Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
babyology.com.au
babyology.com.au

Dalam usia pertumbuhannya, anak memiliki tubuh yang rantan terhadap penyakit dan kuman. Ditambah dengan kebiasaannya yang senang mempelajari hal-hal baru, membuat Mama harus ekstra hati-hati dalam menjaga kebersihan dan kesehatannya. 

Apalagi saat Mama melihatnya mulai menggaruk-garuk daerah sekitar pantatnya, mungkin Mama akan berpikir kalau ada yang salah.

Ya, dugaan Mama benar.

Apa saja ya sebenarnya yang menjadi penyebab anus terasa gatal dan sangat mengganggu?

Daerah sekitar anus yang gatal dapat menjadi pertanda kalau ada kuman, bakteri atau alergi.

Simak ya Ma, Popmama.com akan mengupas penyebab dan cara mengatasi rasa gatal pada anus si Kecil.

1. Alergi

Freepik

Rasa gatal yang dialami si Kecil pada anusnya ternyata tidak hanya disebabkan oleh kuman dan bakteri. Alergi dapat menjadi salah satu penyebabnya. 

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya rasa gatal pada anus si Kecil ini. Diantara seperti alergi terhadap deterjen, zat-zat kimia dalam sabun atau mungkin juga terhadap bahan celana yang anak kenakan. 

Sebagian anak memiliki kulit sensitif dan mudah menjadi alergi jika kulitnya bergesekan dengan janis bahan tertentu. Misal permukaan kain bermotif atau tidak rata seperti bahan brukat. Bisa juga karena terlalu tebal dan berbulu seperti bahan wol tebal. 

Keringat berlebih ditambah dengan bahan yang membuat alergi bisa membuat anus anak menjadi gatal. Kalau sampai digaruk, maka mudah sekali menimbulkan luka. 

Setelah Mama menemukan apa sumber alerginya, segeralah melakukan pencegahan dengan mengganti penyebab yang menimbulkan alerginya dengan benda yang lebih aman bagi anak mama. 

2. Anak menggunakan celana dalam yang ketat atau kekecilan

Pexel/chuanyu2015

Pastikan Mama selalu memilihkan celana dalam dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran anak mama. Hal paling utama dari memilih pakaian dalam untuk anak adalah yang bisa membuatnya nyaman dari segi bahan dan ukurannya tidak terlalu ketat atau longgar.

Sementara itu, celana dalam yang terlalu ketat dapat menjadi penyebab lain anus si Kecil menjadi gatal.

Cobalah Mama perhatikan, bila anak merasa tidak nyaman atau lecet-lecet saat mengenakan celana dalam, sebaiknya segera menggantinya.

Jangan tunda hingga menunggu waktu jam mandi. Jika bisa lakukan langsung setelah melihat ada tanda ruam. 

Celana dalam yang ketat dapat membuat area pantat menjadi iritas, Ini terjadi karena kulit pada bagian tersebut lebih mudah berkeringat dan lembap. Lingkungan denga keadaan seperti itulah yang menjadi bakteri dan jamur untuk tumbuh dan menyebabkan terjadinya infeksi anus.

3. Fisura ani

verywellfamily.com

Fisura ani adalah robekan kecil yang terjadi pada lapisan lubang anus yang dapat menimbulkan rasa sakit dan keluarnya darah seusai anak melakukan buang air besar. Umumnya, orang yang mengalami ini hanya akan merasa kesakitan jika buang air besar disertai keluarnya darah.

Mungkin nama fisura ani ini masih terdengar asing ya, Ma.

Penyakit satu ini juga dapat terjadi saat anak mengalami sembelit. Ketika sembelit, anak mama akan mengejan lebih keras agar feses terdorong keluar.

Namun tindakan ini menyebabkan kulit di sekitar anus menjadi robek lalu menimbulkan rasa gatal di daerah sekitar lubang anusnya.

Seringkali, anak tidak menjelaskan yang ia alami. Hanya menggaruk ke arah pantat bahkan sebagian menggaruk sampai tanggannya masuk ke dalam celana.

Maka itu fisura ani dianggap menjadi salah satu penyebab anus gatal pada anak. 

4. Infeksi cacing kremi

Pinterest/Vecteezy.com

Cacing kremi merupakan salah satu jenis cacing yang sangat kecil dan dapat dengan mudah menyelinap di bawah kuku anak mama. Cacing kremi akan masuk ke dalam anus ketika di Kecil secara tidak sengaja menggaruk lubang anusnya. Ia akan bertelur di dalam sana dan menimbulkan rasa gatal. 

Ini akan bertambah buruk jika anak mama punya kebiasaan untuk mengemut jarinya. Cacing kremi akan masuk ke dalam sistem pencernaan si Kecil dan memicu terjadinya diare.

Untuk itu, Mama perlu memperhatikan sikap dan kebisaan si Kecil yang lupa mencuci tangan setelah bermain di luar. Biasakan agar ia selalu menjaga kebersihannya setelah bermain di halaman depan. 

Baca juga: Tips agar si Kecil Hindari Menyentuh Wajah di Tengah Pandemi Covid-19

5. Infeksi perianal streptococcus

fatherly.com

Infeksi perianal biasanya terjadi pada anak dengan rentang usia dari 6 bulan sampai dengan 10 tahun. Namun sering kali infeksi yang satu ini sulit dikenali sehingga menyebabkan terjadinya salah pengobatan.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri streptococcus beta-hemolitik grup A yang masuk ke dalam tubuh si Kecil dan menyebabkan terjadinya infeksi pada jaringan si sekitar anus (perianal). 

Saat bakteri yang satu ini berhasil masuk melalui lubang anus, ia akan menimbulkan rasa gatal. Ada juga gejala lain yang terjadi seperti nyeri pada dubur, buang air besar yang mengeluarkan darah, dan ruam kulit di sekitar anus. 

Itulah penyebab anus gatal yang sering dirasakan oleh anak. Cegah jika anak ingin menggaruk daerah sekitar anus. Ketahui cara mengatasi yang tepat ya, Ma.

Cara Mengatasi Anus Gatal yang Sering Dirasakan si Kecil

Freepik

Jika si Kecil mengalami beberapa kondisi di atas, Mama tak perlu khawatir ataupun panik. Melainkan Mama perlu memastikan penyebab utama rasa gatal pada anusnya. Setelahnya, barulah Mama dapat melakukan cara yang tepat dan sesuai untuk mengatasinya.

Tidak perlu repot-repot menggunakan obat ataupun salep, ternyata cara alami juga efektif dalam menghilangkan rasa fatal tersebut. Beberapa cara alami yang dapat Mama alakukan diantaranya sebagai berikut:

  1. Rutinlah memotong dan membersihkan kuku anak mama. Ini dapat mencegah menempelnya kuman dan bakteri pada kuku, juga mencegah terjadinya luka dan iritasi pada lubang anus ketika anak menggaruknya.
  2. Beritahu si Kecil cara membersihkan pantat dengan memperhatikan arah membersihkannya. Yaitu mengusap dari arah depan ke belakang secara menyeluruh.
  3. Sediakan air hangat sebelum anak mandi. Campurkan seperempat cangkir atau sekitar 57 gram baking soda, dan biarkan ia berendam selama 15 menit. Cara ini bisa membantu meringankan rasa gatal di area anus.
  4. Gunakanlah sabun bebas pewangi untuk menghindari iritasi. Gosokkan secara perlahan pada lubang anus anak untuk membersihkan sisa-sisa bakteri yang menempel.
  5. Tepuk-tepuk area pantat si Kecil menggunakan handuk bersih atau tisu sampai benar-benar kering hingga ke sela-selanya. Kondisi pantat yang lembap ialah tempat favorit bagi jamur berkembang biak dan kemudian menimbulkan iritasi.
  6. Berikan anak celana dalam dengan bahan yang berpori dan menyerap keringat, contohnya katun. Bahan ini juga lembut, ringan dan jarang menyebabkan alergi di kulit.

Itulah cara mengatasi anus gatal pada anak tanpa membierikan obat minum. Semua ini sifatnya untuk mencegah atau bisa juga sebagai penanganan agar tidak memperparah.

Mama perlu lebih perhatian jika rasa gatalnya tak kunjung hilang setelah mencoba mengatasinya dengan beberapa cara alami di atas. Coba tanyakan pada dokter mengenai hal tersebut. Ia pastinya mengerti apa yang terjadi dan dapat memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat.

Editorial Team