Apa Perbedaan Night Terrors dan Mimpi Buruk?

Meskipun serupa, ternyata tidak sama ya

4 Agustus 2023

Apa Perbedaan Night Terrors Mimpi Buruk
Freepik/User18526052

Ketika si Kecil terbangun dari tidurnya dalam keadaan yang terganggu, ataupun ketakutan, sebagian besar orangtua mengira bahwa itu adalah mimpi buruk yang terkadang terjadi.

Namun, ada sebuah fenomena yang bernama "night terrors", yang memiliki kemiripan dengan mimpi buruk, dan kerap kali dilihat sebagai hal yang sama.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui perbedaan kedua hal tersebut, agar anak mama mendapatkan penanganan yang tepat.

Berikut ini, Popmama.com sudah merangkum perbedaan antara night terrors dan mimpi buruk.

1. Apa itu night terrors?

1. Apa itu night terrors
Kebuena
mimpi buruk

Night terrors, juga dikenal sebagai "sleep terrors," adalah gangguan tidur yang terjadi pada beberapa orang, terutama anak-anak. Ini adalah bentuk gangguan tidur yang berbeda dari mimpi buruk atau insomnia.

Penderita night terrors mungkin akan terbangun secara tiba-tiba selama tidur, biasanya dalam waktu 1-2 jam setelah tidur dimulai, dengan ekspresi ketakutan yang intens.

Biasanya, night terrors paling sering terjadi pada anak-anak dan balita yang masih berusia 3 hingga 8 tahun.

Editors' Pick

2. Ciri-ciri night terrors

2. Ciri-ciri night terrors
Freepik/Martyna1802

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umum dari night terrors:

  1. Teriakan atau jeritan keras: Anak mama yang mengalami night terrors sering kali terbangun dengan teriakan atau jeritan yang keras. Teriakan ini bisa sangat kuat dan mengagetkan bagi orang yang ada di sekitarnya.

  2. Ekspresi wajah takut: Selama episode night terrors, anak mama dapat memiliki ekspresi wajah yang sangat takut atau panik. Mata mereka mungkin terbuka lebar, dan mereka mungkin tampak sangat cemas.

  3. Peningkatan detak jantung dan pernapasan: Selama episode, detak jantung dan pernapasan penderita night terrors cenderung meningkat dengan cepat.

  4. Kesulitan untuk dibangunkan atau ditenangkan: Meskipun terlihat terjaga, penderita night terrors sebenarnya tidak sepenuhnya sadar. Mereka mungkin sulit untuk dibangunkan atau ditenangkan selama episode.

  5. Tidak ingat setelah bangun: Salah satu ciri paling menonjol dari night terrors adalah bahwa penderita cenderung tidak ingat apa yang terjadi setelah mereka bangun. Ini berbeda dari mimpi buruk, di mana seseorang biasanya dapat mengingat detail dari mimpi buruk mereka.

  6. Biasanya terjadi pada tahap awal tidur: Night terrors umumnya terjadi selama tidur non-REM, terutama pada tahap awal tidur. Ini berbeda dari mimpi buruk, yang cenderung terjadi selama tidur REM.

  7. Durasi singkat: Episode night terrors biasanya berlangsung hanya beberapa menit, meskipun terkadang mereka dapat berlangsung lebih lama.

  8. Tidak ada mimpi yang terkait: Night terrors tidak terkait dengan mimpi atau konten mental tertentu, seperti mimpi buruk. Mereka lebih merupakan respons fisiologis daripada pengalaman mental.

3. Perbedaan night terrors dengan mimpi buruk

3. Perbedaan night terrors mimpi buruk
Freepik/Ulkas
Ilustrasi

Secara garis besar, mama dapat membedakan antara night terrors dan mimpi buruk berdasarkan tiga faktor utama, yaitu:

  1. Tahap tidur: Night terrors terjadi selama tidur non-REM, berarti terjadi pada saat awal tidur, dan bukan saat sudah pada fase REM
  2. Konten mental: Pada saat bermimpi buruk, anak mama dapat mengingat detil pengalaman mimpi yang tidak menyenangkan, tetapi night terrors cenderung memiliki konten yang jelas.
  3. Kesadaran saat bangunKetika mengalami night terrors, anak mama akan cenderung tidak sepenuhnya sadar pada lingkungan sekitarnya, semenatara terbangun akibat mimpi buruk mendapatkan kesadaran yang sepenuhnya.

4. Apa yang menyebabkan night terrors?

4. Apa menyebabkan night terrors
Freepik/drobotdean

Penyebab pasti dari night terrors belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap terjadinya gangguan tidur ini meliputi:

  1. Faktor Genetik: Ada indikasi bahwa night terrors dapat memiliki komponen genetik atau faktor keturunan. Jika salah satu atau kedua orangtua memiliki riwayat night terrors atau gangguan tidur lainnya, risiko anak untuk mengalami hal serupa mungkin lebih tinggi.

  2. Kematangan Sistem Saraf: Pada anak-anak, sistem saraf mereka mungkin belum sepenuhnya matang, dan ini dapat memengaruhi regulasi tidur dan bangun. Night terrors cenderung lebih umum terjadi pada anak-anak dan dapat berkurang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan.

  3. Stres dan Kelelahan: Stres emosional, kelelahan, atau gangguan tidur lainnya dapat memicu terjadinya night terrors. Perubahan jadwal tidur atau kurang tidur juga dapat menjadi faktor pemicu.

  4. Faktor Lingkungan: Perubahan lingkungan atau situasi yang tidak biasa, seperti bepergian atau perpindahan rumah, dapat menyebabkan episode night terrors pada beberapa individu.

  5. Demam atau Penyakit: Kadang-kadang, night terrors dapat terkait dengan demam atau penyakit lainnya, terutama pada anak-anak. Ketidakseimbangan suhu tubuh atau perubahan fisiologis akibat demam dapat memicu episode night terrors.

  6. Gangguan Neurologis: Beberapa gangguan neurologis, seperti epilepsi atau gangguan tidur lainnya, juga dapat berhubungan dengan terjadinya night terrors.

  7. Faktor Psikologis: Walaupun night terrors biasanya lebih terkait dengan respons fisik daripada faktor psikologis, kecemasan atau stres psikologis yang ekstrem juga dapat mempengaruhi tidur dan memicu episode night terrors.

5. Bagaimana cara penanganan night terrors?

5. Bagaimana cara penanganan night terrors
Pexels/Kampus Production

Penanganan night terrors tergantung pada faktor penyebab dan tingkat keparahan gangguan tidur tersebut.

Berikut adalah beberapa strategi umum yang dapat mama lakukan untuk membantu mengelola atau mengatasi night terrors:

  1. Menciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman: Pastikan ruangan tidur nyaman, gelap, dan tenang. Hindari faktor-faktor yang dapat memicu stres atau kecemasan sebelum tidur, seperti menonton film atau bermain game yang menakutkan.

  2. Rutinitas Tidur Teratur: Tetapkan jadwal tidur yang konsisten. Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari dapat membantu mengatur siklus tidur dan membantu mencegah terjadinya gangguan tidur.

  3. Relaksasi Sebelum Tidur: Praktikkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga sebelum tidur untuk membantu meredakan stres dan kecemasan.

  4. Hindari Kecapekan: Pastikan anak mama mendapatkan cukup tidur setiap malam. Kecapekan dapat meningkatkan risiko terjadinya night terrors.

  5. Pengelolaan Stres: Bantu anak-anak dalam mengatasi stres atau perasaan cemas melalui berbicara, bermain, atau kegiatan kreatif.

  6. Hindari Makanan atau Minuman Sebelum Tidur: Batasi konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein atau gula tinggi sebelum tidur.

  7. Bangunkan Sebentar Sebelum Waktu Terjadinya: Beberapa orang menemukan bahwa membangunkan anak sebentar sebelum waktu yang umumnya terjadi night terrors dapat membantu mencegah episode.

  8. Konsultasi dengan Dokter Tidur atau Profesional Kesehatan: Jika night terrors sangat mengganggu atau berlanjut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tidur atau profesional kesehatan. Mereka dapat melakukan evaluasi lebih lanjut dan memberikan saran yang sesuai, termasuk pengujian jika diperlukan.

  9. Terapi Perilaku atau Konseling: Terapi perilaku atau konseling dapat membantu mengatasi stres atau kecemasan yang mungkin menjadi pemicu night terrors.

Itu dia, hal seputar perbedaan night terrors dan mimpi buruk yang dapat dijelaskan. Semoga anak mama akan selalu tidur dengan nyaman dan tenang, ya

Baca juga:

The Latest