5 Cara Melatih Anak Bercerita dengan Lebih Baik Melalui Kebiasaan Ini!

Menjadi terampil dalam bercerita membuat anak lebih kreatif dan pintar menyusun kata

5 Januari 2023

5 Cara Melatih Anak Bercerita Lebih Baik Melalui Kebiasaan Ini
Unsplash/rawpixel-com

Mengajarkan cara berkomunikasi pada anak baiknya dimulai sejak dini. 

Anak tidak hanya harus dididik untuk mengerti apa yang ia dengar, namun juga perlu dibimbing untuk bisa menyampaikan suatu pesan.

Bercerita adalah keterampilan menjelaskan sesuatu terkait kisah atas perbuatan atau kejadian tertentu. Kegiatan bercerita dilakukan untuk memberikan informasi, pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain. 

Terampil bercerita merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki di masa kini. Anak yang sudah terbiasa lancar bercerita akan tumbuh lebih kreatif, kritis, berwawasan luas, dan bisa menjadi pendengar yang baik.

Lantas, bagaimana cara yang bisa dimulai oleh Mama guna menumbuhkan keterampilan bercerita pada anak?

Simak informasi yang telah dirangkum oleh Popmama.com untuk membantu Mama melatih anak bercerita lebih baik melalui 5 kebiasaan berikut!

1. Pancing anak untuk menjelaskan hal-hal kecil

1. Pancing anak menjelaskan hal-hal kecil
Pexels/Tima Miroshnichenko

Salah satu cara agar anak bisa bercerita dengan lebih baik adalah dengan membiasakan mereka untuk terbuka.

Mama bisa mengajaknya berbicara dari mulai menanyakan kondisi terbarunya. Biarkan anak bercerita tentang hari-harinya, teman-temannya, atau kejadian lucu yang terjadi padanya.

Anak juga sangat senang apabila ditanya tentang hal yang mereka suka. Coba Mama amati, hal apa sih yang akhir-akhir ini sedang ia gemari?

Mulai obrolan terkait hal tersebut. Lalu minta anak menjelaskan hal kesukaannya.

Topik pembicaraan lainnya, Mama juga bisa menanyakan terkait perasaan anak dan mendengarkan setiap keluh kesahnya.

Lakukan hal ini secara rutin, maka si Kecil akan lebih lancar dalam bercerita.

Editors' Pick

2. Mengenalkan beragam buku cerita menarik kepada anak

2. Mengenalkan beragam buku cerita menarik kepada anak
Freepik/Jcomp

Buku cerita dapat menjadi jendela bagi anak menemukan banyak cerita menarik. 

Menyimak suatu cerita tertentu, baik yang didengar maupun dibaca langsung, akan membawa efek yang positif bagi tumbuh kembang anak.

Apalagi jika dilakukan secara terus menerus, si Kecil akan lebih mengerti bagaimana pola sebuah alur cerita yang terjalin.

Dengan mengetahui bagaimana sebuah alur cerita bisa terbentuk, anak pun jadi lebih mudah untuk membuat urutan yang baik ketika ia hendak bercerita!

3. Menonton film bersama anak

3. Menonton film bersama anak
Pexels/Ksenia Chernaya
Ilustrasi

Di kegiatan membaca buku, anak lebih dominan menggunakan daya imajinatifnya. Walaupun dalam buku anak memang ada ilustrasi dan banyak dipenuhi oleh gambar-gambar.

Beda halnya dengan menonton film, dimana anak akan lebih mudah untuk memvisualisasikan suat cerita. Dengan menonton film, perkembangan kognitif anak seperti ingatan jangka panjang, konsentrasi, pola pikir, dan proses visual akan ikut terlatih.

Anak pun akan menjadi lebih terstruktur dalam bercerita. 

Saat menonton film, jangan surutkan rasa penasaran anak apabila ia aktif bertanya. Kemudian Setelah film selesai, Mama bisa mendorong anak untuk meninjau dan menceritakan kembali isi film tersebut.

Berilah kesempatan pada anak untuk berpendapat atau mengomentari setiap bagian cerita yang ia saksikan. Bukalah ruang diskusi bersama antara anak dan orangtua.

4. Ajak anak lebih luwes dalam berekspresi

4. Ajak anak lebih luwes dalam berekspresi
Unsplash/gpointstudio

Bercerita adalah seni. Ketika kita bercerita banyak ekspresi dan gaya tubuh yang bisa digunakan untuk mendukung penyampaian pesan supaya lebih baik. 

Memasang ekspresi wajah yang sesuai dapat membuat cerita menjadi lebih menarik. Contohnya, mimik wajah sumringah tidak mungkin ditunjukkan pada saat bercerita duka cita.

Maka dari itu, untuk melatih keterampilan bercerita maka anak juga harus memerhatikan cara berekspresi. Jangan kaku untuk menunjukkan apa yang sedang dirasakan.

Selain ekspresi, ada detail lainnya yang juga harus dicermati. Seperti gestur, pelafalan, dan nada bicara dalam bercerita. 

Biasakan anak untuk lebih luwes dalam berekspresi dan menyinkronkan seluruh unsur-unsur lainnya.

5. Gunakan bahasa yang runtut dan mudah dipahami sehari-hari

5. Gunakan bahasa runtut mudah dipahami sehari-hari
Womenshealthmag.com

Dalam percakapan sehari-hari, Mama juga harus membiasakan berbicara menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

Ajarkan banyak kosakata kepada anak supaya perbendaharaan katanya semakin kaya.

Dengan mengetahui banyak kata-kata baru, anak bisa lebih efektif dalam menjelaskan sesuatu.

Berikanlah contoh pada anak bagaimana merangkai kalimat yang runtut dan tidak terbelit-belit dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila lingkungan sekitarnya berbahasa dengan baik, akan lebih mudah untuk si Kecil memiliki komunikasi yang lebih tertata. Bercerita pun tidak lagi menjadi hal yang sulit bagi anak mama. 

Semoga informasi ini dapat membantu anak Mama dalam melatih keterampilannya dalam hal bercerita, ya, Ma! Selalu tekun dalam berusaha dan jangan pantang menyerah untuk selalu belajar lebih banyak tentang bahasa!

Baca juga:

The Latest