Popmama.com/Sania Chandra
Terdapat dua tantangan utama yang dihadapi kulit dalam kondisi cuaca ekstrem, yakni paparan sinar matahari yang tidak menentu dan tingginya tingkat polusi. Keduanya dapat menimbulkan dampak pada kulit, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
“Menurut studi, secara garis besar awareness masyarakat Indonesia terhadap dampak negatif paparan sinar matahari (65-70%) masih berada di bawah rerata Asia dan global (71-88%). Hanya kurang dari 30% masyarakat menggunakan sunscreen lebih dari 1 kali dalam sehari. Paparan sinar UVA UVB berlebihan yang tidak ditangani dengan baik serta tingginya paparan polusi dapat meningkatkan potensi terjadinya sunburn, melasma, jerawat, penuaan, alergi, hingga kanker,” ungkap Hansen Gandhi, Medical Director L'Oréal Dermatology Beauty.
Selain perawatan topikal (dari luar), gaya hidup sehat juga dapat menjadi fondasi utama untuk menjaga kulit agar tetap sehat dan kuat sepanjang waktu. Gaya hidup sehat ini mencakup:
Nutrisi seimbang: Untuk menutrisi sel dan memperbaiki skin barrier.
Hidrasi cukup: Untuk menjaga kelembapan kulit dari dalam.
Tidur cukup: Penting untuk regenerasi sel kulit.
Manajemen stres: Untuk mengontrol hormon penyebab jerawat.
Olahraga teratur: Untuk melancarkan sirkulasi darah dan suplai oksigen ke kulit.
Nah, demikian perbedaan efek UVA dan UVB pada kulit menurut dermatolog. Yuk, lebih aware dengan perawatan kulit demi kesehatan.