Dongeng Anak: Kisah Naga yang Kesepian

Dongeng tentang naga ini punya pesan moral untuk si Kecil lho, Ma

9 Januari 2024

Dongeng Anak Kisah Naga Kesepian
Freepik

Mendongeng merupakan seni bercerita yang bisa diterapkan oleh orangtua agar dapat mendekatkan diri dengan anak-anaknya. Selain dapat mempererat hubungan antara orangtua dan anak, mendongeng juga memiliki dampak positif. Mulai dari perkembangan bahasa, imajinasi, dan keterampilan kognitif si Kecil. Oleh karena itu, aktivitas mendongeng dirasa sangat perlu dilakukan oleh orangtua apalagi saat malam hari. 

Saat ini ada banyak pilihan dongeng ringan yang bisa bacakan Mama kepada si Kecil, salah satunya dongeng berjudul Naga yang Kesepian. Dongeng ini bercerita tentang naga yang kesepian karena hidup seorang diri, sementara perayaan Imlek sudah semakin dekat. 

Berikut Popmama.com telah merangkum dongeng Naga yang Kesepian yang bisa Mama bacakan kepada si Kecil.

Yuk, disimak dongeng anak kali ini!

1. Acho merasa sedih dengan kepergian orang tersayang

1. Acho merasa sedih kepergian orang tersayang
Freepik

Tidak ada yang lebih menyedihkan daripada ditinggal oleh orang terdekat yang selama ini selalu hadir di tengah-tengah kehidupan. Kepergiannya bahkan mampu mengundang tangis serta menguras air mata. Meski begitu hidup harus tetap berlanjut, namun bayang-bayang orang tersayang itu masih saja menghantui. 

Acho hanya terdiam memandang pusara kedua orangtuanya yang belum lama berpulang akibat ulah pemburu. Tatapan mata Acho kosong, bahkan air matanya tak kunjung mengering. Hatinya pun masih membara, seolah belum rela melepas kepergian kedua orangtuanya.

Acho terlihat berulang kali menyumpahi diri sendiri akibat tidak ikut menemani kedua orangtuanya saat kejadian perburuan itu terjadi. 

"Coba aja aku ada di sana, mungkin papa dan mama tidak akan pulang secepat ini," ujar Acho dalam hatinya. 

2. Acho melewati masa-masa sulit

2. Acho melewati masa-masa sulit
Freepik

Namun, tidak ada yang bisa mengatur takdir selain pemilik seluruh alam. Mau disesali terus-menerus, orangtua Acho tidak akan bisa kembali pulang ke rumah dan kembali hidup bersama. Sebab, sosoknya telah tiada. 

Kini Acho harus menerima kenyataan pahit bahwa ia akan hidup sebatang kara di rumah yang sepi tanpa riuh dari kedua orangtuanya. Memang siapa pun yang mengalami kondisi tersebut pasti akan sulit melewatinya, apalagi Acho harus melalui masa-masa itu hanya seorang diri.

Acho adalah seorang anak tunggal, kawan-kawannya tinggal cukup jauh dari kediamannya, saudara-saudaranya pun demikian. Ia terpaksa menghadapi masa sulit itu sendirian tanpa bantuan siapa pun. 

Editors' Pick

3. Hidup seorang diri, Acho sempat merasa putus asa

3. Hidup seorang diri, Acho sempat merasa putus asa
Freepik

Perayaan Imlek tinggal menghitung hari. Sementara itu, Acho tak ingin hari berlalu dengan cepat sebab perayaan Imlek hanya akan meninggalkan kepedihan di dalam hatinya.

"Imlek tahun ini akan sepi sekali tanpa kehadiran orangtuaku. Kalau bisa waktu tidak berjalan cepat biar aku nggak ikut dalam perayaan Imlek," gumam Acho dalam hatinya.

Memang perayaan Imlek biasanya dilakukan bersama keluarga dan orang-orang tersayang lainnya, sehingga suasana hangat dan gembira bisa menyertai semuanya. Namun, apa jadinya jika Acho harus merayaan Imlek ini sendirian?

Membayangkannya saja Acho sudah tidak kuasa. Ia pun berharap agar waktu tidak lagi berjalan, sehingga ia tidak perlu merayakan Imlek. 

4. Perayaan Imlek tiba, Acho merasa sedih

4. Perayaan Imlek tiba, Acho merasa sedih
Freepik

Hari perayaan Imlek pun tiba, semua orang suka cita menyambutnya. Segala hiasan, makanan serta hal lain yang dirasa bisa memeriahkan Imlek turut disiapkan. Setiap naga pun telah berkumpul bersama keluarganya, terkecuali Acho yang memilih mengurung diri di rumah.

Acho tak kuasa melihat kemeriahan Imlek di luar sana, sebab hal tersebut hanya akan memantik ingatan tentang orangtuanya. 

"Pa, Ma, Acho kangen," ucap Acho sembari menitihkan air mata.

"Acho hanya mau merayakan Imlek ini bersama papa dan mama, bukan seorang diri," lanjut Acho.

Air mata Acho mengucur deras seolah sudah tidak dikeluarkan berhari-hari. Acho pun tidak berharap banyak pada perayaan Imlek tahun ini. Harapan terbesarnya adalah perayaan Imlek ini segera berlalu, sehingga ia tak lagi perlu merasa kesepian.  

5. Ada kejutan yang didapat Acho saat momen Imlek

5. Ada kejutan didapat Acho saat momen Imlek
Freepik

Tidak ada hal yang dilakukan oleh Acho selain berdiam diri sambil mengingat kenangan bersama orangtuanya. Sungguh kesepian ini membuatnya sulit untuk melanjutkan hidup, karena bayang-bayang mendiang orangtuanya selalu muncul.

Baginya perayaan Imlek kali ini tidak ada yang spesial sama sekali. Malah paling menyedihkan sepanjang hidupnya. Acho pun berulang kali menyumpahi dirinya sendiri sebagai bentuk penyesalan akibat kepergian orangtuanya. 

"Coba aja aku ada di sana, mungkin Imlek kali ini bisa dirayakan bersama," ucap Acho berulang-ulang kali. 

Namun, tiba-tiba saja engsel pintu rumah Acho berbunyi dan perlahan-lahan terbuka. Sontak Acho kaget, sebab tidak ada yang berkunjung ke rumahnya beberapa hari terakhir. Ternyata kawan-kawannya dari daerah lain hadir untuk mengunjungi Acho.

"ACHOO!!" panggil teman-temannya Acho.  

6. Acho merasa tidak lagi sendiri berkat teman-temannya

6. Acho merasa tidak lagi sendiri berkat teman-temannya
Freepik

Ketiga kawannya yang baru melewati ambang pintu segera berlari menuju posisi Acho yang sedang meringkuk di sudut ruangan. Mereka pun langsung memeluk Acho yang masih menitihkan air mata. Acho kaget sekaligus terharu dengan kehadiran kawan-kawannya. 

"Acho... Maaf kami baru bisa datang," ucap salah satu naga berwarna kuning.

"Kami turut berduka ya atas kepergian orangtua kamu," kata naga lainnya yang ikut menimpali.

Acho hanya mengangguk tak kuasa menahan haru karena kedatangan temannya. Mulutnya tak mampu mengucapkan kata-kata saking terharunya.

"Kalian nggak merayakan Imlek bersama keluarga?" tanya Acho pada teman-temannya.

"Kita kan keluarga, Cho. Kita rayakan Imlek bersama-sama ya," kata kawan Acho yang berbentuk naga hijau.

Kehadiran teman-teman di momen spesial ini sangat berarti untuk Acho. Acho pun menjadikan momen ini kenangan yang sangat berharga. Ia akhirnya mendapatkan pelajaran bahwa  definisi keluarga itu sangatlah luas. Keluarga bukan hanya dari garis keturunan saja, melainkan juga pertemanan. 

Itulah rangkuman dongeng Naga yang Kesepian. Semoga dari dongeng ini anak-anak di rumah juga bisa mendapatkan pesan berharga ya, Ma. 

Baca juga:

The Latest