitas Play-Doh. Beberapa permainan memang lebih cocok dilakukan untuk anak usia 12 bulan ke atas, ya, Ma. Namun sebelum mencapai tahap itu, Mama bisa terlebih dahulu memberikan tummy time sesering mungkin agar otot leher, punggung, dan tubuh bagian atas anak semakin kuat sebagai dasar perkembangan motoriknya.

Editorial Team