5 Tips Menyiapkan Lingkungan Pembelajaran di Lantai untuk Balita

Bermain sambil belajar di lantai dapat membawa berbagai manfaat, lho!

20 Juli 2023

5 Tips Menyiapkan Lingkungan Pembelajaran Lantai Balita
Dok. SoKlin

Bermain di lantai merupakan hal yang tidak bisa dicegah bagi anak. Pada saat si Kecil mulai memasuk usia aktif dan mulai merangkak, lantai merupakan tempat ia bergerak. Bermain di lantai juga dapat disebut dengan "floor time".

Pada tanggal 18 Juli 2023, SoKlin meluncurkan kampanye yang bertajuk "Berani Main di Lantai", yang dihadiri oleh Parents Educator sekaligus Co-Founder Bumi Nusantara Montessori, Pritta Tyas, M.Psi, Psikolog. Ia juga menjelaskan beberapa tips yang dapat dipraktekkan ketika ingin melakukan floor time.

Berikut, Popmama.com sudah merangkum 5 tips menyiapkan lingkungan pembelajaran di lantai. Disimak baik-baik, ya!

1. Meletakkan mainan pada rak terbuka

1. Meletakkan mainan rak terbuka
Unsplash/Jelleke Vanooteghem

Anak-anak memiliki ketertarikan lebih ketika mainannya berada pada jangkauan visual yang dapat dijangkau olehnya, alih-alih ketika mainannya diletakkan pada satu tempat yang kemungkinan terlihat menumpuk, dan tidak semua mainannya terpampang di depannya.

Oleh sebab itu, lebih baik meletakan mainan pada rak terbuka. Melakukan hal ini juga dapat memastikan bahwa semua mainan si Kecil dapat terpakai semua, dan mengurangi jumlah mainan yang tidak terpakai.

Editors' Pick

2. Memperhatikan tinggi rak mainan

2. Memperhatikan tinggi rak mainan
Youtube.com/The Sungkars

Ketinggian rak yang terlalu tinggi sehingga tidak dapat digapai oleh si Kecil merupakan suatu kesalahan pada pemilihan perabot rumah, karena tinggi rak yang pas dengan badan anak mama dapat mendorong sikap yang lebih mandiri.

Sikap yang mandiri ini dapat dilartih dengan cara meminta anak untuk mengambil mainannya sendiri, dan juga mengembalikannya pada tempat masing-masing. Anak juga dapat melakukan independent play jika semua mainannya berada pada posisi yang aksesibel, atau mudah dijangkau.

3. Mengkategorikan jenis mainan

3. Mengkategorikan jenis mainan
Freepik/teksomolika

Memisahkan jenis-jenis mainan mungkin terlihat sebagai perlakuan yang sederhana, namun dapat membantu anak dalam memutuskan ingin bermain apa pada hari itu. Mama dapat memisahkan penempatan puzzlearts and crafts, permainan sensori, dan lainnya.

Selain terlihat rapi. hal ini dapat membuat anak tidak mudah bosan dengan mainannya yang ada, dengan memainkan satu kategori mainan setiap harinya.

4. Hindari menggunakan terlalu banyak warna pada dekorasi ruangan

4. Hindari menggunakan terlalu banyak warna dekorasi ruangan
Freepik/Jcomp

Hal ini dilakukan agara anak tidak merasa terlalu di stimulasi secara berlebih pada otaknya yang masih berkembang, atau yang sering disebut dengan "overstimulation".

Overstimulation dapat menyebabkan anak memiliki karakter yang gelisah apabila otaknya tidak distimulasi secara berlebihan terus kedepannya, sehingga membuatnya tercandu terhadap stimulasi berlebih tersebut.

5. Memberikan area bermain yang cukup luas

5. Memberikan area bermain cukup luas
Freepik/freepik

Anak mama akan merasa lebih leluasa dan juga bebas berkreasi sesuai dengan pikirannya yang imajinatif jika mama memberikan area bermain yang luas. Beberapa aktivitas juga lebih nyaman ketika menggunakan meja, dan juga kursi, sehingga diperlukan ruangan agar muat.

Selain dari itu, si Kecil juga dapat mengeksplorasi sisi kreatif mereka secara lebih, tanpa terikat pada keterbatasan ruangan.

Itu dia tips menyiapkan lingkungan pembelajaran di lantai. Sudah siap dipraktikan, belum?

Baca juga:

The Latest