Masih dalam jurnal yang sama oleh Casman dkk., balance bike dirasa merupakan metode terbaik dalam menstimulasi motorik anak terutama menjaga keseimbangan, dibandingkan dengan sepeda roda tiga ataupun sepeda roda dua yang diberi penyangga dua roda kecil dibagian belakang.
Balance bike juga dapat dijadikan metode peralihan sebagai latihan sebelum menggunakan sepeda roda dua yang memiliki pedal. Namun, orang tua harus tetap memantau selama anak menggunakan balance bike.
Menurut Degeorge, Neltner, dan Neltner (dalam Kavanagh J, Issartel J, Moran K,. dalam "How Actual Motor Competence and Perceived Motor Competence Influence Motor‐Skill Engagement of a Novel Cycling Task. Scand J Med Sci Sport. 2019;00:1–8) menyatakan bahwa luka yang paling sering terjadi pada anak adalah saat anak bersepeda, sehingga sebagai bentuk pencegahan sangat dianjurkan mengecek fungsi dan bagian sepeda, untuk mencegah adanya kerusakan atau bagian yang hilang dari sepeda.
Artinya orangtua perlu melakukan sederet antisipasi agar anak aman saat melakukan balance bike. Misalnya dengan pengaman lutut, siku dan pelindung kepala yang pas untuk anak saat latihan dan kompetisi.
Itulah tadi manfaat balance bike untuk anak yang dirasakan oleh orangtua Rawikara. Siapa yang anaknya juga main balance bike sampai berkompetisi?
POPMAMA TALK EP. 11 - Komunitas Balance Bike Depok (BLADE)
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Host - Wahyuni Sahara
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah, Sania Chandra Nurfitriana & Ninda Anisya
Social Media - Irma Erdiyanti & Hashifah Dzati
Design - Aristika Medinasari
Photographer - Krisnaji Iswandani
Videographer - Krisnaji Iswandani & Hari Firmanto
Stylist - Putri Syifa Nurfadilah
Makeup Artist - Putri Syifa Nurfadilah
Wardrobe - Pomelo Fashion