Kerusuhan Terjadi Usai Tragedi Penusukan Melukai 3 Anak di Irlandia

Pihak kepolisian yakin serangan bukan ditunjukkan untuk sekolah

24 November 2023

Kerusuhan Terjadi Usai Tragedi Penusukan Melukai 3 Anak Irlandia
Unsplash.com/Octavian Dan
Ilustrasi

Protes disertai kekerasan terjadi di Dublin, Irlandia usai terjadinya serangan pisau yang menyebabkan lima orang warga terluka. Insiden tersebut membuat pihak berwenang harus menghentikan bus dan trem di beberapa kawasan Dublin.

Banyak warga meneriakkan slogan-slogan anti imigran membakar mobil polisi, menjarah toko-toko, serta menyerang hingga melukai petugas kepolisian pada Kamis (23/11/2023) malam. Tepatnya protes terjadi setelah insiden serangan pisau pada pukul 13.40 waktu setempat.

Tragedi penusukan terjadi di luar Gaelschoil Cholaiste Mhuire, sebuah sekolah di Parnell Square East. Mirisnya, tiga korban dari penusukan anak-anak, sementara dua lainnya adalah laki-laki dan perempuan dewasa.

Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahas ulasan mengenai kerusuhan terjadi usai tragedi penusukan melukai 3 anak di Irlandia.

1. Satu anak mengalami luka serius, dua anak lainnya sudah diizinkan pulang dari rumah sakit

1. Satu anak mengalami luka serius, dua anak lain sudah diizinkan pulang dari rumah sakit
Dok. Brian Lawless/ PA via AP

Mengutip laporan The Guardian, polisi mengatakan bahwa korban anak perempuan (5), seorang perempuan dewasa (30), dan seorang laki-laki paruh baya (50) menderita luka serius.

Sedangkan dua orang lainnya, yakni anak laki-laki (5) dan anak perempuan (6) memiliki luka yang tidak terlalu perah. Kini, mereka sudah diizinkan pulang dari rumah sakit.

Terbaru, seorang lelaki (50) yang menjadi tersangka pelaku penyerangan telah ditahan oleh pihak kepolisian. Kondisinya mengalami cedera di bagian tubuh.

Superintendent Liam Geraghty mengatakan dalam konferensi pers bahwa tersangka yang ditahan merupakan orang berkepentingan. Geraghty mengimbau siapa pun yang mempunyai informasi mengenai tragedi penusukan, seperti rekaman ponsel saat kejadian, untuk segera melapor.

"Seseorang telah ditangkap, kami tidak mencari orang lain sehubungan dengan insiden ini saat ini, tetapi penyelidikan jelas akan dilakukan," katanya.

2. Salah seorang warga sebut itu bukan serangan teroris

2. Salah seorang warga sebut itu bukan serangan teroris
Dok. Brian Lawless/ PA via AP

Kerusuhan terjadi dengan banyaknya warga yang memecahkan jendela toko dan menyalakan kembang api. Ledakan keras juga terdengar di seluruh penjuru kota.

Saat ditanya mengapa mereka melakukan hal tersebut, massa justru mengancam para wartawan dan mengatakan kalau media setempat tidak melaporkan hal yang sebenarnya terjadi mengenai imigrasi.

"Saya tidak pernah mengesampingkan kemungkinan motif serangan ini. Seperti yang saya katakan sejak awal... semua lini penyelidikan terbuka untuk mengetahui motifnya," kata Drew Harris, seorang perwira senior.

"Saya tidak akan berspekulasi lebih jauh mengenai motif teroris. Sampai kita yakin apa motifnya, kita harus tetap berpikiran terbuka mengapa hal ini terjadi, tambahnya yang meyakini bahwa insiden tersebut tidak ada hubungannya dengan teroris.

3. Polisi yakin serangan bukan ditunjukkan untuk sekolah

3. Polisi yakin serangan bukan ditunjukkan sekolah
Unsplash.com/kyo azuma

Meski tragedi penusukan terjadi di dekat sebuah sekolah, Geraghty mengatakan pihak kepolisian tidak yakin jika serangan itu memang dilakukan khusus untuk menyerang warga sekolah tersebut.

Sebagai informasi, Gaelscoil Cholaiste Mhuire adalah sekolah dasar (SD) menengah Irlandia dengan 172 murid, yang berbasis di gedung empat lantai bergaya Georgia di Parnell Square.

Serangan terjadi ketika para murid keluar dari sekolah. Beberapa menit setelahnya, ambulans dan layanan darurat lainnya tiba. Jalan di sekitar kawasan pun ditutup dan area tersebut dinyatakan sebagai tempat kejadian perkara (TKP).

Demikian informasi seputar kerusuhan terjadi usai tragedi penusukan melukai 3 anak di Irlandia. Semoga ke depannya tidak akan ada tragedi seperti ini lagi, ya.

Baca juga:

The Latest