Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Awar Odhiang Kembali Bersinar di Show Chanel, Jadi Model Termahal
dok.chanel

Intinya sih...

  • Awar Odhiang menutup peragaan perdana Matthieu Blazy dengan tampilan elegan dan modern, serta sikap penuh kebebasan yang menginspirasi.

  • Odhiang menjadi model ketiga kulit hitam yang menutup pertunjukan Chanel, mewakili representasi dan keberanian perempuan kulit hitam di industri fashion dunia.

  • Dengan kerja keras dan dedikasinya, Awar Odhiang kini menjadi model catwalk dengan bayaran tertinggi di dunia, tetapi ia tetap mempertahankan autentisitasnya sebagai diri sendiri.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ma, dunia mode kembali dihebohkan dengan sosok inspiratif bernama Awar Odhiang. Model muda berdarah Sudan ini berhasil mencuri perhatian publik setelah tampil memukau di peragaan busana Chanel Spring-Summer 2026. Bukan hanya karena keindahan gaun yang dikenakannya, tapi juga karena pesonanya yang memancarkan energi baru di bawah arahan desainer Matthieu Blazy.

Dalam gelaran yang berlangsung di Grand Palais, Paris, momen Odhiang menutup fashion show menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dengan senyum percaya diri dan langkah penuh karisma, ia sukses membawa semangat segar yang merepresentasikan wajah baru Chanel.

Popmama.com sudah merangkum kisah Awar Odhiang yang kembali bersinar di show Chanel dan jadi model termahal. Yuk simak bersama!

1. Momen bersejarah di panggung Chanel

dok.chanel

Awar Odhiang mendapat kehormatan besar untuk menutup peragaan perdana Matthieu Blazy sebagai direktur kreatif Chanel. Ia tampil menawan dalam kaus putih sutra oversized dipadu dengan rok penuh rumbai warna-warni, menciptakan tampilan yang elegan sekaligus modern.

Ketika para model lain berjalan dengan ekspresi serius di tengah dekorasi galaksi khas Chanel, Odhiang justru tampil berbeda. Ia tersenyum lepas, penuh kebebasan, seolah ingin menunjukkan bahwa menjadi diri sendiri adalah bentuk keanggunan yang sesungguhnya.

Momen itu pun kian hangat ketika Blazy menghampiri Odhiang di akhir peragaan dan memeluknya, sebuah gestur yang menandai awal era baru bagi rumah mode legendaris tersebut.

2. Tiga perempuan kulit hitam dalam sejarah Chanel

dok. CHANEL

Tampilnya Awar Odhiang di akhir peragaan Chanel bukan sekadar momen mode biasa, Ma. Itu adalah catatan penting dalam sejarah rumah mode berusia 115 tahun.

Dilansir dari Essence, hanya tiga model kulit hitam yang pernah mendapat kehormatan untuk menutup pertunjukan Chanel bersama sang desainer. Dimulai dari Alek Wek pada tahun 2004, disusul Adut Akech lima belas tahun kemudian, dan kini Awar Odhiang menjadi penerus tongkat estafet tersebut di bawah arahan Blazy.

Prestasi ini bukan hanya tentang kecantikan, tapi juga tentang representasi dan keberanian perempuan kulit hitam di industri fashion dunia.

3. Perjalanan karier awal hingga menjadi model catwalk dengan bayaran tertinggi di dunia

dok.chanel

Perjalanan Awar Odhiang di dunia modeling dimulai sekitar tujuh tahun lalu. Sejak itu, ia sudah berkolaborasi dengan berbagai brand ternama seperti Victoria’s Secret, Hermes, hingga Balmain.

Meski masih berusia 23 tahun, kerja keras dan dedikasinya membuatnya diakui sebagai salah satu model paling bersinar saat ini. Bahkan, beredar kabar di media sosial bahwa Awar kini menjadi model catwalk dengan bayaran tertinggi di dunia setelah penampilannya yang fenomenal di Chanel.

Namun, bagi Awar, pencapaian ini bukan semata soal popularitas. Seperti yang ia sampaikan kepada Vogue,

“Blazy bilang, ‘Inilah momenmu, nikmati kesempatan ini, dan jadilah dirimu sendiri’. Jadi, itulah yang kulakukan.” ucapnya.

Penampilan Awar Odhiang di panggung Chanel bukan hanya menandai debut Matthieu Blazy, tetapi juga simbol perubahan dan keberanian di dunia fashion Ma. Dengan pesonanya yang autentik dan sikapnya yang penuh percaya diri, Awar telah menunjukkan bahwa keindahan sejati lahir dari keberanian untuk menjadi diri sendiri.

Editorial Team