Sindrom Hurler: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Sindrom Hurler atau Mucopolysaccharidosis tipe I ini disebabkan karena kelainan genetika

29 Januari 2023

Sindrom Hurler Penyebab, Gejala, Pengobatannya
Pexels/Los Muertos Crew

Sebagian bayi dilahirkan dengan kondisi kesehatan yang baik. Namun, sebagian lagi tidak. Kebanyakan kasus bayi yang lahir dengan kondisi kesehatan buruk dikarenakan adanya penyakit bawaan atau terkait gangguan genetika.

Salah satu gangguan genetika yang memengaruhi tumbuh-kembang anak adalah Mucopolysaccharidosis I (MPS I) atau yang dikenal dengan nama sindrom Hurler. 

Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar sindrom Hurler yang penting diketahui orangtua, dilansir dari WebMD.

1. Apa itu sindrom Hurler?

1. Apa itu sindrom Hurler
Freepik/User20254016

Sindrom Hurler adalah penyakit genetik yang timbul karena kelainan genetik karena enzim alpha-L-iduronidase (IUDA) yang diperlukan oleh tubuh jumlahnya sedikit atau justru tidak ada. Apabila enzim ini jumlahnya sedikit atau tidak ada dalam tubuh maka menyebabkan kelainan pada tempat penyimpanan lysosome yang berdampak pada ketidaknormalan tumbuh kembang anak.

Sindrom Hurler merupakan bentuk paling berat dari mucopolysaccharidosis tipe 1 (MPS1) dan penyakit ini biasanya dapat diketahui sejak masa kanak-kanak.

Editors' Pick

2. Penyebab sindrom Hurler

2. Penyebab sindrom Hurler
Pixabay/Furiosa-L

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sindrom Hurler disebabkan karena adanya kelainan genetik penghasil enzim alpha-L-iduronidase (IUDA).

Enzim ini adalah enzim pengurai molekul gula supaya bisa dibuang tubuh. Apabila keberadaan enzim ini kurang atau tidak ada dalam tubuh, maka molekul gula akan menumpuk dan merusak organ tubuh. 

3. Gejala sindrom Hurler

3. Gejala sindrom Hurler
Freepik.com/onlyyouqj

Banyak bayi dengan sindrom Hurler tidak menunjukkan tanda-tanda sakit pada awalnya. Penderita sindrom Hurler yang ringan, gejala muncul di kemudian hari di masa kanak-kanak. Karena tubuh anak sudah bisa membuat sedikit protein, maka itu gejalanya lebih ringan.

Namun, anak yang mengalami sindrom Hurler yang parah, biasanya menunjukkan gejala bahkan ketika mereka masih bayi. Umumnya, mereka bertumbuh cepat selama 1 tahun, kemudian berhenti pada usia 3 tahun.

Gejala sindrom Hurler, antara lain:

  • Mengalami masalah mata, seperti sulit melihat di bawah cahaya terang atau di malam hari
  • Bau mulut dan masalah gigi
  • Leher lemah
  • Masalah pernapasan dan infeksi saluran napas, termasuk infeksi sinus dan sleep apnea
  • Infeksi telinga dan gangguan pendengaran
  • Mati rasa dan kesemutan di jari tangan atau kaki
  • Penyakit jantung
  • Sendi kaku dan sulit bergerak
  • Hernia
  • Pembesaran hati atau limpa

Anak dengan sindrom Hurler yang lebih ringan biasanya tidak memiliki banyak masalah fisik.

4. Ciri-ciri fisik penderita sindrom Hurler

4. Ciri-ciri fisik penderita sindrom Hurler
armagen.com
Andrew Himes, salah satu penderita sindrom Hurler

Ciri-ciri fisik penderita sindrom Hurler lain antara lain:

  • Lebih pendek dari rata-rata dengan tubuh kekar
  • Kepala besar, dahi menonjol
  • Bibir tebal, gigi lebar, dan lidah besar
  • Hidung yang pesek dan datar dengan lubang hidung yang lebar
  • Kulit tebal dan keras
  • Tangan pendek dan lebar dengan jari melengkung
  • Tulang belakang melengkung

5. Pengobatan sindrom Hurler

5. Pengobatan sindrom Hurler
Pexels/CDC

Hingga kini sindrom Hurler masih belum ada obatnya. Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk meringankan gejala yang dialami anak. Ada 2 bentuk pengobatan gejala sindrom Hurler, yaitu:

  1. Terapi penggantian enzim menggunakan obat bernama laronidase (Aldurazyme). Obat ini bertujuan untuk menggantikan protein tubuh yang hilang. Obat ini dapat memperlambat perkembangan penyakit, tetapi tidak dapat membantu mengatasi gejala terkait otak.
  2. Transplantasi sel menggunakan metode hematopoietic stem cell transplant (HSCT). Dokter akan menanam sel-sel baru ke dalam tubuh anak sehingga tubuh anak dapat menghasilkan protein yang hilang. Sel-sel baru tersebut diambil dari sumsum tulang belakang atau darah tali pusat.

Anak yang mengalami sindrom Hurler yang ringan biasanya tidak memiliki banyak masalah fisik. Mereka biasanya memiliki kecerdasan normal dan dapat melakukan banyak hal yang dilakukan orang lain.

Namun, semakin parah penyakitnya, semakin banyak masalah yang mungkin dialami anak. MPS berat I juga dapat mempengaruhi kecerdasan dan pembelajaran. Beberapa anak mungkin kehilangan kemampuan untuk berbicara.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

The Latest