Pekerjaan Rumah Tangga, Membentuk Anak Bahagia dan Sukses

Mulai melakukan hal yang sederhana dari rumah dapat membuat anak menjadi lebih bahagia dan utuh

14 Juli 2023

Pekerjaan Rumah Tangga, Membentuk Anak Bahagia Sukses
Freepik/zinkevych

Mengasuh anak adalah pekerjaan yang tidak mudah. Pun memberikan kebahagiaan pada anak adalah keinginan dan prioritas setiap orangtua. 

Tahukah Mama bahwa kebahagiaan tidak hanya melalui mainan atau fasilitas yang tersedia? 

Melakukan hal sederhana secara bersama-sama di rumah dapat membuat anak lebih bahagia, hidup secara utuh, dan sukses di masa depan.

Selain itu, kerjasama dalam melakukan pekerjaan rumah tangga membuat ikatan keluarga menjadi semakin erat dan anak merasa istimewa karena dapat berpartisipasi dalam keluarga.

Berikut ini Popmama.com akan mengulas mengenai pekerjaan rumah yang menjadi salah satu cara membesarkan anak agar lebih bahagia dan sukses dalam jangka panjang. 

Selamat menyimak!

1. Penelitian mengenai tugas-tugas selama masa anak-anak

1. Penelitian mengenai tugas-tugas selama masa anak-anak
Freepik/prostooleh

Menurut para peneliti dari Universitas Harvard bahwa orang yang melakukan lebih banyak pekerjaan di usia yang lebih muda, sering kali lebih sukses secara profesional dan bahagia di kemudian hari. 

Pekerjaan rumah tangga yang dilakukan bersama-sama membuat anak lebih bahagia, lebih sehat, dan hidup lebih lama. 

Berbeda dengan sikap egois dan mementingkan diri sendiri, anak akan merasa tidak bahagia.

Editors' Pick

2. Manfaat jangka panjang anak terlibat dengan pekerjaan rumah

2. Manfaat jangka panjang anak terlibat pekerjaan rumah
Freepik/lookstudio

Terlibat dalam sebuah pekerjaan rumah tidak bisa dianggap sebuah hal yang sepele, hal itu membuat anak memiliki rasa untuk bertanggung jawab dan berkontribusi bagi sekitar yang akan melahirkan kebahagiaan.

Manfaat melibatkan anak dalam pekerjaan rumah:

  • anak menjadi mampu dan mau untuk membantu orang lain,
  • anak tidak hanya mementingkan diri sendiri,
  • melatih anak untuk memiliki etos kerja,
  • melatih rasa empati pada anak,
  • melatih keterampilan manajemen waktu pada anak.

3. Bagaimana orangtua bisa membuat anak melakukan pekerjaan rumah

3. Bagaimana orangtua bisa membuat anak melakukan pekerjaan rumah
Freepik/bearfotos

Mama pernah memberikan tanggung jawab kepada anak untuk membereskan kamar sendiri? Bagaimana respon dari anak-anak? 

Apabila anak masih bersikap egois dan keras kepala, itu adalah fase yang normal. Namun, anak perlu dilatih untuk diberikan tanggung jawab dalam membantu pekerjaan rumah tidak hanya dalam lingkup kamar mereka sendiri, namun juga area bersama di dalam rumah. 

Tips membuat anak melakukan pekerjaan rumah:

  • buat pekerjaan rumah layaknya permainan

Mama dapat menerapkannya saat selesai berbelanja dan ingin memasukkan bahan makanan ke dalam kulkas. Libatkan anak untuk membantu.

“Coba adek masukkan barang-barang yang warna hijau ke dalam kulkas, mana hayo warna hijau?”

  • anak-anak mendambakan pekerjaan yang dilakukan orang dewasa

Melibatkan anak dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dapat membantu mereka untuk tumbuh dewasa, seperti memberi makan kucing, meletakkan barang sesuai tempatnya, dan membereskan bekas makan sendiri.

Selalu berikan contoh yang baik pada anak dalam melakukan setiap pekerjaan rumah karena mereka selalu menerapkan apa yang dilakukan orangtuanya.

  • membuat apresiasi unik dan menarik

Siapkan tabel bintang apabila anak berhasil melakukan suatu pekerjaan. Letakkan bintang di samping namanya sebagai bentuk apresiasi anak.

Anak dapat mengetahui kemajuan dirinya dan mendorong untuk bersemangat dalam mengerjakannya.

  • memberikan umpan balik dan penguatan yang positif

Apresiasi berupa kata-kata dapat membuat anak terdorong untuk melakukan aktivitas lagi, mereka merasa sangat berperan dan dihargai dalam keluarga.

“Wah, kamarnya jadi rapi sekali, terimakasih banyak nak”

  • konsisten dalam memberikan penugasan

Konsisten adalah kunci, “setiap makan, bekas piringnya dibawa ke dapur ya dan bantu bereskan meja makan”

Anak awalnya akan mengeluh dan menolak apabila diberikan tugas, Mama perlu konsisten untuk menugaskan mereka agar mereka dapat terbiasa.

Jangan mengubah aturan dan capaian karena akan menimbulkan kebingungan pada anak.

4. Tugas untuk anak-anak pada berbagai usia

4. Tugas anak-anak berbagai usia
mothering.com
Pekerjaan rumah untuk anak 6-8 tahun

Memberikan anak pekerjaan rumah tentu akan ada kesalahan dan tidak selalu diselesaikan dengan benar. 

Untuk itu jenis tugas yang diberikan tergantung pada anak, usia, dan berbagai faktor lainnya. Kesalahan yang dilakukannya akan membantu anak untuk belajar.

Ide-ide tugas yang dapat dilakukan anak-anak dari berbagai usia:

Dalam memberikan tugas kepada anak, sesuaikan dengan keterampilan yang Mama inginkan untuk anak miliki.

1. Balita umur 2-3 tahun

  • membantu merapikan mainan setelah bermain,
  • membantu memasukkan cucian ke dalam mesin cuci,
  • membantu mengisi makan atau minuman hewan peliharaan.

2. Anak usia 4-5 tahun

  • membantu berbelanja bahan makanan,
  • membantu menyimpan bahan makanan,
  • membereskan meja untuk makan,
  • membantu menyiapkan makanan dengan pengawasan,
  • membantu menumpuk pakaian bersih yang akan dilipat.

3. Anak usia 6-11 tahun

  • mengeluarkan sampah,
  • membantu menyiram tanaman,
  • membantu menggantung pakaian,
  • membantu melipat cucian,
  • menyapu dan mengepel lantai.

4. Anak 12-18 tahun

anak dalam usia ini dapat melakukan pekerjaan tanpa pengawasan, mereka dapat bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan sulit sendiri.

  • mencuci piring,
  • belanja kebutuhan dasar,
  • memasak makanan sederhana seminggu sekali,
  • memotong rumput,
  • mencuci piring.

Beberapa orangtua menentang untuk anak terlibat dalam pekerjaan rumah agar fokus pada olahraga, sekolah, dan hobi. Mereka merasa anak-anak sudah terlalu sibuk dan fokus pada tuntutan lainnya.

Namun, perlu diperhatikan bahwa keterampilan dalam membantu pekerjaan rumah dapat membawa kesuksesan yang lebih besar pada anak, seperti sekolah, pekerjaan, dan hubungan. Mereka akan lebih siap menghadapi kesulitan di masa depan.

Baca juga:

The Latest