Motif batik tidak bisa dihitung jari alias jumlahnya sangat banyak. Kita mungkin sudah tidak asing dengan motif batik mega mendung, motif batik parang rusak, motif batik lasem, dan motif batik Bali.
Semua jenis motif tersebut hanya contoh kecil saja. Masih ada motif-motif lain yang khas dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Nah, motif batik burung hong adalah contoh motif yang masih jarang diketahui.
Selain berdasarkan motifnya, batik juga dibedakan berdasarkan cara pembuatannya. Ada tiga cara pembuatan batik, meliputi:
Batik ini ditulis atau dilukis dengan tangan.
Caranya, dengan menorehkan cairan malam atau wax dengan menggunakan canting. Masukkan canting ke dalam cairan malam, kemudian torehkan ke pola-pola yang ada di kain.
Cairan malam berfungsi sebagai penghambat penyerapan air. Sehingga, pewarna yang digunakan tidak akan meluber ke area lain di luar pola.
Cara pembuatan ini termasuk yang tersulit. Dibutuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi.
Karena prosesnya lama dan tidak mudah, harga jual batik tulis juga terbilang mahal dibandingkan dengan batik cap atau batik printing.
Dibandingkan batik tulis, batik cap dibuat dengan proses yang lebih simpel.
Pembuat batik hanya perlu menempelkan lempengan besi ke atas kain polos. Lempengan ini sudah diberi cairan malam dan telah bermotif batik tertentu.
Jadi, tinggal menempelkan lempengan besi, motif batik sudah tergambar di keselurahan permukaan kain.
Inilah jenis pembuatan batik paling modern. Caranya, dengan disablon dan juga dengan cara dicetak.
Kemudian, batik diwarnai menggunakan teknologi canggih. Jadi, proses pembuatan batik printing cukup mudah dan cepat. Jumlah kain batik yang diproduksi pun bisa banyak sekaligus.
Sementara itu, batik kombinasi memadukan dua proses sekaligus, yakni dengan teknik cap atau teknik printing dan teknik tulis.
Cara ini dipakai untuk menyiasati ongkos produksi. Sehingga, harga jual batik lebih terjangkau, tapi dengan kualitas yang tetap bagus.