Covid-19 Meningkat, Kemenkes Imbau Jangan Sampai Ada Pasien Terlantar
Terutama di wilayah Bekasi, Jawa Barat yang kasus positifnya kian tinggi
6 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 semakin merebak luas di tanah air. Hal ini terbukti dari terus meningkatnya angka kasus positif.
Hingga hari Selasa (6/10/2020) jumlah kasus virus corona di Indonesia telah mencapai 311.176. Dengan pasien terjangkit setiap harinya yang menyentuh angka 3000–4000an orang.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com rangkum informasi terkini mengenai peningkatan kasus virus corona. Dikutip dari laman IDNTimes.
1. Bekasi termasuk wilayah dengan banyak kasus positif
Bekasi termasuk ke dalam salah satu wilayah dengan kasus positif Covid-19 yang cukup banyak. Direktur Pemberantasan Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid pun menegaskan jangan sampai ada pasien tidak tertangani di ICU jika terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Perlu diperhatikan ruang Isolasi terutama ICU, agar jangan sampai ada pasien tidak tertangani di ICU. Berapa banyak kita menyiapkan kapasitas isolasi dan kapasitas ICU, peralatan bisa terdistribusi sampai Bekasi," katanya dilansir laman kemkes.co.id.
Editors' Pick
2. Dinas kesehatan terus lakukan advokasi
Dinas kesehatan selaku garda terdepan dalam upaya menanggulangi pandemi, terus melakukan advokasi pada pemerintah daerah setempat dan juga masyarakat.
Hal ini terlihat dalam kunjungan evaluasi penanganan Covid-19 ke Kota Bekasi pada Minggu (4/10/2020) kemarin, Nadia mengajak dinas kesehatan memberikan advokasi kepada organisasi profesi atau unit terkait dalam menanggulangi Covid-19.
"Ini agar mendapat satu pemahaman sehingga dapat berjalan bersama-sama untuk penanganannya,'' ujar Nadia yang juga ditunjuk sebagai Ketua Tim Taskforce.
3. Cukup sulit turunkan angka positif Covid-19 di Bekasi
Kadinkes Kota Bekasi dr. Tanti Rohilawati, mengakui tidak mudah dalam menurunkan angka Covid-19 di Kota Bekasi, ini karena semua masyarakat di Kota Bekasi dari suku dan budaya yang berbeda-beda.
"Banyak masyarakat melakukan aktivitas di luar kota seperti Jakarta, sehingga dalam penanganan ini perlu adanya kerja sama antar dinas terkait lainnya, tokoh masyarakat, tokoh agama bahkan masyarakat secara keseluruhan yang berada di 12 kecamatan, 56 kelurahan," ujarnya.
Dalam hal ini, masyarakat diimbau untuk menjalani protokol kesehatan dengan baik saat beraktivitas di luar rumah. Dengan selalu mengenakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta rajin mencuci tangan agar tidak terjangkit virus.
4. Fasilitas kesehatan di Bekasi
Dalam usaha menangani pandemi, pemerintah setempat menyediakan fasilitas kesehatan yang diharapkan mampu menampung dan merawat pasien positif Covid-19 dengan baik.
Tanti pun merincikan bahwa saat ini Kota Bekasi memiliki 46 Rumah Sakit, 43 Puskesmas, hampir 500 klinik, dan 4 RSUD. Satu RSUD kelas B dan selanjutnya 2019 penambahan 3 RSUD kelas D dengan jumlah penduk 3 juta jiwa.
''Kelas D sudah memiliki 21 tempat tidur dan 15 bed yang sudah dilayani. Kami berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan yang sudah memberikan bantuan-bantuannya bagi Kota Bekasi, sehingga dapat melakukan inovasi-inovasi,'' ucap Tanti.
5. Bentuk RW siaga untuk menangani pandemi
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menambahkan laju pertambahan kasus di Kota Bekasi sudah melambat dan laju pemulihan sudah naik.
"Kesembuhan yang awalnya 78 persen menjadi 95 persen dengan angka kematian 4 persen sekarang 3 persen di Kota Bekasi,'' Rahmat
Ia menerangkan bahwa inovasi yang dilakukan dengan pembentukan RW Siaga Penanganan Covid-19 saat ini sedang tahap penilaian.
"Ini bertujuan memberi rangsangan kepada masyarakat di masing-masing RW siaga akan kepeduliannya terhadap penanganan Covid-19. Upaya lainnya, pemerintah juga membentuk binwil yang bertugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat setiap saat," terangnya.
Itulah beberapa informasi terkait perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya Bekasi, Jawa Barat. Semoga bermanfaat, ya.
- Terbaru! Kemenkes Lakukan Survei Vaksin Corona Lewat Website Online
- Mutasi Virus Corona D614G Disebut Lebih Berbahaya, Begini Faktanya!
- Hindari Penularan, Ini Tips Melindungi Bayi dari Paparan Virus Corona