Manfaat dan Bahaya di Balik Permainan Trampolin untuk Anak
Bikin anak aktif bergerak, tapi perlu pengawasan ketat orangtua saat memainkannya
22 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi anak-anak, bermain adalah salah satu metode belajar dan meningkatkan aktivitas fisik dengan cara yang menyenangkan. Bermain permainan trampolin, misalnya.
Permainan trampolin banyak terdapat di pusat-pusat permainan anak atau pun mama bisa membangunnya sendiri di rumah. Kebanyakan anak-anak suka bermain trampolin karena seru dan meningkatkan adrenalin.
Lantas, apa sih manfaat di balik permainan trampolin? Apa pula bahaya di balik permainan ini? Berikut ini Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Seattle's Child:
1. Permainan trampolin sebagai aktivitas fisik anak
Trampolin dimainkan dengan cara melompat di atasnya. Anak-anak, bahkan orang dewasa, menyukai permainan ini karena sensasi keseruan yang ditimbulkan ketika terpental ke udara. Selain itu, permainan trampolin memicu aktivitas fisik anak sehingga baik sebagai bagian dari olahraga.
Trampolin sendiri awalnya ditemukan pada tahun 1940, ditujukan sebagai alat latihan untuk akrobat dan senam. Seiring berjalannya waktu, dengan berbagai modifikasi, trampolin akhirnya juga populer sebagai permainan anak-anak.
Editors' Pick
2. Manfaat bermain trampolin untuk kesehatan mental anak
Bermain trampolin bukanlah hal yang mudah dilakukan. Ketika anak belajar mengkoordinasikan anggota tubuhnya dan menyeimbangkan diri, kepercayaan diri dan keberanian mereka pun meningkat.
Selain itu, bermain trampolin membuat anak melompat-lompat. Tentunya, lompatan yang intens membuat suasana hati anak menjadi riang. Sirkulasi oksigen meningkat sehingga merangsang produksi endorfin. Endorfin adalah suntikan suasana hati yang alami, sehingga semakin banyak endorfin dalam tubuh maka suasana hati pun semakin lebih baik.
3. Bahaya di balik permainan trampolin
Seperti yang kita tahu, permainan trampolin ini melibatkan aktivitas fisik yang cukup ekstrem. Karenanya, permainan trampolin tak lepas dari bahaya yang mengintai, khususnya bagi anak-anak.
Risiko bahaya di balik permainan trampolin, antara lain:
- Patah tulang
- Cedera neurologis permanen
- Keselo
- Dislokasi
- Memar
Risiko cedera dan keparahan lebih tinggi pada anak-anak yang lebih muda.
4. Kapan anak boleh bermain trampolin?
Menurut penelitian, usia yang tepat bagi anak untuk mulai bermain trampolin adalah usia 6 tahun. Sebelum ini, tubuh anak belum sepenuhnya berkembang dan tulang mereka belum cukup kuat untuk menahan tekanan berulang atau dampak dari lompatan.
Namun, beberapa penelitian mengatakan anak-anak berusia 4 tahun yang aktif dan bertubuh tegap sudah bisa bermain trampolin di bawah pengawasan orang dewasa.
5. Tips bermain trampolin aman untuk anak
Untuk menghindari cedera atau kecelekaan di tempat bermain umum atau pun di rumah, penting untuk mentaati aturan-aturan berikut ini:
- Pastikan satu trampolin hanya dimainkan satu anak, tidak lebih. Risiko cedera lebih tinggi jika banyak anak melompat bersamaan di atas trampolin dan bertabrakan.
- Pilih lokasi trampolin yang jauh dari pepohonan atau struktur-struktur bangunan lain dan pastikan trampolin stabil.
- Berikan kesempatan anak bermain hanya dengan pengawasan orang dewasa.
- Awasi anak agar tidak melakukan gerakan berbahaya saat melompat di atas trampolin, seperti salto di udara.
- Pastikan semua alat-alat yang digunakan menjamin keamanan dan keselamatan anak.
Itulah beberapa hal penting seputar permainan trampolin untuk anak. Semoga dapat menambah wawasan mama tentang manfaat dan bahaya di balik permainan trampolin anak.
Baca juga:
- Awas, Bahaya Mengintai di Balik Cat Kuku yang Digunakan Anak
- Ketahui 5 Manfaat Luar Biasa dari Olahraga Gymnastic untuk Balita
- Bolehkah Anak Penderita Asma Berolahraga?