Meski musim kemarau biasanya identik dengan berkurangnya penyebaran penyakit seperti flu, orangtua tetap perlu waspada terhadap berbagai virus yang masih bisa menyebar, terutama di kalangan anak-anak. Salah satu penyakit yang tengah meningkat kasusnya di negara tetangga kita, Malaysia, adalah flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).
HFMD merupakan infeksi virus yang umum menyerang anak-anak, terutama usia di bawah 7 tahun, meskipun orang dewasa juga bisa tertular. Penyakit ini ditandai dengan ruam merah di tangan dan kaki, serta sariawan di mulut.
HFMD disebabkan oleh virus enterovirus, terutama coxsackievirus A16 dan enterovirus 71, dan sangat mudah menular melalui berbagai cara, seperti melalui percikan air liur saat batuk atau bersin, kontak langsung dengan ruam kulit, menyentuh benda yang terkontaminasi, serta berbagi alat makan atau pakaian dengan penderita.
Kontak dengan tinja penderita, misalnya saat mengganti popok, juga menjadi salah satu sumber penularan.
Meski gejala pada orang dewasa sering kali ringan atau bahkan tidak terlihat, mereka tetap bisa menjadi pembawa virus yang menularkan kepada anak-anak atau orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu, menjaga kebersihan tangan, tidak berbagi barang pribadi, dan membatasi kontak dengan penderita menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini.
Melihat peningkatan kasus HFMD di sekitar kita, penting bagi orangtua untuk memahami cara penularan dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat agar anak-anak tidak mudah ketularan.
Dalam artikel ini, Popmama.com akan mengulas lebih lanjut mengenai lonjakan kasus HFMD dan berbagai langkah preventif yang bisa dilakukan.
