Bahaya Mengintai Penggunaan Nail Gel, Jangan Sering-Sering! 

Hati-hati kalau suka pakai nail gel, terlalu sering bisa berdampak pada kanker, lho!

16 Agustus 2023

Bahaya Mengintai Penggunaan Nail Gel, Jangan Sering-Sering 
Freepik/freepik

Selalu menyenangkan untuk memanjakan diri sendiri, dengan pijat, manikur dan gel kuku. Selain, merasa lebih rileks, menggunakan gel kuku khususnya, akan mempercantik jari-jari mama. Tetapi Ma, manikur dan gel kuku juga bisa membawa dampak buruk jika dilakukan keseringan.

Ketika Mama keseringan melakukan manikur dan mengaplikasikan gel kuku, kuku bisa rapuh, terkelupas dan pecah-pecah.

Bahkan, penggunaan berulang dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan penuaan dini pada kulit tangan.

Agar kuku mamatetap sehat sebelum, selama, dan setelah manikur gel, Popmama.com rangkumkan bahaya yang mengintai penggunaan nail gel.

1. Mengenal mesin pengering kuku 

1. Mengenal mesin pengering kuku 
Freepik/javi_indy

Beberapa salon menggunakan lampu kuku UV untuk mengeringkan cat kuku, adapun yang juga menggunakan lampu LED. Para perempuan mungkin mengira perangkat LED meminimalkan sinar ultraviolet, tapi itu keliru besar, sebut Dr. Chris Adigun, dokter kulit di Chapel Hill, North Carolina, yang berspesialisasi dalam kelainan kuku.

Gel membutuhkan paparan UVA untuk berpolimerisasi, sebuah proses mengubah gel kuku menjadi padat.

Sinar UV memicu reaksi kimia yang mengubah gel menjadi bentuk yang kuat, halus, dan berkilau di kuku.

Reaksi ini menciptakan hasil akhir yang tahan lama dan sempurna untuk teknik kuku. Jadi jika tidak ada UVA, tidak ada gel kuku.

2. Bahaya sinar UV dari mesin kuku

2. Bahaya sinar UV dari mesin kuku
Freepik/freepik

Sinar UVA adalah rentang panjang gelombang paling berbahaya dari spektrum UV.

Sinar ini menembus kulit lebih dalam daripada sinar UVB dan dapat memperkuat  perkembangan kanker kulit dan penuaan kulit dini seperti keriput dan bintik matahari.

Untuk mengeraskan cat kuku gel, seseorang akan meletakkan tangan mereka di bawah lampu yang memancarkan sinar UVA selama 30 detik hingga beberapa menit, tergantung pada jenis perangkatnya.

Lampu LED memiliki waktu pengeringan yang jauh lebih singkat, tetapi itu karena sinar UVA yang dipancarkannya jauh lebih kuat daripada lampu UV biasa atau bahkan sinar matahari.

Sinar begitu kuat sehingga orang-orang tidak tahu bagaimana membandingkannya dengan paparan UV yang didapat saat berada di luar ruangan.

Editors' Pick

3. Kerusakan kuku

3. Kerusakan kuku
prevention.com

Aplikasi atau pencabutan kuku gel yang tidak benar juga dapat menyebabkan kerusakan pada kuku asli, lho.

Penggosokan yang berlebihan atau pengikisan yang agresif selama pencabutan dapat menipiskan dan melemahkan kuku asli, membuatnya lebih rentan untuk pecah, terkelupas, atau patah.

Tak hanya itu, aksi seperti menggaruk kuku dengan kikir yang tidak cocok untuk kuku alami sebelum aplikasi, dengan paksa mengikis produk selama pelepasan bukannya membiarkannya lepas, mengikir secara agresif lagi setelah melepas, dan mencabut serta mengelupas cat kuku adalah penyebab kerusakan pada kuku.

4. Infeksi bakteri dan jamur

4. Infeksi bakteri jamur
skinsight.com

Bahaya yang satu ini bisa jadi bukan salah kita. Jika teknisi kuku tidak mengikuti praktik kebersihan dan sanitasi yang benar, ada risiko infeksi bakteri dan jamur dapat terjadi. Bakteri dan jamur dapat tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan lembap yang tercipta di bawah lapisan gel.

Ada kemungkinan juga reaksi alergi terhadap perekat yang digunakan untuk menahan kuku agar kuat.

Reaksi alergi biasanya terdapat pada area sekitar kuku dan dapat menyebabkan gejala seperti kulit kering atau terkelupas di sekitar kuku, kemerahan, gatal dan bengkak

5. Kuku rapuh

5. Kuku rapuh
drhoffman.com

Kuku yang rapuh diakibatkan oleh penggunaan kuku gel secara terus-menerus tanpa membiarkan kuku asli bernapas. Hal ini dapat menyebabkan kuku rapuh dan kering seiring waktu. Penting untuk membiarkan kuku aslimu beristirahat sebelum mengaplikasikan gel kuku lagi.

Kuku yang terlalu sering dilapisi gel dan lapisan pelindungnya akan lebih mudah patah, karena kehilangan kelembaban serta menjadi rapuh, bersisik dan mengelupas.

Kuku membutuhkan waktu hingga 6 bulan untuk tumbuh sepenuhnya, dan jika kondisi kuku rusak, pasti banyak ketidaknyamanan yang dapat kamu rasakan, secara manusia menggunakan tangannya setiap saat.

6. Paparan bahan kimia

6. Paparan bahan kimia
sukli.com

Bahan kimia yang digunakan dalam produk kuku gel, seperti aseton, bersifat kuat dan bisa keras pada kulit dan kuku.

Aseton adalah pelarut kuat yang biasa digunakan untuk menghilangkan gel kuku. Meskipun secara efektif memecah cat gel, itu juga dapat menghilangkan minyak dan kelembaban alami kuku, yang menyebabkan kekeringan dan kerapuhan.

Penggunaan aseton dalam waktu lama atau berlebihan dapat melemahkan kuku, membuatnya lebih rentan patah dan rusak.

Bau menyengat yang dikeluarkan oleh aseton dan bahan kimia lain yang digunakan dalam produk kuku dapat menyebabkan penghirupan yang tidak baik.

Menghirup aroma tersebut di area yang berventilasi buruk dapat menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan pada pernapasan. Maka itu, dianjurkan untuk menggunakan produk ini di ruang yang berventilasi baik atau dengan peralatan ventilasi yang tepat.

Adapun beberapa bahan kimia lainnya yang tidak baik jika digunakan terlalu banyak.

Diantaranya, photoinitiators yang memulai proses polimerisasi saat terkena sinar UV atau LED.

Pelarut, membantu menyesuaikan viskositas dan konsistensi gel, membuatnya lebih mudah untuk diaplikasikan.

Berbagai pigmen dan pewarna yang memberikan warna dan opasitas pada gel.

Serta, stabilisator dan aditif, yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dan penampilan gel, dan berbagai macam bahan kimia lainnya.

7. Cara mendapatkan kuku yang sehat sebelum, selama dan setekah melakukan gel kuku 

7. Cara mendapatkan kuku sehat sebelum, selama setekah melakukan gel kuku 
Freepik/Racool_studio

Agar kuku mama tetap sehat sebelum, selama, dan setelah manikur gel, dokter kulit merekomendasikan tip seperti:

  • Bersikap proaktif pada ahli manikur: Kamu bisa lho, tanyakan apakah alat sudah disterilkan, dan lihat sekeliling untuk memastikan ia membersihkan dan mendesinfeksi alat setelah setiap klien. Selain itu, jangan biarkan ahli manikur mendorong atau memotong kutikulamu, karena hal ini dapat menyebabkan peradangan dan infeksi.
  • Pertimbangkan cat kuku tanpa gel: Jika kamu mengalami masalah kuku berulang atau alergi terhadap aseton, kamu bisa mempertimbagkan untuk menggunakan cat kuku tanpa bantuan gel.

  • Pakailah tabir surya: Sebelum mendapatkan manikur gel, oleskan tabir surya berspektrum luas, tahan air dengan SPF 30 atau lebih tinggi ke tanganmu untuk mencegah kanker kulit dan penuaan kulit dini. Ini akan membantu melindungi kulit dari radiasi ultraviolet yang digunakan untuk mengunci cat kuku gel ke kuku. Pilihan lainnya adalah mengenakan sarung tangan gelap dan buram dengan ujung jari terpotong sebelum cat kukumu dioleskan.

  • Jangan memilih cat kuku gel: Saat warna kuku mulai luntur, jangan mencungkil cat kuku atau menggunakan kuku atau alat lain untuk menghilangkannya. Sebagai gantinya, buatlah janji dengan ahli manikur untuk menghilangkan cat kuku tersebut.

  • Hanya rendam ujung jari dalam aseton: Saat cat kuku dihilangkan, rendam hanya ujung jari dengan aseton untuk melindungi kulit di sekitarnya. Pilihan lainnya adalah menggunakan bola kapas untuk menghilangkan sisa warna. Rendam bola kapas dalam aseton dan tempelkan pada kuku dengan membungkus potongan kecil aluminium foil di sekitar ujung jarimu. Ini akan memastikan bahwa hanya kuku yang bersentuhan dengan aseton. Setelah sekitar 15 menit, cat kuku akan langsung terkelupas.

Itulah, fakta seputar bahaya mengintai penggunaan nail gel. Pastikan untuk bijak dalam menggunakan gel kuku. Walaupun kuku akan terlihat indah, namun jika berulang kali dilakukan tanpa adanya waktu istirahat, kuku bisa rusak dan menjadi kurang menarik dari sebelumnya.

Baca juga:

The Latest