Perhatikan Penggunaan Essential Oil agar Terhindar dari Hal Ini, Ma!

Sesuaikan dengan kebutuhan dan perhatikan cara penyimpanan

30 Januari 2020

Perhatikan Penggunaan Essential Oil agar Terhindar dari Hal Ini, Ma
Pexels/Pixabay

Saat ini essential oil atau minyak atsiri menjadi produk yang tren di kalangan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan essential oil memiliki segudang manfaat. Essential oil merupakan produk alami yang diekstraksi dari satu spesies tanaman akan tetapi, tidak semua jenis tanaman dapat menghasilkan minyak ini. Biasanya, essential oil didapatkan dari bagian akar, batang, daun, bunga, atau buah-buahan. 

Namun, kejadian mengejutkan akhir-akhir ini yang membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan essential oil. Dilansir dari Parents.com, Mellissa Willets menuliskan pengalaman tidak menyenangkan akibat penggunaan essential oil. Mellissa membagikan cerita yang dibagikan oleh Elise Nguyen pada media sosial Facebook. 

Elise menceritakan bagaimana dia mengoleskan esensial oil ke pergelangan tangan serta bagian leher, lalu pergi ke kelas yoga panas dan kemudian tempat tidur untuk proses tanning (mengubah warna kulit menjadi cokelat eksotis). Namun, beberapa hari setelahnya Elise mendapatkan iritasi pada kulit yang dioleskan essential oil tersebut. 

"Awalnya saya pikir itu adalah reaksi terhadap deterjen cucian baru, akan tetapi, selama beberapa hari berikutnya, iritasi tersebut melepuh parah seperti luka bakar yang diakibatkan oleh bahan kimia," jelas Elise. Elise pun mengunggah beberapa foto luka bakar yang dialami dan terlihat cukup mengkhawatirkan.

Dia melanjutkan dalam unggahanya, agar semua orang lebih perhatian dalam memilih essential oil dan jangan lupa untuk membaca dengan jelas setiap informasi pada produk. Misalnya, memerhatikan dengan cermat himbauan untuk menjauhi sinar matahari atau sinar UV hingga 12 jam setelah mengaplikasikan essential oil.

Saat ini Elise masih memiliki luka bakar yang cukup serius dan akan tetap berusaha melakukan perawatan hingga pulih. Ia berkata tidak akan menyalahkan perusahaan, akan tetapi menghimbau semua orang untuk hati-hati dan teliti. "Tolong, tolong baca botol apa pun yang Anda letakkan di kulit Anda. Saya tidak ingin ini terjadi pada orang lain," tutup Elise dalam unggahannya. 

Berkaca dari pengalaman di atas, alangkah baiknya Mama memerhatikan beberapa hal dalam menggunakan essential oil agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Berikut Popmama.com berikan tips memilih essential oil yang aman sehingga Mama dapat menggunakannya dengan tenang:

1. Pilih sesuai dengan kebutuhan

1. Pilih sesuai kebutuhan
Pexels/Mareefe

Pilih essential oil yang memang terbuat dari bahan alami dalam produksinya. Sebaiknya, pilih minyak tanpa kandungan tambahan lain untuk menghindari reaksi alergi. Essential oil juga sebaiknya disesuaikan dengan umur, baik anak-anak maupun orangtua. Mama perlu menaruh perhatian lebih pada anak-anak, khususnya bayi usia 6 bulan ke bawah karena essential oil mengandung bahan kimia berupa metal salisilat. Hindari penggunaan essential oil pada bayi, kecuali dokter telah mengatakan bahwa hal tersebut aman dilakukan.

Selain itu, jika Mama sedang dalam masa kehamilan, ada baiknya untuk tidak sembarangan menggunakan essential oil. Lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sehingga sudah terjamin aman karena beberapa minyak dikhawatirkan dapat masuk ke dalam plasenta serta organ dalam rahim yang menimbulkan masalah serius.

Mama perlu cermat dalam memilih jenis essential oil. Ada banyak produk dan jenis minyak di pasaran, seperti lavender, peppermint, tea tree, dan lain-lain. Kenali dan ketahui manfaat dari masing-masing produk dan pilih sesuai kebutuhan sehingga aman ketika digunakan.

2. Perhatikan cara penggunaan dan penyimpanan

2. Perhatikan cara penggunaan penyimpanan
Unsplash/Christin Hume

Penggunaan essential oil penting untuk diperhatikan. Mengoleskan essential oil pada lengan dan kaki mungkin akan baik-baik saja, akan tetapi jangan oleskan minyak pada mulut, hidung, mata, atau bagian vital karena berisiko menimbulkan iritasi. Sebaiknya, lakukan uji coba terlebih dahulu pada bagian kulit dengan mengoleskan sedikit minyak dan lihat reaksi dalam beberapa saat. Jika tidak ada reaksi iritasi, maka minyak cenderung aman untuk digunakan pada kulit.

Namun, tidak semua bagian kulit boleh menggunakan essential oil ini. Mama sebaiknya menghindari penggunaan pada kulit yang terluka atau meradang. Hal ini karena kulit akan menyerap minyak lebih cepat sehingga dapat menimbulkan reaksi kulit negatif.

Selain itu, Mama perlu mengawasi cara penyimpanan essential oil ini agar anak-anak di rumah terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Simpan essential oil dalam wadah dan tempat yang tidak mudah dijangkau si Kecil ya, Ma.

3. Hindari mengonsumsi essential oil

3. Hindari mengonsumsi essential oil
Unsplash/Kelly Sikkema

Meskipun essential oil terbuat dari bahan alami, hal ini tidak dapat dibenarkan untuk dikonsumsi. Essential oil tidak aman jika tertelan dan masuk ke dalam tubuh karena dapat menyebabkan keracunan. Maka, penting untuk Mama memberikan edukasi pada seluruh anggota keluarga agar tidak mengonsumsi essential oil ini.

Essential oil dapat cepat diserap secara oral dan gejala keracunan dapat berkembang secepat 30 menit setelah dikonsumsi. Tingkat keparahan dalam keracunan essential oil ini bergantung pada jenis minyak dan jumlah yang dikonsumsi. Beberapa gejala awal keracunan dapat ditandai dengan rasa kantuk, pernapasan terganggu, kejang, batuk, mual, muntah, hingga iritasi kulit.

Jika essential oil telah tertelan, ada baiknya untuk segera berkumur, lepas pakaian dan cuci bagian kulit yang teriritasi, atau bawa ke udara segar sehingga pernapasan kembali normal.

Sebaiknya, jangan paksa memuntahkan essential oil yang tertelan atau memberikan cairan oral karena dapat meningkatkan risiko aspirasi cairan ke paru-paru. Kemudian, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca juga:

The Latest