Perlu disadari kalau mimpi buruk dan teror malam ini berbeda ya, Ma.
Saat mimpi buruk, si Kecil akan terbangun dari mimpinya karena ada perasaan takut. Bisa dibilang mimpi buruk yang terjadi pada anak-anak ini menyebabkan kecemasan tersendiri, apalagi kalau dirinya seperti melihat atau mendengar sesuatu yang menakutkan sewaktu mimpi.
Dalam mimpi buruk pun seringkali si Kecil mampu mengingat dan menceritakan cukup rinci tentang kejadian yang terjadi di dalam mimpinya. Sedangkan untuk teror malam sendiri, si Kecil akan mengalami kondisi setengah tertidur.
Tak jarang si Kecil akan menendang-nedang dan diiringi suara teriakan karena kepanikannya sendiri.
Selama terjadi teror malam, si Kecil seperti tidak menyadari kehadiran orang-orang di sekitarnya.
Pada kondisi ini, si Kecil yang terkena teror malam biasanya tidak bisa ditenangkan atau dibangunkan begitu saja.
Setelah si Kecil mengalami teror malam selama kurang lebih 10 hingga 30 menit, dirinya akan kembali berbaring dan tertidur kembali tanpa perlu ditenangkan. Sebuah penelitian mengatakan kalau teror malam ini terjadi sekitar 3% pada anak-anak usia 4 hingga 12 tahun.
Jika diperhatikan yang membedakan antara mimpi buruk dan teror malam terlihat dari kesadaran si Kecil. Ketika mimpi buruk, si Kecil akan menyadari kehadiran orangtua bahkan meminta sebuah pelukan karena merasa takut. Namun, berbanding terbalik saat si Kecil terkena teror malam.
Semoga informasi mengenai teror malam yang bisa menganggu kualitas tidur si Kecil ini bisa sangat membantu ya!
Baca juga: 5 Alasan Anak Harus Tidur Tanpa Gadgets