Bolehkan Melakukan Filler Payudara? Ini Penjelasan Dokter Kecantikan

Apakah prosedur filler payudara benar-benar aman? Ketahui faktanya!

1 Mei 2022

Bolehkan Melakukan Filler Payudara Ini Penjelasan Dokter Kecantikan
Freepik/cookie_studio

Sejak dulu, banyak kaum perempuan ingin memiliki bentuk payudara yang indah. Melihat hal ini, produsen kecantikan mulai berlomba-lomba memasarkan segala bentuk perawatan atau obat untuk memperindah bentuk payudara.

Dengan meningkatnya minat masyarakat untuk mendapatkan bentuk payudara yang indah, semakin banyak pula pihak yang menawarkan berbagai prosedur pembesaran payudara tanpa operasi. Salah satu metode yang saat ini sedang tren adalah filler payudara.

Filler payudara adalah perawatan kecantikan untuk meningkatkan volume payudara. Lalu, bolehkah kita melakukan filler payudara? Apakah prosedur ini benar-benar aman?

Untuk menjawab rasa penasaran Mama, berikut Popmama.com telah merangkum sejumlah fakta terkait filler payudara dilansir dari berbagai sumber.

Yuk simak ulasan selengkanya, Ma!

1. Bolehkan melakukan filler payudara?

1. Bolehkan melakukan filler payudara
Freepik/freepik

dr. Oky Pratama Dipl. AAAM selaku dokter kecantikan menegaskan bahwa perawatan filler payudara tidak aman untuk dilakukan. Proses filler umumnya menggunakan cairan yang disebut Hyaluronic Acid (HA).

Payudara manusia memiliki konstruksi pembuluh darah yang kompleks, sehingga suntikan filler berpotensi menimbulkan efek samping.

"Filler payudara tidak boleh. Filler itu sebenarnya menggunakan sebuah zat yang dinamakan Hyaluronic Acid, yang berfungsi untuk mengisi organ-organ tertentu. Maka dari itu, kita harus mengetahui bahwa payudara memiliki konstruksi pembuluh darah yang sangat kompleks, sehingga kalau terjadi suatu kesalahan berpotensi mengakibatkan efek samping,” kata dr. Oky Pratama dikutip dari penjalasan video di akun Instagram @dr.okypratamaa.

2. Efek samping filler payudara bisa berujung kematian

2. Efek samping filler payudara bisa berujung kematian
Freepik/Jcomp

Salah satu efek samping yang bisa terjadi setelah melakukan filler payudara adalah pembengkakan. Hal ini dikarenakan adanya infeksi pada pembuluh darah yang tersumbat, bahkan parahnya lagi dapat berujung pada kematian.

“Efek samping yang ditimbulkan akan mengakibatkan pembengkakan atau terjadinya penyumbatan pembuluh darah yang berhubungan dengan otak dan jantung. Sehingga akan mengakibatkan kejadian yang fatal,” ungkap dr. Oky Pratama.

Dilansir dari Ultimo Clincic, perawatan filler payudara telah dilarang di Negara Eropa dan Amerika Serikat. Filler payudara tidak dianjurkan, sekali pun dilakukan oleh tenaga profesional bersertifikat dan berpengalaman.

Banyak sekali oknum-oknum di Indonesia yang melakukan filler payudara. Saya pertegas filler payudara itu dilarang, termasuk jika seorang dokter yang melakukan, filler payudara itu dilarang,” tegas dr. Oky Pratama.

3. Fat transfer dan breast augmentation bisa jadi pilihan alternatif

3. Fat transfer breast augmentation bisa jadi pilihan alternatif
Freepik/nensuria

dr. Oky Pratama menyampaikan terdapat dua solusi alternatif yang bisa dipilih untuk meningkatkan volume payudara. Kedua metode tersebut adalah fat transfer dan breast augmentation. Berikut penjelasan selengkapnya:

  • Fat transfer adalah metode pengambilan lemak dari dalam tubuh, lalu disuntikkan ke dalam payudara. Kelebihan dari perawatan ini, yaitu tidak ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh karena lemak diambil dari perut pasien. Sedangkan kekurangannya, membutuhkan proses yang lama untuk melihat hasil efektif dan payudara akan mengecil jika pasien mengalami penurunan berat badan.
  • Breast augmentation adalah metode yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah dengan cara memasukkan sebuah implan ke payudara. Implan ini ditanamkan di bawah jaringan otot, sehingga tidak mengganggu fungsi payudara termasuk menyusui.

Jadi itulah sejumlah fakta terkait filler payudara yang ternyata tidak aman untuk dilakukan. Bagi Mama yang tertarik untuk memperbesar payudara, lebih baik gunakan cara aman yang dianjurkan dan jangan lupa konsultasikan ke dokter terlebih dahulu ya.

Baca juga:

The Latest