Mengapa Anak Kecanduan Makanan Manis?

Ternyata bukan hanya karena rasanya yang enak, tapi ada alasan yang lebih mengkhawatirkan

22 November 2021

Mengapa Anak Kecanduan Makanan Manis
Pexels/Alex Green

Setiap anak membawa preferensinya masing-masing terhadap apa yang menjadi makanan favoritnya. Umumnya, ada dua jenis preferensi rasa yang disukai anak, yaitu makanan asin-gurih dan makanan manis. 

Makanan manis, terutama, banyak disukai anak-anak karena memiliki rasa yang menyenangkan di lidah. Namun, sayangnya banyak anak menjadi kecanduan makanan manis. Mereka mengonsumsi gula berlebih yang berasal dari kue, permen, minuman manis, minuman bersoda, cokelat, dan lain-lain.

Lantas, apa yang membuat anak kecanduan makanan manis? Berikut ini Popmama.com merangkum informasi yang perlu diketahui orangtua, dilansir dari eMediHealth:

1. Manfaat gula bagi tubuh

1. Manfaat gula bagi tubuh
Freepik/jcomp

Gula sebetulnya lebih tepat dikategorikan sebagai 'bumbu' (spice), ketimbang 'makanan' (food). Dalam jumlah kecil, gula tidak berbahaya bagi kesehatan karena gula dapat menyediakan energi bagi tubuh. 

Meskipun begitu, gula tidak mengandung vitamin dan mineral yang penting yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh-kembang anak. Ini dikarenakan gula hanyalah kalori kosong sehingga tidak boleh dianggap sebagai bagian penting dari diet apapun. 

Karenanya, gula dalam jumlah banyak berbahaya bagi kesehatan.

2. Berapa takaran gula yang disarankan untuk anak-anak?

2. Berapa takaran gula disarankan anak-anak
Pexels/Charles Parker

Anak usia 2 tahun dan lebih sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 25 gram atau setara 6 sendok teh gula tambahan per harinya, dilansir dari American Heart Association.

Untuk anak berusia di bawah 2 tahun, sebaiknya tidak mengonsumsi gula tambahan sama sekali. 

Editors' Pick

3. Kegemaran makanan manis karena evolusi

3. Kegemaran makanan manis karena evolusi
Freepik/lookstudio

Jika dilihat dari sudut pandang evolusi, manusia mengalami perubahan di mana semakin hari semakin menyukai makanan manis. Tidak mengherankan, karena gula adalah sumber energi yang rasanya enak dan mudah didapatkan saat sumber energi yang lain langka. 

Makanan yang rasanya pahit atau asam diasosiasikan sebagai makanan yang mentah, busuk, atau beracun, yang dapat menyebabkan penyakit. Karena itulah, otak manusia berkembang untuk menikmati makanan manis yang dianggap mendukung kelangsungan hidup. 

Begitu pula dengan si Kecil, hal ini menjadi alasan mengapa anak kecanduan makanan manis sebagai pilihan utama mereka.

4. Makan makanan manis sebagai sistem penghargaan

4. Makan makanan manis sebagai sistem penghargaan
Freepik

Banyak anak yang merasakan ketagihan makan makanan manis karena otaknya terpicu oleh sistem penghargaan. Ketika ia makan makanan manis, ia merasakan nikmat dan bahagia. Karena itulah, ia ingin mengulangi perilaku ini. 

Akibatnya, ketika berencana hanya makan satu kue, tidak disadari kemudian makan satu loyang penuh. 

5. Anak yang kekurangan gizi dan vitamin cenderung menyukai makanan manis

5. Anak kekurangan gizi vitamin cenderung menyukai makanan manis
Pexels/Amina Filkins

Tahukah Ma, kekurangan asupan protein, serat, karbohidrat, atau lemak, merupakan salah satu faktor pemicu mengapa anak cenderung mencari makanan manis. 

Protein, serat, lemak, dan karbohidrat dipecah menjadi glukosa agar tubuh dapat mempergunakannya sebagai sumber energi. Ketika suplai asupan ini kurang, gula darah pun menurun. Tubuh akan memunculkan rasa lapar terhadap makanan manis sehingga anak merasa membutuhkan gula tambahan.

Selain itu, kekurangan vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin C, vitamin D, kalsium, magnesium, zat besi, dan seng, membuat anak merasa ingin makan lebih banyak makanan manis. 

6. Kurang istirahat menjadi pemicu anak menginginkan makanan manis

6. Kurang istirahat menjadi pemicu anak menginginkan makanan manis
Freepik/Karlyukav

Penyebab lain mengapa anak menginginkan makanan manis secara berlebihan bisa dikarenakan kurang istirahat. Jika anak kurang istirahat, hormon yang bertugas mengelola selera makannya menjadi tidak seimbang. Hal ini akan merangsang hormon nafsu makan ghrelin yang memengaruhi bagaimana otak mengatur simpanan energi. 

Kekacauan ini menyebabkan otak mencari makanan yang tinggi kalori dan cepat meningkatkan energi. Makanan manis memenuhi kriteria ini, dan dengan begitu mengidam makanan manis pun terjadi.

Penting untuk senantiasa memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang sehat dan seimbang dari sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, serta minum air putih dan istirahat yang cukup agar meminimalisir anak kecanduan makanan manis yang dapat merugikan kesehatannya di kemudian hari.

Itulah penjelasan mengapa anak kecanduan makanan manis sejak usia dini. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

The Latest