Namun selain efek samping, terdapat pula kasus alergi vaksin pada segelintir orang, yang juga perlu Mama ketahui.
John M Kelso, M.D. dari divisi Alergi, Asma dan Imunologi di Scripps Clinic di San Diego, California menulis dalam website American Collage of Allergy, Asthma & Immunolgy, bahwa alergi terhadap vaksin diakibatkan oleh komponen vaksin seperti gelatin atau protein telur.
Komponen lain yang jarang menimbulkan alergi dan bisa jadi terkandung dalam vaksin serta alat suntik adalah adalah ragi, lateks, neomycin (suatu antibiotik), dan thimerosal (bahan pengawet di dalam vaksin).
Pada orang yang jelas-jelas memiliki alergi ini, Kelso merekomendasikan tes kulit sebelum imunisasi, karena dapat menyebabkan reaksi serius yang disebut sebagai anafilaksis.
Reaksi anafilaksis ini biasanya terjadi dalam hitungan menit setelah vaksinasi, dan memiliki gejala mulai dari yaitu biduran atau pembengkakan dan gatal di kulit, batuk, sulit bernapas, hingga tekanan darah yang menurun, membuat penderitanya lemas dan kehilangan kesadaran.
Menurut Asosiasi Alergi dan Imunologi Quebec, Kanada, anafilaksis terhadap vaksin sangatlah jarang terjadi. Dari satu juta kali pemberian vaksin, hanya satu atau dua reaksi alergi serius yang dilaporkan terjadi. Dengan pertolongan medis yang tepat, kematian amat jarang terjadi.
Vaksin MMR memang mengandung protein telur, namun jumlahnya tidak signifikan dan menurut Asosiasi Alergi dan Imunologi Quebec, selama bertahun-tahun telah aman diberikan kepada penderita yang alergi berat terhadap telur.
Hal yang perlu diperhatikan bagi penderita alergi berat terhadap telur adalah vaksin yellow fever yang diwajibkan oleh pemerintah saat hendak pergi ke negara-negara tertentu. Menurut situs Kantor Kesehatan Pelabuhan Kemenkes RI, Yellow fever endemis di 31 negara di benua Afrika dan 13 negara di Amerika latin.
Jadi, hal yang harus Mama waspadai setelah pemberian vaksin dan segera membawanya ke dokter adalah jika anak mengalami hal ini:
1. Demam tinggi tidak juga mereda bahkan setelah pemberian parasetamol, terutama pada bayi berusia kurang dari 6 bulan.
2. Anak mengalami sakit di bagian perut atau kepala
3. Anak sulit menelan cairan, serta mengalami muntah dan diare.
4. Anak sulit bernapas atau tampak terus mengantuk.
Yuk Ma, lebih peka terhadap dampak yang tengah dirasakan oleh anak pasca vaksinasi.
Baca juga: 8 Vaksin yang Perlu Diberikan untuk Bayi Usia 6 Bulan ke Atas