5 Tips Mengendalikan Kecemasan Anak di Tengah Pandemi Covid-19

Yuk, kendalikan kecemasan dan kepanikan si Kecil, Ma

15 April 2020

5 Tips Mengendalikan Kecemasan Anak Tengah Pandemi Covid-19
Positiveparentingsolutions.com

Saat ini, dunia tengah dihadapi dengan pandemi virus Covid-19 yang sudah memakan banyak korban dari berbagai belahan dunia. Masyarakat pun diminta melakukan pyhysical distancing dan karantina mandiri sebagai upaya pencegahan penyebaran virus ini.

Namun, pyhysical distancing dan karantina mandiri ternyata memiliki dampak negatif tersendiri bagi kesehatan mental seseorang. Dilansir dari American Psychological Association (APA), physical distancing berdampak pada rasa cemas, ketakutan, stres, mudah bosan, mudah marah, frustasi, hingga stigma di masyarakat.

Orang dewasa merupakan pihak yang paling rentan terhadap efek negatif di atas. Tetapi tak hanya orang dewasa, anak-anak yang dalam masa perkembangan secara emosional juga turut andil merasakan hal negatif tersebut.

Untuk mengatasi kecemasan yang terjadi akibat pandemi Covid-19, berikut Popmama.com merangkum tips khusus untuk membantu anak-anak yang merasa cemas. Disimak yuk, Ma!

1. Kelebihan informasi juga tak baik untuk anak

1. Kelebihan informasi juga tak baik anak
Freepik

Hal yang harus diperhatikan oleh orangtua adalah, membatasi informasi seputar Covid-19 pada anak. Mama terlebih dahulu menyaring informasi yang akan diberikan kepada mereka sesuai dengan perkembangannya.

Mereka tidak membutuhkan hitungan per kasus baru setiap jam nya, kita pun tidak. Sebab ini bisa menjadi pemicu kecemasan dan kepanikan seseorang. Jadi lebih berhati-hatilah akan setiap informasi yang Mama terima, usahakan si Anak tidak mendengarnya ya, Ma. 

Editors' Pick

2. Fokus pada saat ini

2. Fokus saat ini
Parenting.firstcry.com

Fokus pada apa yang kita ketahui sekarang daripada mencoba memprediksi masa depan. Cara ini bisa membuat Mama dan anak lebih tenang daripada harus merasa was-was karena pikiran jauh yang belum tentu terjadi.

Cobalah berpikir bahwa saat ini keadaan Mama, Papa, dan si Anak sama-sama aman dan sehat. Bantu menjaga tetap aman dan sehat dengan tetap tinggal di rumah sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah.

3. Tetap berikan kenyamanan

3. Tetap berikan kenyamanan
Freepik

Saat ini kita semua merasa dunia tidak sehat dan membuat kita menjadi cemas. Jadi usahakan tetap menjaga rasa normal seperti semula demi memberikan kenyamanan pada diri Mama sendiri dan si Anak tentunya.

Mama bisa memprioritaskan apa yang terbaik untuk keluarga, termasuk berpakaian sehari-hari, menjaga rutinitas tidur agar tetap normal, dan juga aturan yang sama seperti biasanya. 

4. Memberikan perhatian penuh padanya

4. Memberikan perhatian penuh padanya
Freepik

Memberikan perhatian penuh pada anak kini menjadi lebih mudah, bukan? Pasalnya, saat ini Mama dan Papa menjadi lebih banyak bersama dengan si Anak.

Dengan perhatian penuh seperti memeluknya saat mereka menangis tanpa alasan jelas itu bisa membuat mereka tahu bahwa mereka bisa bergantung pada orangtuanya. Bahkan ketika segala sesuatu yang mereka andalkan mulai terasa goyah, akan ada orangtua yang memberikan segala perhatian untuknya.

5. Saling memberikan bantuan

5. Saling memberikan bantuan
Freepik/Pressfoto

Soroti aspek positif dari pengalaman aneh ini, termasuk bagaimana cara komunitas bersatu dan bagaimana tindakan kebaikan mengingatkan kita semua akan kemurahan hati manusia. Dengan begitu Mama bisa mengajarkan pada anak cara membantu satu sama lain.

Ini bisa dalam bentuk apapun yang membuat pihak lain yang sedang berperang melawan virus ini merasa tetap kuat, misalnya seperti membuat gambar untuk para petugas kesehatan. 

Kita memang tidak bisa mengendalikan rasa aman di dunia terhadap pandemi ini, tetapi kita bisa menciptkan rasa aman di rumah sendiri. Apa yang terasa seperti tindakan tenang dan kenyamanan kecil bagi kita dapat berarti bantuan besar bagi anak-anak kita.

Jadi tetap tenang dan berikan kenyamanan dan keamanan untuk anak-anak di rumah ya, Ma. Stay safe and be positive!

The Latest