7 Dampak Konsumsi Banyak Gula untuk Kulit, Bikin Jerawatan!

Bukan cuman rawan diabetes, konsumsi gula berlebih juga buruk untuk kulit lho, Ma

14 Juli 2023

7 Dampak Konsumsi Banyak Gula Kulit, Bikin Jerawatan
Freepik/jcomp

Hampir setiap orang nampaknya gemar konsumsi makanan dan minuman manis ya, Ma. Apalagi kini mulai banyak makanan dan minuman kekinian yang dijual, yang agaknya mustahil tidak mengandung gula di dalamnya. 

Tapi tahu ngga sih Ma, kalau makanan dan minuman manis tersebut punya efek buruk bagi kesehatan? Bahkan ternyata, manisnya gula tersebut bukan hanya akan berujung pada indikasi diabetes tapi juga pada kesehatan kulit lho!

Tidak percaya? Berikut Popmama.com rangkum 7 dampak bahaya konsumsi gula berlebih bagi kesehatan kulit. Simak yuk agar kedepannya Mama lebih berhati-hati mengonsumsi makanan manis. 

1. Memperparah jerawat

1. Memperparah jerawat
Freepik

Pernah nggak si Mama bertanya-tanya mengapa kulit Mama tiba-tiba berjerawat parah, padahal produk skincare yang dipakai cocok-cocok saja di kulit? 

Ternyata, timbulnya jerawat ini bisa jadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman manis secara berlebihan lho. Mengapa? 

Ketika Mama mengonsumi terlalu banyak gula, hal itu bisa membuat wajah mama menghasilkan sebum lebih banyak. Maka jangan heran jika wajah lebih berminyak dan akhirnya membuat jerawat tumbuh lebih banyak.  

2. Memicu eksim

2. Memicu eksim
Freepik/Oporty

Ketika Mama sering mengonsumsi makanan dan minuman yang manis, ini tak menutup kemungkinan akan menaikan kadar insulin Mama. Saat kadar insulin melonjak, hal ini ternyata bisa menyebabkan peradangan, bahkan memicu timbulnya eksim lho. 

Bukan cuman itu saja, kadar gula tinggi yang menyebabkan insulin melonjak ini juga bisa mengakibatkan sugar face, di mana kondisi ini membuat wajah Mama tampak kemerahan akibat gula memengaruhi kadar hormon testosteron. 

Selain itu, hal tersebut juga akan memicu pori-pori wajah membesar dan produksi minyak berlebih sehingga kulit lebih sensitif dan iritasi.  

Editors' Pick

3. Hiperpigmentasi pada kulit

3. Hiperpigmentasi kulit
Freepik.com

Karena kadar insulin meningkat, hal ini juga akan menyebabkan bercak-bercak hitam, terutama di area leher dan lipatan lho, Ma. 

Biasanya bercak-bercak ini tampak seperti daki yang menempel. Jadi ketika mencoba untuk menggosoknya, bercak-bercak ini akan sukar dihilangkan. 

Selain itu, peningkatan insulin juga akan memicu jumlah inflamasi yang lebih besar dan pembengkakan di area kantung mata. 

4. Merusak kolagen dalam tubuh

4. Merusak kolagen dalam tubuh
Freepik/master1305

Dikutip dari laman Vogue India, asupan gula ternyata bisa merusak kolagen dalam tubuh kita lho, Ma. Hal ini sebagaimana yang dituturkan dokter kulit Dr Jamuna Pai. Ia mengatakan bahwa kulit terbuat dari kolagen, yaitu sejenis protein yang membuat kulit tetap sehat dan kenyal.

Saat asupan gula meningkat, maka molekul menempel pada protein dan akhirnya membentul radikal bebas. Kehadiran radikal bebas ini lah yang dapat menyebabkan kerusakan oksidatif dalam tubuh, yang akan terlihat jelas pada kulit, rambut dan juga kuku. 

5. Membuat tanda penuaan datang lebih cepat

5. Membuat tanda penuaan datang lebih cepat

Masih berkaitan dengan pembahasan sebelumnya nih Ma soal kerusakan kolagen. Dikutip dari Vogue India, proses tersebut dikenal dengan sebutan glikasi dan bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit.  

“Kolagen dan elastin sangat penting agar kulit terlihat dan terasa sehat. Dengan hiperglikemia yang menyebabkan kerusakan kolagen, kulit dapat terlihat kusam , tidak berkilau, sangat kering, kendor, dan keriput. Asupan gula yang berlebihan juga dapat memperburuk jerawat serta infeksi virus dan jamur" tambah Jamuna Pai. 

Adapun dikutip dari Nutrisense, terlalu banyak glukosa pada serat kulit juga bisa menyebabkan Glikasi. Glikasi ini lah yang menyebabkan timbulnya kerutan pada kulit, serta menyebabkan produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) berkembang. 

6. Tanda penuaan lainnya akibat gula

6. Tanda penuaan lain akibat gula
Freepik/Cookie_studio

Terakhir, menurut British Journal of Dermatology, efek glikasi yang terlihat cenderung muncul pada wanita sekitar usia 35 tahu nih, Ma. 

Kemudian dikutip dari Eminence organics bahwa di usia-usia ini mulai terjadi perubahan hormonal, akumulasi kerusakan oksidatif, dan senyawa AGEs yang berkembang. 

Sehingga kulit yang tak mampu menangkal kerusakan oksidatif dengan sintasis kolagen dan elastin yang cukup, mulai menunjukkan kehausan. Maka tak heran akan ada tanda-tanda penuaan di wajah Mama akibat glikasi tadi, di antaranya sebagai berikut: 

  • Permukaan kulit terlihat keras dan berkilau.
  • Garis garis silang yang dalam muncul di sepanjang bibir atas
  • Perubahan warna dan hiperpigmentasi.
  • Celah yang dalam muncul, terutama di sekitar area garis tawa.
  • Kulit di sekitar area rahang kendur.

Nah setelah mengetahui beberapa bahaya dari mengonsumsi makanan dan minuman manis, tentu hal ini harus bisa menjadi motivasi mama ya, agar menghindari makanan-makanan yang tinggi gula. Tentunya Mama tak ingin bukan mengalami penuaan dini akibat makanan yang dikonsumsi? Semoga bermanfaat. 

Baca juga: 

The Latest